Pendidikan Agama Sebagai Dasar Dalam Membangun Ketahanan Keluarga

M. Musyarofah
{"title":"Pendidikan Agama Sebagai Dasar Dalam Membangun Ketahanan Keluarga","authors":"M. Musyarofah","doi":"10.32678/jsga.v8i02.5502","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keluarga adalah merupakan unit terkecil sebagai inti dari suatu sistem sosial yang ada di masyarakat. Sebagai unit terkecil, keluarga mempunyai peranan penting dalam mencapai kesejahteraan penduduk yang tentunya menjadi citacita pembangunan negara. Keluarga menjadi lingkungan sosial utama guna memperkenalkan berbagai pengetahuan dan pemahaman agama, cinta kasih, moral, sosial-budaya, dan lain sebagainya. Kekuatan pembangunan nasional, berakar pada elemen keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat. Keluarga sejahtera merupakan fondasi dasar bagi keutuhan kekuatan dan keberlanjutan pembangunan. Sebaliknya, keluarga yang rentan dan terceraiberai mendorong lemahnya fondasi kehidupan masyarakat bernegara. Pentingnya penguatan ketahanan keluarga merupakan salah satu unsur pembangunan nasional.Dalam konteks pembangunan sosial di Indonesia, pembangunan keluarga merupakan salah satu isu tematik dalam pembangunan nasional. Upaya peningkatan pembangunan nasional tidak terlepas dari pentingnya keluarga sebagai salah satu aspek penting pranata sosial yang perlu diperhatikan.. Secara yuridis, Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera menyebutkan bahwa “Ketahanan keluarga berfungsi sebagai alat untuk mengukur seberapa jauh keluarga telah melaksanakan peranan, fungsi, tugastugas, dan tanggung jawabnya dalam mewujudkan kesejahteraan anggotanya”. \nUndang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yaitu pada Pasal 1 Ayat 11. Pada ayat tersebut dituliskan ketahanan dan kesejahteraan keluarga sebagai kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin. Untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera, pendidikan agama harus dijadikan pondasi atau dasar pijakan. Dengan berpijak pada agama, maka tujuan keluarga akan sangat jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, tidak akan menyimpang apalagi meninggalkan kaidah-kaidah dasar atau norma yang telah digariskan oleh Tuhan Yang Maha Esa.dengan dijadikannya agama sebagai dasar pijakan dalam membangun keluarga, maka selain keluarga akan mampu melahirkan insan-insan yang agamis, dalam keluarga akan terbangun sikap saling menghormati, menghargai, tong menolong, kerjasama, saling melindungi, saling mengasihi dan selalu bersyukur.","PeriodicalId":33408,"journal":{"name":"Yinyang Jurnal Studi Islam Gender dan Anak","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Yinyang Jurnal Studi Islam Gender dan Anak","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32678/jsga.v8i02.5502","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Keluarga adalah merupakan unit terkecil sebagai inti dari suatu sistem sosial yang ada di masyarakat. Sebagai unit terkecil, keluarga mempunyai peranan penting dalam mencapai kesejahteraan penduduk yang tentunya menjadi citacita pembangunan negara. Keluarga menjadi lingkungan sosial utama guna memperkenalkan berbagai pengetahuan dan pemahaman agama, cinta kasih, moral, sosial-budaya, dan lain sebagainya. Kekuatan pembangunan nasional, berakar pada elemen keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat. Keluarga sejahtera merupakan fondasi dasar bagi keutuhan kekuatan dan keberlanjutan pembangunan. Sebaliknya, keluarga yang rentan dan terceraiberai mendorong lemahnya fondasi kehidupan masyarakat bernegara. Pentingnya penguatan ketahanan keluarga merupakan salah satu unsur pembangunan nasional.Dalam konteks pembangunan sosial di Indonesia, pembangunan keluarga merupakan salah satu isu tematik dalam pembangunan nasional. Upaya peningkatan pembangunan nasional tidak terlepas dari pentingnya keluarga sebagai salah satu aspek penting pranata sosial yang perlu diperhatikan.. Secara yuridis, Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera menyebutkan bahwa “Ketahanan keluarga berfungsi sebagai alat untuk mengukur seberapa jauh keluarga telah melaksanakan peranan, fungsi, tugastugas, dan tanggung jawabnya dalam mewujudkan kesejahteraan anggotanya”. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yaitu pada Pasal 1 Ayat 11. Pada ayat tersebut dituliskan ketahanan dan kesejahteraan keluarga sebagai kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin. Untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera, pendidikan agama harus dijadikan pondasi atau dasar pijakan. Dengan berpijak pada agama, maka tujuan keluarga akan sangat jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, tidak akan menyimpang apalagi meninggalkan kaidah-kaidah dasar atau norma yang telah digariskan oleh Tuhan Yang Maha Esa.dengan dijadikannya agama sebagai dasar pijakan dalam membangun keluarga, maka selain keluarga akan mampu melahirkan insan-insan yang agamis, dalam keluarga akan terbangun sikap saling menghormati, menghargai, tong menolong, kerjasama, saling melindungi, saling mengasihi dan selalu bersyukur.
宗教教育是建立家庭恢复能力的基础
家庭是社会制度的核心,是最小的单位。作为最小的单位,家庭在实现公民福利方面发挥着至关重要的作用,这当然是国家发展的理想。家庭成为引入宗教知识和理解、爱、道德、社会文化等方面的主要社会环境。国家发展的力量,根植于家庭元素作为社会的缩影。一个繁荣的家庭为完整的电力和可持续发展奠定了基础。相反,脆弱和开明的家庭助长了民族生活基础的削弱。加强家庭恢复力的重要性是国家建设的一个因素。在印尼社会发展的背景下,家庭发展是国家发展的主要问题之一。增加国家发展的努力不顾家庭作为社会问题的重要方面的重要性。从法律上讲,1992年关于富裕家庭人口发展和发展的第10条指出,“家庭恢复作为一种工具,用来衡量家庭在实现其成员福利方面的作用、职能、职责和责任。”2009年第52条关于人口和家庭发展的法律,第1条第11条。这篇文章指出,家庭的韧性和幸福是一个具有坚韧和韧性的家庭,具有物质的身体能力,能够独立生活,发展自己和家庭和谐地生活,促进出生和内心的幸福和幸福。要建立一个幸福幸福的家庭,宗教教育必须是一个基础或基础的基础。站于宗教家庭,目的非常明确和可靠真相,不会偏离尤其是离开基本准则或规范所规定的全能的上帝。以宗教为基本立足点建立家庭,那么除了家庭中会产生insan-insan虔诚的人会醒来的家庭中,相互尊重、欣赏,童帮助合作的态度,互相保护,彼此相爱,永远感恩。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
9
审稿时长
4 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信