{"title":"Ken Angrok Anak Tunggul Ametung?","authors":"Buchari Buchari","doi":"10.7454/ai.v0i20.10524","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"L Cerita tentang Ken Angrok di dalam kitab Pararaton cukup dikenal, sehingga tidak perlu rasanya kami rnenterjemahkannya selengkapnya di sini. Mereka yang ingin mengetahui cerita seluruhnya kami persilakan membaca terjemahan kitab Pararaton oleh Ki J. Padmopoespito (padmopoespito, 1966) dan R. Pitono Hardjowardojo (Pitono, 1955). cukuplah kalau di sini kami sebutkan pokok-pokoknya saja yang nanti akan kami bicarakan lebih lanjut. Pokok-pokok yang kami anggap pcnting itu ialah bahwa Ken Angrok ialah penjelmaan kernbaii seorang yang mula-mula hidup tidak baik, tetapi karena sanggup dijadikan kurban untuk dewa penjaga pintu ia kembali ke surga dengan Visnu. Ibunya seorang wanita petani desa Pangkur, yang telah disetubuhi oleh dewa Brahma pada waktu ia sedang mengantarkan makan untuk suarninya di ladang. Dewa Brahma meramaikan bahwa bayi yang tumbuh dalam kandungan wanita itu kelak akan memerintah pulau Jawa. Iapun berpesan agar wanita itu tidak lagi bergaul dengan suaminya. Kurang dari lima hari setelah peristiwa itu suami wanita itu meninggal, rneskipun mereka itu segera bercerai setelah peristiwa penrerkosaan tersebut. Bayi Ken Angrok yang dibuang oleh ibunya rnengeluarkan sinar di malam hari; dan mujizat itu masili ada padanya pada waktu ia sudah dewasa. Berganti-ganti ia rner-rdatangkan bencana dan keuntungan Lepada orang-orang yang diikutinya. Selanjutnya ia hidup mengernbara sebagai pencuri, perampok, pernerkosa wanita dan pernbunuh, sehingga ia dikejar-kejar oleh rakyat dan utusan dari Tumapel atas peiintah raja Daha. Tetapi ia selalu dapat lolos dari kejaran berkat bantuan dewa-dewa. Ia diaku anak dewa piwa, dan dikatakan penjelrnaan dewa Visnu. Dengan perantaraan pendeta Lohgawe ia dapat diterima menghambakan diri pada sag akuw'u di runrapel, Tunggul Ametung. Tidak rama kemudian Ken Angrok tertarik akan isteri muda Tunggul Ametung, Ken DeQes, yang juga nrenrpunyai nrujizat dapat mengeluarkan sinar. Maka dibunuhnyalah runggul Ametung, dan diperisterikannya Ken pedes, yang pada waktu itu sedang mengandung tiga bulan. Lalu ia menggantikan Tunggul Ametung sebagai akuw,tt di rumapel. semuanya itu dibiarkan saja oleh keluarga Tunggul Ametung dan rakyat Tunrapel. Setelah 40 tahun mcnjadi ukuwu di rumapel 1) di bawah kekuasaan maharaj.a Daha, Ken Angrok didatangi oleh para brohntanq dari Daha, yang tidak","PeriodicalId":8156,"journal":{"name":"Antropologi Indonesia","volume":"25 1","pages":"56 - 69"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1975-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Antropologi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/ai.v0i20.10524","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
L Cerita tentang Ken Angrok di dalam kitab Pararaton cukup dikenal, sehingga tidak perlu rasanya kami rnenterjemahkannya selengkapnya di sini. Mereka yang ingin mengetahui cerita seluruhnya kami persilakan membaca terjemahan kitab Pararaton oleh Ki J. Padmopoespito (padmopoespito, 1966) dan R. Pitono Hardjowardojo (Pitono, 1955). cukuplah kalau di sini kami sebutkan pokok-pokoknya saja yang nanti akan kami bicarakan lebih lanjut. Pokok-pokok yang kami anggap pcnting itu ialah bahwa Ken Angrok ialah penjelmaan kernbaii seorang yang mula-mula hidup tidak baik, tetapi karena sanggup dijadikan kurban untuk dewa penjaga pintu ia kembali ke surga dengan Visnu. Ibunya seorang wanita petani desa Pangkur, yang telah disetubuhi oleh dewa Brahma pada waktu ia sedang mengantarkan makan untuk suarninya di ladang. Dewa Brahma meramaikan bahwa bayi yang tumbuh dalam kandungan wanita itu kelak akan memerintah pulau Jawa. Iapun berpesan agar wanita itu tidak lagi bergaul dengan suaminya. Kurang dari lima hari setelah peristiwa itu suami wanita itu meninggal, rneskipun mereka itu segera bercerai setelah peristiwa penrerkosaan tersebut. Bayi Ken Angrok yang dibuang oleh ibunya rnengeluarkan sinar di malam hari; dan mujizat itu masili ada padanya pada waktu ia sudah dewasa. Berganti-ganti ia rner-rdatangkan bencana dan keuntungan Lepada orang-orang yang diikutinya. Selanjutnya ia hidup mengernbara sebagai pencuri, perampok, pernerkosa wanita dan pernbunuh, sehingga ia dikejar-kejar oleh rakyat dan utusan dari Tumapel atas peiintah raja Daha. Tetapi ia selalu dapat lolos dari kejaran berkat bantuan dewa-dewa. Ia diaku anak dewa piwa, dan dikatakan penjelrnaan dewa Visnu. Dengan perantaraan pendeta Lohgawe ia dapat diterima menghambakan diri pada sag akuw'u di runrapel, Tunggul Ametung. Tidak rama kemudian Ken Angrok tertarik akan isteri muda Tunggul Ametung, Ken DeQes, yang juga nrenrpunyai nrujizat dapat mengeluarkan sinar. Maka dibunuhnyalah runggul Ametung, dan diperisterikannya Ken pedes, yang pada waktu itu sedang mengandung tiga bulan. Lalu ia menggantikan Tunggul Ametung sebagai akuw,tt di rumapel. semuanya itu dibiarkan saja oleh keluarga Tunggul Ametung dan rakyat Tunrapel. Setelah 40 tahun mcnjadi ukuwu di rumapel 1) di bawah kekuasaan maharaj.a Daha, Ken Angrok didatangi oleh para brohntanq dari Daha, yang tidak