Susi Yunarti, Wijayanti Wijayanti, D. Harmaningsih
{"title":"Model Blended Learning & Hybrid Learning Untuk Keberhasilan Transformasi Digital Menuju Smart Society","authors":"Susi Yunarti, Wijayanti Wijayanti, D. Harmaningsih","doi":"10.37817/ikraith-humaniora.v6i3.2186","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu dan menjelaskan tentang penerapan modelblended learning dan metode hybrid learning di perguruan tinggi sebagai upaya membantumewujudkan transformasi digital menuju smart society. Untuk menjawab permasalahan kesiapansumber daya manusia, siapa yang harus mempersiapkannya, serta bagaimana mempersiapkannya, agarproses transformasi digital dapat berjalan seperti yang diinginkan bersama. Telah dilakukan analisisdeskriptif kualitatif berdasarkan teori cyberspace CMC, transformasi digital serta konsep blendedlearning dan hybrid learning. untuk menjelaskan hasil observasi dan wawancara terhadap dosen dari 4perguruan tinggi negeri dan 30 mahasiswa dari 2 perguruan tinggi swasta di Jakarta, secara onlineselama perkuliahan semester genap 2021. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa proses perkuliahansecara daring tidak sepenuhnya dapat diandalkan untuk mewujudkan transformasi digital, melainkansistem yang mampu mengkombinasikan (Blended) semua metode pengajaran baik luring maupun daring(hybrid) pada proses pembelajaran di perguruan tinggi. Dan untuk penerapannya dibutuhkan integritas,dedikasi dan motivasi diri yang tinggi baik dari mahasiswa maupun dosen pengajar. Data penelitianmenunjukan bahwa 35% mahasiswa cukup excited melaksanakan pembelajaran daring, namun 65%mahasiswa telah menjadi boring. Dan bila diminta memilih, 70% mahasiswa masih menghendakipembelajaran secara luring. Kesimpulan Keberhasilan literasi digital pada masyarakat yang dimulai dariperguruan tinggi melalui penerapan pembelajaran model blended learning dan metode hybrid learningmenjadi indikator berjalannya proses transformasi digital yang diharapkan akan berujung padaberkembangnya kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dan menjadi bagian dari peradaban smartsociety.","PeriodicalId":30812,"journal":{"name":"Wacana Jurnal Sosial dan Humaniora","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wacana Jurnal Sosial dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37817/ikraith-humaniora.v6i3.2186","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu dan menjelaskan tentang penerapan modelblended learning dan metode hybrid learning di perguruan tinggi sebagai upaya membantumewujudkan transformasi digital menuju smart society. Untuk menjawab permasalahan kesiapansumber daya manusia, siapa yang harus mempersiapkannya, serta bagaimana mempersiapkannya, agarproses transformasi digital dapat berjalan seperti yang diinginkan bersama. Telah dilakukan analisisdeskriptif kualitatif berdasarkan teori cyberspace CMC, transformasi digital serta konsep blendedlearning dan hybrid learning. untuk menjelaskan hasil observasi dan wawancara terhadap dosen dari 4perguruan tinggi negeri dan 30 mahasiswa dari 2 perguruan tinggi swasta di Jakarta, secara onlineselama perkuliahan semester genap 2021. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa proses perkuliahansecara daring tidak sepenuhnya dapat diandalkan untuk mewujudkan transformasi digital, melainkansistem yang mampu mengkombinasikan (Blended) semua metode pengajaran baik luring maupun daring(hybrid) pada proses pembelajaran di perguruan tinggi. Dan untuk penerapannya dibutuhkan integritas,dedikasi dan motivasi diri yang tinggi baik dari mahasiswa maupun dosen pengajar. Data penelitianmenunjukan bahwa 35% mahasiswa cukup excited melaksanakan pembelajaran daring, namun 65%mahasiswa telah menjadi boring. Dan bila diminta memilih, 70% mahasiswa masih menghendakipembelajaran secara luring. Kesimpulan Keberhasilan literasi digital pada masyarakat yang dimulai dariperguruan tinggi melalui penerapan pembelajaran model blended learning dan metode hybrid learningmenjadi indikator berjalannya proses transformasi digital yang diharapkan akan berujung padaberkembangnya kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dan menjadi bagian dari peradaban smartsociety.