{"title":"Daya Dukung Permukiman dan Kesesuaian Pola Ruang Kawasan Permukiman di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang","authors":"Adhe Dodit Hermawan, Iwan Rudiarto","doi":"10.14710/pwk.v19i1.23914","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan kebutuhan ruang akibat bertambahnya jumlah penduduk secara perlahan tetapi pasti akan mengubah pola ruang di suatu wilayah. Banyak kawasan permukiman baru yang terbangun di daerah pinggiran kota karena harga lahan yang relatif lebih murah meskipun sebenarnya daerah tersebut kurang sesuai untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman. Secara umum wilayah Kecamatan Gunungpati merupakan lahan kebun/tegalan yang berperan sebagai daerah resapan dan topografinya adalah wilayah perbukitan dengan kelerengan yang beragam. Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang cukup intens di wilayah tersebut dikhawatirkan akan mengancam keseimbangan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui tingkat daya dukung kawasan permukiman di Kecamatan Gunungpati serta kesesuaian kawasan permukiman tersebut terhadap arahan pola ruang kawasan permukiman di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengkaji/menelaah dokumen-dokumen dari instansi terkait, sedangkan data primer diperoleh melalui observasi langsung pada lokasi di wilayah studi. Analisis data dilakukan melalui analisis spasial dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat daya dukung permukiman di Kecamatan Gunungpati tergolong cukup baik dan hanya ada satu kelurahan yang wilayahnya kurang mendukung kegiatan permukiman. Arahan pemanfaatan ruang di Kecamatan Gunungpati yang mengacu pada RTRW Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 didominasi peruntukannya untuk kawasan budidaya dan 48,7 % dari luas kawasan budidaya tersebut diarahkan untuk penggunaan lahan kawasan permukiman. Dari total luas kawasan permukiman di Kecamatan Gunungpati pada tahun 2018, sebanyak 89,91 Ha diantaranya tidak lagi mendukung untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman. Ditinjau dari aspek kesesuaian terhadap rencana pola ruang kawasan permukiman, pemanfaatan lahan kawasan permukiman eksisting di Kecamatan Gunungpati memiliki tingkat kesesuaian yang cukup beragam.","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"125 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/pwk.v19i1.23914","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Peningkatan kebutuhan ruang akibat bertambahnya jumlah penduduk secara perlahan tetapi pasti akan mengubah pola ruang di suatu wilayah. Banyak kawasan permukiman baru yang terbangun di daerah pinggiran kota karena harga lahan yang relatif lebih murah meskipun sebenarnya daerah tersebut kurang sesuai untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman. Secara umum wilayah Kecamatan Gunungpati merupakan lahan kebun/tegalan yang berperan sebagai daerah resapan dan topografinya adalah wilayah perbukitan dengan kelerengan yang beragam. Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang cukup intens di wilayah tersebut dikhawatirkan akan mengancam keseimbangan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui tingkat daya dukung kawasan permukiman di Kecamatan Gunungpati serta kesesuaian kawasan permukiman tersebut terhadap arahan pola ruang kawasan permukiman di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengkaji/menelaah dokumen-dokumen dari instansi terkait, sedangkan data primer diperoleh melalui observasi langsung pada lokasi di wilayah studi. Analisis data dilakukan melalui analisis spasial dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat daya dukung permukiman di Kecamatan Gunungpati tergolong cukup baik dan hanya ada satu kelurahan yang wilayahnya kurang mendukung kegiatan permukiman. Arahan pemanfaatan ruang di Kecamatan Gunungpati yang mengacu pada RTRW Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 didominasi peruntukannya untuk kawasan budidaya dan 48,7 % dari luas kawasan budidaya tersebut diarahkan untuk penggunaan lahan kawasan permukiman. Dari total luas kawasan permukiman di Kecamatan Gunungpati pada tahun 2018, sebanyak 89,91 Ha diantaranya tidak lagi mendukung untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman. Ditinjau dari aspek kesesuaian terhadap rencana pola ruang kawasan permukiman, pemanfaatan lahan kawasan permukiman eksisting di Kecamatan Gunungpati memiliki tingkat kesesuaian yang cukup beragam.