Faktor Penyebab Konflik Sosial Penetapan Pejabat Kepala Desa di Desa Sampuran Simarloting Kecamatan Hulusihapas Kabupaten Padang Lawas Utara

Yusril Fauzi Hasibuan, Nora Susilawati
{"title":"Faktor Penyebab Konflik Sosial Penetapan Pejabat Kepala Desa di Desa Sampuran Simarloting Kecamatan Hulusihapas Kabupaten Padang Lawas Utara","authors":"Yusril Fauzi Hasibuan, Nora Susilawati","doi":"10.24036/perspektif.v6i1.742","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menjelaskan faktor penyebab konflik dalam penetapan pejabat Kepala Desa di Desa Sampuran Simarloting. Hal ini menarik karena konflik sosial yang terjadi antara kedua marga bukan hanya karena penetapan dari marga siregar sebagai pejabat Kepala Desa tetapi juga terdapat faktor konflik lain di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus intrinsik. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan 15 informan dengan kriteria 5 orang marga Hasibuan, 5 orang marga Siregar, 2 masyarakat netral, 1 Kepala Desa, 1 orang Sekretaris Camat, 1 orang Tokoh Masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi non partisipasi, peneliti langsung kelapangan untuk melihat dan mengamati faktor penyebab konflik sosial tanpa terlibat langsung. Wawancara mendalam yaitu wawancara dilakukan secara face to face dengan narasumber. Studi dokumentasi yaitu peneliti mengambil dokumentasi berupa foto dan video dilapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penyebab terjadinya konflik yaitu pertama, Mora tidak menerima anak boru sebagai pemimpin karena memegang teguh sistem kekerabatan dalihan na tolu, sehingga terjadinya penolakan dari pihak hasibuan sebagai mora karena secara sistem kekerabatan tidak diperbolehkanya siregar sebagai anak boru menjadi pemimpin. Kedua, Keberpihakan Kerabat (Nepotisme), hubungan kekeluargaan memberi pengaruh kemudahan untuk mendapatkan posisi kedudukan menjadi pemimpin desa. Seperti yang terjadi oleh Bapak AS dari marga siregar ditetapkan menjadi Pejabat Kepala Desa karena pengaruh dari kerabatnya yang menjabat di kantor Kecamatan.","PeriodicalId":30642,"journal":{"name":"Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/perspektif.v6i1.742","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan faktor penyebab konflik dalam penetapan pejabat Kepala Desa di Desa Sampuran Simarloting. Hal ini menarik karena konflik sosial yang terjadi antara kedua marga bukan hanya karena penetapan dari marga siregar sebagai pejabat Kepala Desa tetapi juga terdapat faktor konflik lain di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus intrinsik. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan 15 informan dengan kriteria 5 orang marga Hasibuan, 5 orang marga Siregar, 2 masyarakat netral, 1 Kepala Desa, 1 orang Sekretaris Camat, 1 orang Tokoh Masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi non partisipasi, peneliti langsung kelapangan untuk melihat dan mengamati faktor penyebab konflik sosial tanpa terlibat langsung. Wawancara mendalam yaitu wawancara dilakukan secara face to face dengan narasumber. Studi dokumentasi yaitu peneliti mengambil dokumentasi berupa foto dan video dilapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penyebab terjadinya konflik yaitu pertama, Mora tidak menerima anak boru sebagai pemimpin karena memegang teguh sistem kekerabatan dalihan na tolu, sehingga terjadinya penolakan dari pihak hasibuan sebagai mora karena secara sistem kekerabatan tidak diperbolehkanya siregar sebagai anak boru menjadi pemimpin. Kedua, Keberpihakan Kerabat (Nepotisme), hubungan kekeluargaan memberi pengaruh kemudahan untuk mendapatkan posisi kedudukan menjadi pemimpin desa. Seperti yang terjadi oleh Bapak AS dari marga siregar ditetapkan menjadi Pejabat Kepala Desa karena pengaruh dari kerabatnya yang menjabat di kantor Kecamatan.
本研究旨在解释在Simarloting Sampuran村任命村长的原因。这很有趣,因为这两个氏族之间的社会冲突不仅因为从西雷加家族中任命为村长,而且还存在其他冲突因素。本研究采用一种具有内在案例研究类型的定性方法。选择一名线人使用采样技术,15名线人符合标准:5个朝祖家族,5个Siregar家族,2个中立社区,1个村长,1个秘书Camat, 1个社区人物。数据收集技术是通过非参与者观察和观察造成社会冲突的因素而实现的。深度采访是与受访对象面对面进行的。研究人员在现场拍摄照片和视频的文献研究人员。研究表明,这场冲突的根源在于,首先,莫拉不接受博鲁的儿子为领袖,因为他坚持现有的亲属关系体系,因此,哈萨布的儿子不允许西雷加作为波罗的儿子成为领袖。其次,亲属关系、家庭关系使人更容易获得村庄领导人的地位。正如siregar家族的一位美国父亲所做的那样,由于在街道办公室服务的亲戚的影响,他被任命为村长。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
15
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信