{"title":"MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MELALUI SISTEM KEMITRAAN BISNIS BERBASIS MOMPRENEUR DI DESA MOJOSARIREJO, KEMLAGI, MOJOKERTO","authors":"Diah Dinaloni, Henky Muktiadji","doi":"10.32682/jpekbm.v6i1.2540","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Banyak pemberdayaan ekonomi yang dilakukan pemerintah dan masih fokus pada penyediaan modal, melalui mekanisme simpan pinjam biasa. Hal ini berdampak tidak optimalnya penggunaan dana untuk mencetak wirausahawan yang handal, karena masih kurangnya komponen pendukung program, seperti ketersediaan jaringan usaha dan pendampingan yang intens. Terkait dengan permasalahan tersebut, pemerintah menghimbau untuk mendorong perubahan yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan dalam bentuk model pemberdayaan melalui sistem kemitraan bisnis yang melibatkan tiga pihak, yaitu masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi: (1) Model pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan bisnis berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto; (2) Strategi pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan bisnis berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto; (3) Faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan bisnis berbasis mompreneur; dan (4) Keberhasilan model pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan bisnis berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yang berlokasi di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Subjek penelitian adalah pemerintah daerah, pengusaha, dan ibu-ibu di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, serta verifikasi dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan penelitian menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.Hasil penelitian menunjukkan: (1) Model pemberdayaan ekonomi keluarga di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto melibatkan tiga pihak, yaitu masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Metode kemitraan bisnis digunakan dengan harapan akan membawa kemajuan pada kedua pihak, yaitu pengusaha akan mendapat perluasan jaringan bisnis, masyarakat akan mendapatkan paket bisnis beserta pendampingannya, dan pemerintah harus dapat menjalankan fungsinya sebagai pengawas; (2) Strategi pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan bisnis berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto dilakukan melalui: (a) pengembangan sumber daya manusia melalui beberapa bentuk kegiatan seperti pelatihan keterampilan dan pemberian bekal pengetahuan bagi ibu-ibu di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto; (b) pengembangan usaha produktif dengan berpartisipasi ikut membuka usaha produkif antara lain usaha kuliner dan kerajinan tas rajut; (c) penyediaan informasi tepat guna untuk mengenalkan desa beserta produk yang dihasilkan kepada masyarakat luas; (3) Faktor yang mendukung pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto adalah tingginya partisipasi mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto yang antusias dengan adanya pelatihan yang diadakan. Sedangkan faktor yang menghambat pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto adalah dana; (4) Keberhasilan model pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto dapat dilihat dari: (a) kegiatan produksi masyarakat yang mengalami peningkatan produksi dan skill atau kemampuan yang bertambah; (b) kegiatan distribusi masyarakat terlaksana dengan baik dan mengalami kemajuan; dan (c) kegiatan konsumsi juga mengalami peningkatan.","PeriodicalId":32272,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan JEBIK","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan JEBIK","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32682/jpekbm.v6i1.2540","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Banyak pemberdayaan ekonomi yang dilakukan pemerintah dan masih fokus pada penyediaan modal, melalui mekanisme simpan pinjam biasa. Hal ini berdampak tidak optimalnya penggunaan dana untuk mencetak wirausahawan yang handal, karena masih kurangnya komponen pendukung program, seperti ketersediaan jaringan usaha dan pendampingan yang intens. Terkait dengan permasalahan tersebut, pemerintah menghimbau untuk mendorong perubahan yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan dalam bentuk model pemberdayaan melalui sistem kemitraan bisnis yang melibatkan tiga pihak, yaitu masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi: (1) Model pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan bisnis berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto; (2) Strategi pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan bisnis berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto; (3) Faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan bisnis berbasis mompreneur; dan (4) Keberhasilan model pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan bisnis berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yang berlokasi di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Subjek penelitian adalah pemerintah daerah, pengusaha, dan ibu-ibu di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, serta verifikasi dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan penelitian menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.Hasil penelitian menunjukkan: (1) Model pemberdayaan ekonomi keluarga di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto melibatkan tiga pihak, yaitu masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Metode kemitraan bisnis digunakan dengan harapan akan membawa kemajuan pada kedua pihak, yaitu pengusaha akan mendapat perluasan jaringan bisnis, masyarakat akan mendapatkan paket bisnis beserta pendampingannya, dan pemerintah harus dapat menjalankan fungsinya sebagai pengawas; (2) Strategi pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan bisnis berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto dilakukan melalui: (a) pengembangan sumber daya manusia melalui beberapa bentuk kegiatan seperti pelatihan keterampilan dan pemberian bekal pengetahuan bagi ibu-ibu di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto; (b) pengembangan usaha produktif dengan berpartisipasi ikut membuka usaha produkif antara lain usaha kuliner dan kerajinan tas rajut; (c) penyediaan informasi tepat guna untuk mengenalkan desa beserta produk yang dihasilkan kepada masyarakat luas; (3) Faktor yang mendukung pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto adalah tingginya partisipasi mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto yang antusias dengan adanya pelatihan yang diadakan. Sedangkan faktor yang menghambat pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto adalah dana; (4) Keberhasilan model pemberdayaan ekonomi keluarga melalui sistem kemitraan berbasis mompreneur di Desa Mojosarirejo, Kemlagi, Mojokerto dapat dilihat dari: (a) kegiatan produksi masyarakat yang mengalami peningkatan produksi dan skill atau kemampuan yang bertambah; (b) kegiatan distribusi masyarakat terlaksana dengan baik dan mengalami kemajuan; dan (c) kegiatan konsumsi juga mengalami peningkatan.