{"title":"“Matuya Metta” Creation of Javanese Dance Drama from the Story of Phra Lor","authors":"Oky Bima Reza Afrita","doi":"10.24821/ijcas.v10i1.7877","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Matuya Metta is a Javanese dance-drama performance in the Yogyakarta dance style in the form of group choreography. This drama features the story of Phra Lor, famous in Thai literature. Matuya comes from the word “matu”, meaning mother, and “metta” meaning love. So, \"Matuya Metta\" means a mother's love. The reason for choosing the Phra Lor story is that there are similarities between the Thai a siang nam ritual and the Javanese tradition called tapa kungkum. Matuya Metta dance drama is expressed dramatically and symbolically. It is danced by three dancers and the piece contains in five segments. Javanese dance in the Yogyakarta style is the basis for the movements, namely the characters of alusan and putri luruh. The music is adapted to the atmosphere in the story and the character’s movements according to contemporary Javanese tradition. The performance combines recordings of gamelan instruments with digital music. The makeup and costume designs are inspired by Javanese dance and Thai ornaments. This dance-drama also uses minimal staging properties and settings to beautify the performance and help the audience understand the story. “Matuya Metta” Penciptaan Drama Tari Jawa dari Kisah Phra Lor Abstrak Matuya Metta adalah pertunjukan drama tari Jawa gaya Yogyakarta dalam bentuk koreografi kelompok. Drama ini menampilkan kisah Phra Lor yang terkenal dalam sastra Thailand. Matuya berasal dari kata “matu” yang berarti ibu, dan “metta” yang berarti cinta. Jadi, \"Matuya Metta\" berarti cinta seorang ibu. Alasan dipilihnya cerita Phra Lor adalah karena ada kesamaan antara ritual siang nam orang Thailand dengan tradisi Jawa yang disebut tapa kungkum. Drama tari Matuya Metta diekspresikan secara dramatis dan simbolis. Tarian ini ditarikan oleh tiga orang penari dan terdiri dari lima segmen. Tari Jawa gaya Yogyakarta menjadi dasar geraknya yaitu tokoh alusan dan putri luruh. Musiknya disesuaikan dengan suasana dalam cerita dan gerak-gerik tokoh sesuai tradisi Jawa kontemporer. Pertunjukan tersebut menggabungkan rekaman instrumen gamelan dengan musik digital. Desain tata rias dan kostumnya terinspirasi dari tarian Jawa dan ornamen Thailand. Drama tari ini juga menggunakan properti dan setting pementasan yang minim untuk mempercantik pertunjukan dan membantu penonton memahami ceritanya.","PeriodicalId":53063,"journal":{"name":"International Journal of Creative and Arts Studies","volume":"56 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"International Journal of Creative and Arts Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24821/ijcas.v10i1.7877","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Matuya Metta is a Javanese dance-drama performance in the Yogyakarta dance style in the form of group choreography. This drama features the story of Phra Lor, famous in Thai literature. Matuya comes from the word “matu”, meaning mother, and “metta” meaning love. So, "Matuya Metta" means a mother's love. The reason for choosing the Phra Lor story is that there are similarities between the Thai a siang nam ritual and the Javanese tradition called tapa kungkum. Matuya Metta dance drama is expressed dramatically and symbolically. It is danced by three dancers and the piece contains in five segments. Javanese dance in the Yogyakarta style is the basis for the movements, namely the characters of alusan and putri luruh. The music is adapted to the atmosphere in the story and the character’s movements according to contemporary Javanese tradition. The performance combines recordings of gamelan instruments with digital music. The makeup and costume designs are inspired by Javanese dance and Thai ornaments. This dance-drama also uses minimal staging properties and settings to beautify the performance and help the audience understand the story. “Matuya Metta” Penciptaan Drama Tari Jawa dari Kisah Phra Lor Abstrak Matuya Metta adalah pertunjukan drama tari Jawa gaya Yogyakarta dalam bentuk koreografi kelompok. Drama ini menampilkan kisah Phra Lor yang terkenal dalam sastra Thailand. Matuya berasal dari kata “matu” yang berarti ibu, dan “metta” yang berarti cinta. Jadi, "Matuya Metta" berarti cinta seorang ibu. Alasan dipilihnya cerita Phra Lor adalah karena ada kesamaan antara ritual siang nam orang Thailand dengan tradisi Jawa yang disebut tapa kungkum. Drama tari Matuya Metta diekspresikan secara dramatis dan simbolis. Tarian ini ditarikan oleh tiga orang penari dan terdiri dari lima segmen. Tari Jawa gaya Yogyakarta menjadi dasar geraknya yaitu tokoh alusan dan putri luruh. Musiknya disesuaikan dengan suasana dalam cerita dan gerak-gerik tokoh sesuai tradisi Jawa kontemporer. Pertunjukan tersebut menggabungkan rekaman instrumen gamelan dengan musik digital. Desain tata rias dan kostumnya terinspirasi dari tarian Jawa dan ornamen Thailand. Drama tari ini juga menggunakan properti dan setting pementasan yang minim untuk mempercantik pertunjukan dan membantu penonton memahami ceritanya.
Matuya Metta是一种爪哇舞蹈戏剧,采用日惹舞蹈风格,以团体舞蹈的形式表演。这部戏剧以泰国文学中著名的Phra Lor的故事为特色。Matuya来自“matu”,意思是母亲,“metta”意思是爱。所以"Matuya Metta"的意思是母爱。选择Phra Lor故事的原因是泰国的一种仪式和爪哇的传统称为tapa kungkum之间有相似之处。Matuya Metta舞剧以戏剧性和象征性的方式表现。它由三个舞者跳舞,作品分为五个部分。日惹风格的爪哇舞蹈是动作的基础,即alusan和putri luruh的特征。音乐是根据当代爪哇传统改编的,与故事的氛围和人物的动作相适应。这次演出结合了佳美兰乐器的录音和数字音乐。化妆和服装设计的灵感来自爪哇舞蹈和泰国饰品。这部舞剧也用最小的舞台属性和设置来美化表演,帮助观众理解故事。“Matuya Metta”Penciptaan Drama Tari Jawa dari Kisah Phra Lor Abstrak Matuya Metta adalah pertunjukan Drama Tari Jawa gaya日惹dalam bentuk韩语kelompok。戏剧ini menampilkan kisah Phra Lor yang terkenal dalam sastra泰国。Matuya berasal dari kata“matu”yang berarti ibu,但“metta”yang berarti cinta。Jadi,“Matuya Metta”是指一种新的、有意义的东西。Alasan dipililihnya cerita Phra Lor adalah karena ada kesamaan antara ritual siang nam orang Thailand dengan tradisi Jawa yang disebut tapa kunkum。话剧《木谷彻》是话剧《木谷彻》的象征。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹。muskknya disesuaikan dengan suasana dalam cerita dangerak -gerik toksesuai tradisjawa kontempoer。Pertunjukan tersebut menggabungkan rekaman instrument gamelan dengan music digital。Desain tata rias dan kostumnya terinspirasi dari / Jawa / dan装饰泰国。戏剧tari ini juga menggunakan属性丹设置penementasan yang最小的untuk成员pertunjukan dan membantu penonton memhami ceritanya。