{"title":"Diagnosis dan Tatalaksana Malformasi Arterivenosus","authors":"Fory Fory, Hardianti","doi":"10.56260/sciena.v1i6.77","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Malformasi arteriovenosa (AVM) adalah malformasi vaskular yang ditandai dengan anomali komunikasi antara arteri dan vena tanpa melibatkan kapiler yang normal. AVM mandibula merupakan kondisi yang sangat jarang terjadi. Namun dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditatalaksana dengan baik. Lima puluh persen dari semua AVM intraosseous terjadi di daerah maksilofasial dan sangat jarang terjadi pada mandibula. Seorang pasien perempuan, 20 tahun datang ke Poliklinik Bedah Plastik Rumah Sakit Universitas Andalas karena terdapat Benjolan pada bibir kanan semenjak 10 bulan yang lalu, riwayat bengkak disadari sejak umur 5 tahun, sudah tiga kali dilakukan operasi pada tahun 2010, 2015 dan 2017 di Rumah Sakit Umum Daerah Sawahlunto dan M.Djamil Padang, berupa operasi reduksi. Pada pemeriksaan fisik, kami dapatkan di regio mandibula dextra terdapat benjolan sewarna kulit, kebiruan, compessible, dan tidak ada denyut. Berdasarkan anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik kami tegakkan diagnosis dengan malformasi arterivenosus pada regio mandibula dextra. Kami rencanakan untuk dilakukan injeksi sklerotik agent dan eksisi atau reduksi. Hasil satu hari setelah dilakukan tindakan injeksi sklerotik agent tampak bengkak sekitar bibir, bibir, pipi, dan wajah, pada daerah sekitar bibir berwarna kemerahan,dan disekitar dagu sebelah kanan berwarnna kebiruan, rasa nyeri dan tidak ada perdarahan.","PeriodicalId":30503,"journal":{"name":"Academicus International Scientific Journal","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Academicus International Scientific Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56260/sciena.v1i6.77","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Malformasi arteriovenosa (AVM) adalah malformasi vaskular yang ditandai dengan anomali komunikasi antara arteri dan vena tanpa melibatkan kapiler yang normal. AVM mandibula merupakan kondisi yang sangat jarang terjadi. Namun dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditatalaksana dengan baik. Lima puluh persen dari semua AVM intraosseous terjadi di daerah maksilofasial dan sangat jarang terjadi pada mandibula. Seorang pasien perempuan, 20 tahun datang ke Poliklinik Bedah Plastik Rumah Sakit Universitas Andalas karena terdapat Benjolan pada bibir kanan semenjak 10 bulan yang lalu, riwayat bengkak disadari sejak umur 5 tahun, sudah tiga kali dilakukan operasi pada tahun 2010, 2015 dan 2017 di Rumah Sakit Umum Daerah Sawahlunto dan M.Djamil Padang, berupa operasi reduksi. Pada pemeriksaan fisik, kami dapatkan di regio mandibula dextra terdapat benjolan sewarna kulit, kebiruan, compessible, dan tidak ada denyut. Berdasarkan anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik kami tegakkan diagnosis dengan malformasi arterivenosus pada regio mandibula dextra. Kami rencanakan untuk dilakukan injeksi sklerotik agent dan eksisi atau reduksi. Hasil satu hari setelah dilakukan tindakan injeksi sklerotik agent tampak bengkak sekitar bibir, bibir, pipi, dan wajah, pada daerah sekitar bibir berwarna kemerahan,dan disekitar dagu sebelah kanan berwarnna kebiruan, rasa nyeri dan tidak ada perdarahan.