The Type Fragmentation Patterns Confirmed Acetaminophen By Using Liquid Chromatography-Mass Spectroscopy (LCMS) From Herbal Medicine (Jamu)

Elkawnie Pub Date : 2022-01-17 DOI:10.22373/ekw.v7i2.7492
Muhammad Taupik, Endah Nurrohwinta Djuwarno, M.Sc Mohammad Adam Mustapa, W. Kunusa, Jafar La Kilo, Muhamad Handoyo Sahumena
{"title":"The Type Fragmentation Patterns Confirmed Acetaminophen By Using Liquid Chromatography-Mass Spectroscopy (LCMS) From Herbal Medicine (Jamu)","authors":"Muhammad Taupik, Endah Nurrohwinta Djuwarno, M.Sc Mohammad Adam Mustapa, W. Kunusa, Jafar La Kilo, Muhamad Handoyo Sahumena","doi":"10.22373/ekw.v7i2.7492","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: The Jamu or herbal medicine were adulterated with chemical drugs in the last twenty years. One of the chemical drugs that are commonly added to herbal medicine is acetaminophen. Acetaminophen is generally considered an analgesic-antipyretic drug. The research aims to identify the content of paracetamol and its amount added to the jamu. This study consisted of 6 jamu or herbal medicine samples with different brands. The TLC method conducted the qualitative analysis using the mobile phase n-hexane: ethyl acetate (1:1). Three positive samples containing acetaminophen were obtained: D, E, and F. The three positive samples containing acetaminophen were calculated using the LCMS method. Quantitative analysis was conducted with LCMS using a reversed-phase with a mobile phase of acetonitrile: water (15%>: 85%> v/v) at a flow rate of 0.2 mL/min and an injection volume of 5 µL, it was obtained the levels of acetaminophen in sample D as much as  0.16 g/2 g of sample, in sample E of 0.63 g/7 g of sample, and sample F of 0.56 g/7 g of sample. Although the acetaminophen content in herbal medicine is relatively small, according to the Regulation of the Minister of Health of Indonesia No. 007 of 2012, traditional medicine or herbal medicine should not contain synthetic chemicals.Abstrak: Dalam dua puluh tahun terakhir, banyak jamu yang dipalsukan dengan obat-obatan kimia. Salah satu obat kimia yang biasa ditambahkan pada jamu adalah asetaminofen. Acetaminophen umumnya dianggap sebagai obat analgesik-antipiretik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan parasetamol dan jumlah yang ditambahkan pada jamu. Sampel penelitian ini terdiri dari 6 sampel jamu dengan merek yang berbeda. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode KLT menggunakan fase gerak n-heksana: etil asetat (1:1). Diperoleh tiga sampel positif mengandung asetaminofen, yaitu sampel D, E, dan F. Tiga sampel positif mengandung asetaminofen dihitung menggunakan metode LCMS. Analisis kuantitatif dilakukan dengan LCMS menggunakan fase terbalik dengan fase gerak asetonitril: air (15%>:85%> v/v) pada laju alir 0,2 mL/menit dan volume injeksi 5 µL. Diperoleh kadar asetaminofen pada sampel D sebanyak 0,16 g/2 g sampel, pada sampel E sebesar 0,63 g/7 g sampel, dan pada sampel F sebesar 0,56 g/7 g sampel. Meskipun kandungan asetaminofen dalam jamu relatif sedikit, namun menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 007 Tahun 2012, obat tradisional atau jamu tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik.","PeriodicalId":11527,"journal":{"name":"Elkawnie","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Elkawnie","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/ekw.v7i2.7492","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstract: The Jamu or herbal medicine were adulterated with chemical drugs in the last twenty years. One of the chemical drugs that are commonly added to herbal medicine is acetaminophen. Acetaminophen is generally considered an analgesic-antipyretic drug. The research aims to identify the content of paracetamol and its amount added to the jamu. This study consisted of 6 jamu or herbal medicine samples with different brands. The TLC method conducted the qualitative analysis using the mobile phase n-hexane: ethyl acetate (1:1). Three positive samples containing acetaminophen were obtained: D, E, and F. The three positive samples containing acetaminophen were calculated using the LCMS method. Quantitative analysis was conducted with LCMS using a reversed-phase with a mobile phase of acetonitrile: water (15%>: 85%> v/v) at a flow rate of 0.2 mL/min and an injection volume of 5 µL, it was obtained the levels of acetaminophen in sample D as much as  0.16 g/2 g of sample, in sample E of 0.63 g/7 g of sample, and sample F of 0.56 g/7 g of sample. Although the acetaminophen content in herbal medicine is relatively small, according to the Regulation of the Minister of Health of Indonesia No. 007 of 2012, traditional medicine or herbal medicine should not contain synthetic chemicals.Abstrak: Dalam dua puluh tahun terakhir, banyak jamu yang dipalsukan dengan obat-obatan kimia. Salah satu obat kimia yang biasa ditambahkan pada jamu adalah asetaminofen. Acetaminophen umumnya dianggap sebagai obat analgesik-antipiretik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan parasetamol dan jumlah yang ditambahkan pada jamu. Sampel penelitian ini terdiri dari 6 sampel jamu dengan merek yang berbeda. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode KLT menggunakan fase gerak n-heksana: etil asetat (1:1). Diperoleh tiga sampel positif mengandung asetaminofen, yaitu sampel D, E, dan F. Tiga sampel positif mengandung asetaminofen dihitung menggunakan metode LCMS. Analisis kuantitatif dilakukan dengan LCMS menggunakan fase terbalik dengan fase gerak asetonitril: air (15%>:85%> v/v) pada laju alir 0,2 mL/menit dan volume injeksi 5 µL. Diperoleh kadar asetaminofen pada sampel D sebanyak 0,16 g/2 g sampel, pada sampel E sebesar 0,63 g/7 g sampel, dan pada sampel F sebesar 0,56 g/7 g sampel. Meskipun kandungan asetaminofen dalam jamu relatif sedikit, namun menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 007 Tahun 2012, obat tradisional atau jamu tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik.
用液相色谱-质谱联用(LCMS)确证中药(Jamu)中对乙酰氨基酚的类型破碎型
摘要:近二十年来,中药掺入化学药品的现象屡见不鲜。通常添加到草药中的化学药物之一是对乙酰氨基酚。对乙酰氨基酚通常被认为是一种镇痛解热药物。该研究旨在确定扑热息痛的含量及其添加到jamu中的量。本研究由6种不同品牌的jamu或草药样品组成。薄层色谱法采用流动相正己烷:乙酸乙酯(1:1)进行定性分析。得到3个含对乙酰氨基酚的阳性样品:D、E、f。3个含对乙酰氨基酚的阳性样品采用LCMS法计算。采用LCMS进行定量分析,流动相为乙腈:水(15%>:85%> v/v),流速为0.2 mL/min,进样量为5µL,样品D中对乙酰氨基酚含量为0.16 g/2 g,样品E为0.63 g/7 g,样品F为0.56 g/7 g。尽管草药中对乙酰氨基酚的含量相对较少,但根据2012年第007号印度尼西亚卫生部长条例,传统药物或草药不应含有合成化学品。摘要:Dalam dua puluh tahun terakhir, banyak jamu yang dipalsukan dengan obat-obatan kimia。Salah satu obat kimia yang biasa ditambahkan pada jamu adalah asetaminofen。对乙酰氨基酚抗炎镇痛药。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan parasetamol dan jumlah yang ditambahkan pada jamu。6 .样本jamu dengan merek yang berbeda。双曲坎登干法的质量分析(KLT):蒙古纳坎法与黑曲坎法的比值为1:1。Diperoleh tiga样品阳性,mengandung asetaminofen, yitu样品D, E, dan F. tiga样品阳性,mengandung asetaminofen, dihitung menggunakan方法LCMS。定量分析孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶:孟古那坎酶Diperoleh kadar通常为pada样品D sebanyak 0.16 g/2 g样品,pada样品E sebesar 0.63 g/7 g样品,丹pada样品F sebesar 0.56 g/7 g样品。Meskipun kandungan asetaminofen dalam jamu relatifsedikit, namun menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 007 Tahun 2012,传统的atau jamu tidak boleh mengandung bahan kimia sinintetik。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信