Reorientasi pendidikan multikultural dalam konteks keIndonesiaan

Y. Herlambang, Siti Irene Astuti Dwiningrum
{"title":"Reorientasi pendidikan multikultural dalam konteks keIndonesiaan","authors":"Y. Herlambang, Siti Irene Astuti Dwiningrum","doi":"10.21831/JPPFA.V8I1.29915","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam perspektif sosio-empiris, Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya sebagai substansi dari kekayaan bangsa. Secara esensial, keragaman budaya tersebut merupakan suatu keniscayaan yang telah melahirkan orientasi hidup manusia Indonesia ke arah eksistensi yang berbeda dalam ruang kehidupan multidimensi berdasarkan pada nilai-nilai partikular budaya yang melekat dalam dirinya (identitas monokultural). Perbedaan tersebut telah menimbulkan adanya potensi ketegangan-ketegangan sosial yang bersifat problematis dalam bentuk fanatisme berdimensi ras, suku, etnis, agama dan bahkan sistem pemikiran, baik dalam kehidupan, sosial, politik, budaya, agama, ekonomi dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, gagasan tentang pendidikan multikulturalisme merupakan sebuah pendekatan kritis dan jawaban atas perbedaan dan sebagai sebuah paradigma pendidikan yang mampu mengakomodasi atas perbedaan dan keragaman dalam ruang yang harmonis, toleran dan selaras sebagai pilar kedamaian, kebahagiaan dan keharmonisan kehidupan masyarakat Indonesia.AbstractFrom a socio-empirical perspective, Indonesia is a country that has cultural diversity as a substance of national wealth. Essentially, this cultural diversity is a necessity that has given birth to the orientation of Indonesian human life towards a different existence in a multidimensional space of life-based on the particular cultural values inherent in itself (monocultural identity). These differences have led to the potential for problematic social tensions in the form of fanaticism with racial, ethnic, ethnic, religious, and even thought systems, both in life, social, political, cultural, religious, economic, and various other aspects of life. Based on this, the idea of multicultural education is a critical approach and answers to differences and as an educational paradigm that is able to accommodate differences and diversity in a harmonious, tolerant and harmonious space as a pillar of peace, happiness, and harmony in the lives of Indonesian people.","PeriodicalId":30921,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/JPPFA.V8I1.29915","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Dalam perspektif sosio-empiris, Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya sebagai substansi dari kekayaan bangsa. Secara esensial, keragaman budaya tersebut merupakan suatu keniscayaan yang telah melahirkan orientasi hidup manusia Indonesia ke arah eksistensi yang berbeda dalam ruang kehidupan multidimensi berdasarkan pada nilai-nilai partikular budaya yang melekat dalam dirinya (identitas monokultural). Perbedaan tersebut telah menimbulkan adanya potensi ketegangan-ketegangan sosial yang bersifat problematis dalam bentuk fanatisme berdimensi ras, suku, etnis, agama dan bahkan sistem pemikiran, baik dalam kehidupan, sosial, politik, budaya, agama, ekonomi dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, gagasan tentang pendidikan multikulturalisme merupakan sebuah pendekatan kritis dan jawaban atas perbedaan dan sebagai sebuah paradigma pendidikan yang mampu mengakomodasi atas perbedaan dan keragaman dalam ruang yang harmonis, toleran dan selaras sebagai pilar kedamaian, kebahagiaan dan keharmonisan kehidupan masyarakat Indonesia.AbstractFrom a socio-empirical perspective, Indonesia is a country that has cultural diversity as a substance of national wealth. Essentially, this cultural diversity is a necessity that has given birth to the orientation of Indonesian human life towards a different existence in a multidimensional space of life-based on the particular cultural values inherent in itself (monocultural identity). These differences have led to the potential for problematic social tensions in the form of fanaticism with racial, ethnic, ethnic, religious, and even thought systems, both in life, social, political, cultural, religious, economic, and various other aspects of life. Based on this, the idea of multicultural education is a critical approach and answers to differences and as an educational paradigm that is able to accommodate differences and diversity in a harmonious, tolerant and harmonious space as a pillar of peace, happiness, and harmony in the lives of Indonesian people.
多元文化教育在印度尼西亚的背景下重新教育
从社会经验来看,印尼是一个文化多样性作为国家财富的实质的国家。本质上,这种文化多样性是一种决定性的主题,它将印尼人的生活导向在多维生命空间中不同存在的方向,建立在其内在的特殊文化价值(一种单一文化身份)之上。这些差异导致了有问题的社会紧张局势的潜在形式的种族、部落、种族、宗教,甚至是思想体系,无论是在生活、社会、政治、文化、宗教、经济和生活的其他方面。在此基础上,多元文化主义教育是对多样性的批判性和解决方案,也是能够适应和谐、宽容和和谐环境的教育范式。从社会经验视角来看,印尼是一个像国家财富物质一样文化多样性的国家。事实上,这种文化多样性是赋予印尼人生命方向的必要条件,在这种单一的存在中存在着一种不同的存在。这些差异决定了潜在的社会问题,包括社会、社会、宗教、甚至思想系统、生活、社会、政治、宗教、经济和各种各样的生活问题。基于这一点,多元文化教育的想法是一个批判的、理性的答案,作为一种教育模式,它可以在一个和谐、宽容和和谐的空间中充当和平、幸福和和谐的支柱。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
3
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信