Arif Nurma Etika, Kun Ika Nurrahayu, Idola Perdana Sulistyoning Suharto
{"title":"PENGARUH EKSTRAK JAHE (Zingiber Officinale Roscoe) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAS PADA TIKUS (Rattus Norvegicus)","authors":"Arif Nurma Etika, Kun Ika Nurrahayu, Idola Perdana Sulistyoning Suharto","doi":"10.32700/JNC.V2I1.21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Introduction: Luka adalah terputusnya suatu jaringan. Penyembuhan luka terdiri dari tiga fase utama, yaitu fase inflamasi, proliferasi, dan maturasi. Pada fase proliferasi ditandai dengan adanya fibroblas dan epitelisasi. Jahe ( Zingiber officinale Roscoe ) memiliki zat aktif yaitu oleoresin, gingerol, shogaol dan flavonoid. Gingerol dan shogaol merupakan komponen fenolik jahe yang diketahui memiliki efek antiinflamasi, anti kanker, dan antitumor. Namun meskipun memiliki banyak zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh, efek pemberian ekstrak jahe terhadap sel fibroblas, (yang merupakan tanda dari fase proliferasi pada proses penyembuhan luka) pada luka insisi masih belum diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek pemberian ekstrak jahe terhadap jumlah sel fibroblas pada tikus ( Rattus norvegicus ) dengan luka insisi. Methods: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris, dengan desain penelitian yang digunakan adalah posttest only control group design. Tikus dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok kontrol (KK) yang hanya diberi pelarut CMC 1% dan kelompok perlakuan (KP) yang diberi ekstrak jahe oral dengan dosis 1 g/kg BB. Jaringan tikus akan diamati pada hari ke 1, 5, dan 10. Data dianalisis menggunakan uji Kruskall wallis Results: Berdasarkan hasil uji Kruskall Wallis didapatkan nilai p value 0,000 sedangkan nilai α 0,05. Analysis : Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak jahe dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pada tikus putih Discussion: Disarankan pada orang yang mengalami luka operasi untuk mengkonsumsi jahe untuk mempercepat penyembuhan luka","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"8 1","pages":"10-14"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The journal of nursing care","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32700/JNC.V2I1.21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Introduction: Luka adalah terputusnya suatu jaringan. Penyembuhan luka terdiri dari tiga fase utama, yaitu fase inflamasi, proliferasi, dan maturasi. Pada fase proliferasi ditandai dengan adanya fibroblas dan epitelisasi. Jahe ( Zingiber officinale Roscoe ) memiliki zat aktif yaitu oleoresin, gingerol, shogaol dan flavonoid. Gingerol dan shogaol merupakan komponen fenolik jahe yang diketahui memiliki efek antiinflamasi, anti kanker, dan antitumor. Namun meskipun memiliki banyak zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh, efek pemberian ekstrak jahe terhadap sel fibroblas, (yang merupakan tanda dari fase proliferasi pada proses penyembuhan luka) pada luka insisi masih belum diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek pemberian ekstrak jahe terhadap jumlah sel fibroblas pada tikus ( Rattus norvegicus ) dengan luka insisi. Methods: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris, dengan desain penelitian yang digunakan adalah posttest only control group design. Tikus dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok kontrol (KK) yang hanya diberi pelarut CMC 1% dan kelompok perlakuan (KP) yang diberi ekstrak jahe oral dengan dosis 1 g/kg BB. Jaringan tikus akan diamati pada hari ke 1, 5, dan 10. Data dianalisis menggunakan uji Kruskall wallis Results: Berdasarkan hasil uji Kruskall Wallis didapatkan nilai p value 0,000 sedangkan nilai α 0,05. Analysis : Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak jahe dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pada tikus putih Discussion: Disarankan pada orang yang mengalami luka operasi untuk mengkonsumsi jahe untuk mempercepat penyembuhan luka