{"title":"KARAKTERISTIK PASIEN PERDARAHAN INTRASEREBRAL BERDASARKAN FAKTOR RISIKO, KLINIS, DAN LOKASI DI RS DUSTIRA CIMAHI PERIODE 2019-2020","authors":"Andri Kusuma, Anita Liliana, Nabila Asad","doi":"10.35990/mk.v6n1.p1-10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perdarahan intraserebral (PIS) meningkat pada pasien yang memiliki riwayat hipertensi, usia tua, dan berjenis kelamin laki-laki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien PIS berdasarkan insidensi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan lokasi perdarahan. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang diambil dari rekam medik meliputi usia, jenis kelamin, anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil CT Scan. Sampel penelitian sejumlah 49 rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan insidensi 7,7%, jumlah pasien PIS terbanyak adalah perempuan (51,02%) dengan usia ≥65 tahun (36,73%). Perdarahan di ganglia basalis menyebabkan hemiparese (31,91%), perdarahan di talamus paling sering dengan hemiparese (36,84%), perdarahan batang otak sering dengan aphasia dan hemiparese (26,32%), perdarahan serebelum dengan sakit kepala dan hemiparese (33,33%), sedangkan perdarahan di lobar paling sering dengan hemiparese (36,67%). Pasien dengan hipertensi sebanyak 67,35% dengan 32,65% pasien mengalami krisis hirpertensi. Gejala penurunan kesadaran (31,33%), dan lokasi perdarahan di ganglia basalis (40,82%). Dari hasil tersebut terdapat faktor yang bisa diintervensi atau dicegah terjadinya strok seperti pengelolaan tekanan darah secara optimal yang bisa dilakukan dengan menggiatkan edukasi bagi masyarakat dengan faktor risiko tersebut secara terus menerus. Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PIS merupakan penyakit yang sering menyerang pada perempuan berusia tua yang memiliki riwayat hipertensi. Perdarahan intraserebral paling sering terjadi di ganglia basalis dengan gejala hemiparese dan tekanan darah ≥180/120 mmHg","PeriodicalId":33234,"journal":{"name":"Jurnal Profesi Medika","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Profesi Medika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35990/mk.v6n1.p1-10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perdarahan intraserebral (PIS) meningkat pada pasien yang memiliki riwayat hipertensi, usia tua, dan berjenis kelamin laki-laki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien PIS berdasarkan insidensi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan lokasi perdarahan. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang diambil dari rekam medik meliputi usia, jenis kelamin, anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil CT Scan. Sampel penelitian sejumlah 49 rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan insidensi 7,7%, jumlah pasien PIS terbanyak adalah perempuan (51,02%) dengan usia ≥65 tahun (36,73%). Perdarahan di ganglia basalis menyebabkan hemiparese (31,91%), perdarahan di talamus paling sering dengan hemiparese (36,84%), perdarahan batang otak sering dengan aphasia dan hemiparese (26,32%), perdarahan serebelum dengan sakit kepala dan hemiparese (33,33%), sedangkan perdarahan di lobar paling sering dengan hemiparese (36,67%). Pasien dengan hipertensi sebanyak 67,35% dengan 32,65% pasien mengalami krisis hirpertensi. Gejala penurunan kesadaran (31,33%), dan lokasi perdarahan di ganglia basalis (40,82%). Dari hasil tersebut terdapat faktor yang bisa diintervensi atau dicegah terjadinya strok seperti pengelolaan tekanan darah secara optimal yang bisa dilakukan dengan menggiatkan edukasi bagi masyarakat dengan faktor risiko tersebut secara terus menerus. Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PIS merupakan penyakit yang sering menyerang pada perempuan berusia tua yang memiliki riwayat hipertensi. Perdarahan intraserebral paling sering terjadi di ganglia basalis dengan gejala hemiparese dan tekanan darah ≥180/120 mmHg