Liesty Kurnia Ratri, Chatarina Devi Aristi Nugraha, N. Rahma, Diana Nur Afifah
{"title":"POTENSI TANGKAI TERONG (Solanum melongena) SEBAGAI IMMUNE BOOSTER","authors":"Liesty Kurnia Ratri, Chatarina Devi Aristi Nugraha, N. Rahma, Diana Nur Afifah","doi":"10.14710/jnc.v11i2.31767","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Tangkai terong (Solanum melongena) merupakan limbah dan biasanya dibuang karena tidak dapat dimanfaatkan kembali. Namun, berdasarkan beberapa penelitian melaporkan bahwa tangkai terong memiliki kandungan antioksidan dalam bentuk senyawa fenolik yang paling tinggi jika dibandingkan dengan bagian terong lainnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif ekstrak tangkai terong dan efektivitasnya melalui uji fenolik, flavonoid, IC50, dan uji in vitro daya hambat denaturasi protein.Metode: Tangkai terong diperoleh dari kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan secara in vitro. Ekstraksi tangkai terong dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etil asetat. Pengujian total fenolik menggunakan metode Folin-Ciocalteau, total flavonoid diuji menggunakan standar quersetin dan rutin, pengujian IC50 menggunakan DPPH, dan daya hambat denaturasi protein dilakukan menggunakan albumin sebagai kontrol dan natrium diklofenak sebagai kontrol positif.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenolik ekstrak tangkai terong sebesar 190,47 mgGAE/g yang tergolong tinggi, total flavonoid berdasarkan standar quersetin dan rutin sebesar 62,38 mgQE/g dan 427,61 mgRE/g yang tergolong tinggi, uji IC50 ekstrak tangkai terong menunjukan nilai 255 ppm dan dikategorikan aktivitas antioksidannya sangat lemah, dan berdasarkan uji daya hambat denaturasi protein pada menit ke-30, persen denaturasi ekstrak tangkai terong, natrium diklofenak, dan albumin sebesar 14,70%, 1,30%, dan 25,84%.Simpulan: Ekstrak tangkai terong tinggi akan kandungan fenolik dan flavonoid tetapi aktivitas antioksidan berdasarkan nilai IC50 tergolong sangat lemah. Ekstrak tangkai terong memiliki daya hambat denaturasi protein yang cukup baik. Penguji efektivitas tangkai terong secara in vivo sebaiknya dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Nutrition College","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i2.31767","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Latar belakang: Tangkai terong (Solanum melongena) merupakan limbah dan biasanya dibuang karena tidak dapat dimanfaatkan kembali. Namun, berdasarkan beberapa penelitian melaporkan bahwa tangkai terong memiliki kandungan antioksidan dalam bentuk senyawa fenolik yang paling tinggi jika dibandingkan dengan bagian terong lainnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif ekstrak tangkai terong dan efektivitasnya melalui uji fenolik, flavonoid, IC50, dan uji in vitro daya hambat denaturasi protein.Metode: Tangkai terong diperoleh dari kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan secara in vitro. Ekstraksi tangkai terong dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etil asetat. Pengujian total fenolik menggunakan metode Folin-Ciocalteau, total flavonoid diuji menggunakan standar quersetin dan rutin, pengujian IC50 menggunakan DPPH, dan daya hambat denaturasi protein dilakukan menggunakan albumin sebagai kontrol dan natrium diklofenak sebagai kontrol positif.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenolik ekstrak tangkai terong sebesar 190,47 mgGAE/g yang tergolong tinggi, total flavonoid berdasarkan standar quersetin dan rutin sebesar 62,38 mgQE/g dan 427,61 mgRE/g yang tergolong tinggi, uji IC50 ekstrak tangkai terong menunjukan nilai 255 ppm dan dikategorikan aktivitas antioksidannya sangat lemah, dan berdasarkan uji daya hambat denaturasi protein pada menit ke-30, persen denaturasi ekstrak tangkai terong, natrium diklofenak, dan albumin sebesar 14,70%, 1,30%, dan 25,84%.Simpulan: Ekstrak tangkai terong tinggi akan kandungan fenolik dan flavonoid tetapi aktivitas antioksidan berdasarkan nilai IC50 tergolong sangat lemah. Ekstrak tangkai terong memiliki daya hambat denaturasi protein yang cukup baik. Penguji efektivitas tangkai terong secara in vivo sebaiknya dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.