{"title":"Melacak Siapa Orang Pertama yang Memiliki Ide Memberi Tanda Baca pada Mushaf Al-Qur'an","authors":"M. Zen","doi":"10.59622/jiat.v4i1.82","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini membahas mengenai peran para tokoh muslim sebagai peletak dasar pertama tanda baca Mushaf Al-Qur’an. Adanya ide ini lahir karena pada abad 6-7 Masehi banyak orang non Arab yang masuk Islam pada mulanya tidak mengetahui bahasa Arab kesulitan dalam membaca al-Qur’an. Karena tidak ada tanda baca dan harakat apapun di dalamnya, sehingga terjadi banyak kekeliruan dalam membaca al-Quran. Untuk mengatasi hal tersebut, maka mulailah beberapa tokoh muslim berinisiatif membuat tanda baca bagi Mushaf Al-Qur’an.Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Penulis mengumpulkan data dari berbagai buku dan kitab-kitab sebagai referensi. Simpulan yang diperoleh dari penelitian bahwa orang pertama yang memberikan tanda titik untuk membedakan harakat (Nuqath al-I’rob) adalah Abu Aswad ad-Duali. Yahya bin Ya’mur bin Nashr bin Ashim menjadi penggagas adanya titik pembeda antar huruf (Nuqath al-I’jam). Sedangkan Khalil bin Ahmad al-Farahidi menjadi tokoh pertama yang memberikan harakat (Syakal). ","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59622/jiat.v4i1.82","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Artikel ini membahas mengenai peran para tokoh muslim sebagai peletak dasar pertama tanda baca Mushaf Al-Qur’an. Adanya ide ini lahir karena pada abad 6-7 Masehi banyak orang non Arab yang masuk Islam pada mulanya tidak mengetahui bahasa Arab kesulitan dalam membaca al-Qur’an. Karena tidak ada tanda baca dan harakat apapun di dalamnya, sehingga terjadi banyak kekeliruan dalam membaca al-Quran. Untuk mengatasi hal tersebut, maka mulailah beberapa tokoh muslim berinisiatif membuat tanda baca bagi Mushaf Al-Qur’an.Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Penulis mengumpulkan data dari berbagai buku dan kitab-kitab sebagai referensi. Simpulan yang diperoleh dari penelitian bahwa orang pertama yang memberikan tanda titik untuk membedakan harakat (Nuqath al-I’rob) adalah Abu Aswad ad-Duali. Yahya bin Ya’mur bin Nashr bin Ashim menjadi penggagas adanya titik pembeda antar huruf (Nuqath al-I’jam). Sedangkan Khalil bin Ahmad al-Farahidi menjadi tokoh pertama yang memberikan harakat (Syakal).