Cadar dan Jilbab menurut Dogma Agama dan Budaya Masyarakat (Studi Living Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 59 pada Masyarakat Sumatera Barat)

Nasrulloh Nasrulloh, Desriliwa Ade Mela
{"title":"Cadar dan Jilbab menurut Dogma Agama dan Budaya Masyarakat (Studi Living Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 59 pada Masyarakat Sumatera Barat)","authors":"Nasrulloh Nasrulloh, Desriliwa Ade Mela","doi":"10.24014/SB.V18I1.12884","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini didasari adanya tiga aliran besar mengenai cadar, yaitu aliran yang mengatakan wajib, sunnah dan mubah. Sebagian masyarakat ada yang menganggap sebagai teroris dan ada juga masyarakat lain yang menganggap cadar sebagai tren saja. Al-Qur’an memerintahkan para muslimah agar berhijab dengan mengenakan kerudung yang dapat menutupi kepala dan dada mereka, namun ada yang berbeda pendapat mengenai ayat tersebut. Lubuk Lintah adalah daerah yang berada di kecamatan Kuranji di Sumatera Barat, Padang. Tujuan penelitian ini   untuk menganalisis pendapat para ulama klasik-kontemporer mengenai surat al-ahzab ayat 59 dan menganalisis pandangan masyarakat mengenai cadar dan jilbab di Lubuk Lintah  Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan tafsir-etnografi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan penafsiran ulama klasik dan kontemporer mengenai makna surah al-ahzab ayat 59, ada yang berpendapat bahwa ayat tersebut mengenai perintah cadar, dan ada yang berpendapat bahwa ayat tersebut mengenai perintah menutup aurat yakni tentang hijab. Adapun pandangan masyarakat Sumatera Barat mengenai cadar dan jilbab, sebagian dari mereka bisa menerima eksistensi wanita bercadar, dan ada beberapa kelompok masyarakat yang belum bisa menerima perempuan yang memakai cadar, dikarenakan mereka yang bercadar menutup diri mereka dari masyarakat dan enggan bertegur sapa dengan lingkungan sosial.","PeriodicalId":32341,"journal":{"name":"Sosial Budaya","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sosial Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24014/SB.V18I1.12884","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Penelitian ini didasari adanya tiga aliran besar mengenai cadar, yaitu aliran yang mengatakan wajib, sunnah dan mubah. Sebagian masyarakat ada yang menganggap sebagai teroris dan ada juga masyarakat lain yang menganggap cadar sebagai tren saja. Al-Qur’an memerintahkan para muslimah agar berhijab dengan mengenakan kerudung yang dapat menutupi kepala dan dada mereka, namun ada yang berbeda pendapat mengenai ayat tersebut. Lubuk Lintah adalah daerah yang berada di kecamatan Kuranji di Sumatera Barat, Padang. Tujuan penelitian ini   untuk menganalisis pendapat para ulama klasik-kontemporer mengenai surat al-ahzab ayat 59 dan menganalisis pandangan masyarakat mengenai cadar dan jilbab di Lubuk Lintah  Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan tafsir-etnografi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan penafsiran ulama klasik dan kontemporer mengenai makna surah al-ahzab ayat 59, ada yang berpendapat bahwa ayat tersebut mengenai perintah cadar, dan ada yang berpendapat bahwa ayat tersebut mengenai perintah menutup aurat yakni tentang hijab. Adapun pandangan masyarakat Sumatera Barat mengenai cadar dan jilbab, sebagian dari mereka bisa menerima eksistensi wanita bercadar, dan ada beberapa kelompok masyarakat yang belum bisa menerima perempuan yang memakai cadar, dikarenakan mereka yang bercadar menutup diri mereka dari masyarakat dan enggan bertegur sapa dengan lingkungan sosial.
根据宗教和文化教条的面纱(活古兰经研究第59节《西苏门答腊社会》第59节)
这项研究是基于三股关于面纱的洪流,也就是所谓的义务的洪流,逊尼派和穆斯林。有些人认为自己是恐怖分子,有些人认为面纱只是一种趋势。古兰经要求穆斯林戴上可以遮住头部和胸部的面纱,但对经文有不同的看法。地下避难所是东苏门答腊东苏门答腊Kuranji路的一个地区。这项研究的目的是分析当代学者对第59节《金字塔报》的看法,并分析人们对苏门答腊西部社会中面纱和面纱的看法。采用的方法是一种定性描述性的、抽象的人种志方法。这项研究表明,古典和当代学者对苏拉·阿尔-阿赫扎布59节含义的不同解释,一些人认为这是关于面纱的戒律,另一些人认为这是关于面纱的关闭戒律。至于苏马特拉西部关于面纱和面纱的观点,他们中的一些人已经能够接受戴面纱的妇女的存在,也有一些社会团体还不能接受戴面纱的妇女,因为她们被面纱遮住,不愿与社会社会接触。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
10 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信