{"title":"Faktor-Faktor Konversi BTA Penderita Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit Umum Haji Medan","authors":"Ayunda Pratiwi L. Tobing, Ance Roslina","doi":"10.53366/jimki.v8i3.259","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Beberapa yang menjadi faktor risiko terjadinya penyakit TB paru diantaranya adalah umur, jenis kelamin, riwayat OAT, penyakit penyerta seperti DM dan HIV serta konsumsi rokok dan alkohol. Pemeriksaan biakan sputum merupakan gold standard yang digunakan dalam memantau pengobatan pada pasien TB. Evaluasi konversi BTA dari positif menjadi negatif dari bakteri Mycobacterium tuberculosis merupakan indikator yang penting untuk memantau pengobatan pada pasien TB. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konversi BTA penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan mengumpulkan data rekam medis, penelitian ini di lakukan pada bulan Januari 2018 – November 2019 dengan sampel sebanyak 71. Hasil Penelitian : hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi BTA terbanyak terjadi pada usia 20-29 tahun, 50,7% berjenis kelamin perempuan, 70,4% tidak memiliki riwayat penyerta DM, 94,4% tidak memiliki riwayat penyerta HIV, 100% tidak memiliki riwayat OAT sebelumnya, 72.4% tidak merokok, dan 86,2% tidak mengkonsumsi alkohol. Kesimpulan : konversi BTA banyak terjadi pada usia muda, jenis kelamin perempuan, tidak memiliki riwayat DM dan HIV, tidak mempunyai riwayat OAT, tidak merokok dan menggunakan alkohol.","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.259","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Beberapa yang menjadi faktor risiko terjadinya penyakit TB paru diantaranya adalah umur, jenis kelamin, riwayat OAT, penyakit penyerta seperti DM dan HIV serta konsumsi rokok dan alkohol. Pemeriksaan biakan sputum merupakan gold standard yang digunakan dalam memantau pengobatan pada pasien TB. Evaluasi konversi BTA dari positif menjadi negatif dari bakteri Mycobacterium tuberculosis merupakan indikator yang penting untuk memantau pengobatan pada pasien TB. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konversi BTA penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan mengumpulkan data rekam medis, penelitian ini di lakukan pada bulan Januari 2018 – November 2019 dengan sampel sebanyak 71. Hasil Penelitian : hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi BTA terbanyak terjadi pada usia 20-29 tahun, 50,7% berjenis kelamin perempuan, 70,4% tidak memiliki riwayat penyerta DM, 94,4% tidak memiliki riwayat penyerta HIV, 100% tidak memiliki riwayat OAT sebelumnya, 72.4% tidak merokok, dan 86,2% tidak mengkonsumsi alkohol. Kesimpulan : konversi BTA banyak terjadi pada usia muda, jenis kelamin perempuan, tidak memiliki riwayat DM dan HIV, tidak mempunyai riwayat OAT, tidak merokok dan menggunakan alkohol.