Ida Ayu Gede Satwika Candra Praba Sari, L. P. Wrasiati, I. Arnata
{"title":"EVALUASI SUHU AWAL PENYEDUHAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORIS TEH SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L.) PRODUKSI PT. KARSA ABADI","authors":"Ida Ayu Gede Satwika Candra Praba Sari, L. P. Wrasiati, I. Arnata","doi":"10.24843/jrma.2022.v10.i03.p04","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Teh herbal merupakan teh yang tidak terbuat dari daun teh (Cameliia sinensis) tetapi terbuat dari bahan baku bunga, daun, biji, akar atau buah kering yang biasanya berkhasiat menyehatkan dan tidak mengandung kafein. Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan teh herbal yaitu serai wangi.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu awal penyeduhan terhadap karakteristik fisikokimia dan sensoris teh serai wangi serta menentukan suhu awal penyeduhan dalam menghasilkan teh serai wangi dengan karakteristik fisikokimia dan sensoris terbaik. Faktornya yaitu suhu awal penyeduhan yang terdiri dari lima taraf yaitu 60ºC, 70ºC, 80ºC, 90ºC dan 100ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu awal penyeduhan sangat mempengaruhi sifat fisikokimia dan organoleptik. Semakin tinggi perlakuan suhu awal penyeduhan maka menghasilkan teh serai wangi dengan karakteristik fisikokimia dan organoleptik terbaik, perlakuan suhu awal penyeduhan 100ºC menghasilkan karakteristik total fenolik 0,46±0,02 mg GAE/g, aktivitas antioksidan IC50 6.610,13±90,53 ppm, kadar sari larut air 10,32%. tingkat kecerahan (L*) 14,56±0,18, tingkat kemerahan (a*) 8,89±0,19, tingkat kekuningan (b*) 12,00±0,37. Produk terbaik yang terpilih dari penilaian sensoris adalah dengan skoring warna 3,1±0,64 (hijau kekuningan), skoring rasa 3,6±0,75 (agak pahit), skoring aroma 4,2±0,77 (beraroma serai), dan penerimaan keseluruhan 5,65±1,14 (agak suka).","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"75 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrma.2022.v10.i03.p04","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Teh herbal merupakan teh yang tidak terbuat dari daun teh (Cameliia sinensis) tetapi terbuat dari bahan baku bunga, daun, biji, akar atau buah kering yang biasanya berkhasiat menyehatkan dan tidak mengandung kafein. Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan teh herbal yaitu serai wangi.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu awal penyeduhan terhadap karakteristik fisikokimia dan sensoris teh serai wangi serta menentukan suhu awal penyeduhan dalam menghasilkan teh serai wangi dengan karakteristik fisikokimia dan sensoris terbaik. Faktornya yaitu suhu awal penyeduhan yang terdiri dari lima taraf yaitu 60ºC, 70ºC, 80ºC, 90ºC dan 100ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu awal penyeduhan sangat mempengaruhi sifat fisikokimia dan organoleptik. Semakin tinggi perlakuan suhu awal penyeduhan maka menghasilkan teh serai wangi dengan karakteristik fisikokimia dan organoleptik terbaik, perlakuan suhu awal penyeduhan 100ºC menghasilkan karakteristik total fenolik 0,46±0,02 mg GAE/g, aktivitas antioksidan IC50 6.610,13±90,53 ppm, kadar sari larut air 10,32%. tingkat kecerahan (L*) 14,56±0,18, tingkat kemerahan (a*) 8,89±0,19, tingkat kekuningan (b*) 12,00±0,37. Produk terbaik yang terpilih dari penilaian sensoris adalah dengan skoring warna 3,1±0,64 (hijau kekuningan), skoring rasa 3,6±0,75 (agak pahit), skoring aroma 4,2±0,77 (beraroma serai), dan penerimaan keseluruhan 5,65±1,14 (agak suka).