Pengaruh Otonomi Wanita dan Karakteristik Sosial Demografi terhadap Unmet Need Kb pada Wanita Kawin di Indonesia

Diah Ayu Satyari Utami, Lia Gustina, Omas Bulan Samosir
{"title":"Pengaruh Otonomi Wanita dan Karakteristik Sosial Demografi terhadap Unmet Need Kb pada Wanita Kawin di Indonesia","authors":"Diah Ayu Satyari Utami, Lia Gustina, Omas Bulan Samosir","doi":"10.20527/jbk.v6i1.8309","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa Unmet Need sebesar 10,6 persen, serta masih diatas target RPJMN 2015-2019 yaitu sebesar 9,9 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor individu wanita terutama otonomi wanita terhadap Unmet Need penjarangan dan Unmet Need pembatasan. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data SDKI 2017 dengan unit analisis adalah wanita usia subur umur 15-49 tahun yang berstatus kawin/hidup bersama serta memiliki kebutuhan terhadap KB dengan observasi berjumlah 24.981 individu. Metode analisis yang digunakan adalah regresi multinomial logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otonomi wanita dan status bekerja hanya berpengaruh terhadap Unmet Need pembatasan. Wanita dengan otonomi tinggi mempunyai peluang lebih rendah untuk Unmet Need pembatasan dibandingkan dengan wanita otonomi rendah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa umur, jumlah anak masih hidup, daerah tempat tinggal, dan pengetahuan alat/cara KB modern berpengaruh terhadap Unmet Need penjarangan dan pembatasan. Pendidikan wanita dan keterpaparan informasi KB di media massa hanya berpengaruh terhadap Unmet Need penjarangan. Untuk mengurangi U nmet Need baik penjarangan maupun pembatasan, program intervensi harus ditargetkan kepada kelompok wanita yang mempunyai resiko Unmet Need tersebut, terutama pada wanita otonomi rendah.","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"10 1","pages":"1-8"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Berkala Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jbk.v6i1.8309","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa Unmet Need sebesar 10,6 persen, serta masih diatas target RPJMN 2015-2019 yaitu sebesar 9,9 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor individu wanita terutama otonomi wanita terhadap Unmet Need penjarangan dan Unmet Need pembatasan. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data SDKI 2017 dengan unit analisis adalah wanita usia subur umur 15-49 tahun yang berstatus kawin/hidup bersama serta memiliki kebutuhan terhadap KB dengan observasi berjumlah 24.981 individu. Metode analisis yang digunakan adalah regresi multinomial logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otonomi wanita dan status bekerja hanya berpengaruh terhadap Unmet Need pembatasan. Wanita dengan otonomi tinggi mempunyai peluang lebih rendah untuk Unmet Need pembatasan dibandingkan dengan wanita otonomi rendah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa umur, jumlah anak masih hidup, daerah tempat tinggal, dan pengetahuan alat/cara KB modern berpengaruh terhadap Unmet Need penjarangan dan pembatasan. Pendidikan wanita dan keterpaparan informasi KB di media massa hanya berpengaruh terhadap Unmet Need penjarangan. Untuk mengurangi U nmet Need baik penjarangan maupun pembatasan, program intervensi harus ditargetkan kepada kelompok wanita yang mempunyai resiko Unmet Need tersebut, terutama pada wanita otonomi rendah.
在印尼,女性自主和社会人口特征对未婚女性不需要计划生育的影响
印度尼西亚人口与健康调查(SDKI) 2017年的结果显示,Unmet需要10.6%,仍然高于RPJMN目标为9.9%。本研究旨在确定妇女个体因素的影响,特别是妇女在不需要监禁和不需要监禁方面的自主权。本研究的数据来源是2017年SDKI数据,分析单位为15到49岁的未婚/同居妇女,需要避孕,观察人数为24981人。分析方法是多语种回归。研究表明,女性自治权和工作地位只影响不需要限制的人。自主的女性比自主的女性更不需要限制。研究还表明,现代生育工具的年龄、儿童数量、生活区和工具知识对不需要监禁和限制也有影响。妇女教育和媒体避孕信息的曝光只影响不需要监禁。为了减少政府的监禁和限制,干预计划必须针对不需要的妇女团体,尤其是自治区妇女。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信