BAKTERI PADA KARANG SCLERACTINIA DI KAWASAN PERAIRAN BUNAKEN, MOROTAI DAN RAJA AMPAT

E. E. Ampou, Iis Triyulianti, Nuryani Widagti, Suciadi Catur Nugroho, Y. Pancawati
{"title":"BAKTERI PADA KARANG SCLERACTINIA DI KAWASAN PERAIRAN BUNAKEN, MOROTAI DAN RAJA AMPAT","authors":"E. E. Ampou, Iis Triyulianti, Nuryani Widagti, Suciadi Catur Nugroho, Y. Pancawati","doi":"10.35800/jplt.8.1.2020.28110","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Research on hard coral (Scleractinian coral) contaminated with bacteria is still not much done, especially in Indonesian waters. This study took samples of coral mucus in 2010 at 3 (three) different locations, namely Bunaken (May); Morotai (September) and Raja Ampat (November), which focused on the analysis of Research on hard coral (Scleractinian coral) contaminated with bacteria is still not much done, especially in Indonesian waters. This study took samples of coral mucus in 2010 at 3 (three) different locations, namely Bunaken (May); Morotai (September) and Raja Ampat (November), which focused on the analysis of gram-positive and gram-negative bacteria. The method used for field sampling is time swim, which is by diving at a depth of 5-10 meters for ± 30 minutes and randomly taking samples of coral mucus using siring or by taking directly on corals (reef branching). Mucus samples were analyzed by bacterial isolation in the laboratory. The result shows that there were differences between gram-positive and gram-negative bacteria in the three research sites and that gram-positive bacteria were higher or dominant. Further research that can identify the bacteria species and explain its relationship to the ecosystem is highly recommended.Keywords: Bacteria, Scleractinian coral, gram-positive and -negative, Bunaken, Morotai, Raja Ampat                                               AbstrakPenelitian tentang karang keras (Scleractinian coral) yang terkontaminasi bakteri masih belum banyak dilakukan, terutama di perairan Indonesia. Penelitian ini mengambil sampel mucus karang pada tahun 2010 di 3 (tiga) lokasi berbeda, yakni Bunaken (Mei); Morotai (September) dan Raja Ampat (November), yang difokuskan pada analisis bakteri gram postif dan gram negatif. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel di lapangan adalah time swim, yaitu dengan penyelaman pada kedalaman 5-10 meter selama ±30 menit dan mengambil sampel mucus karang secara acak menggunakan siring atau dengan mengambil langsung pada karang (fraksi cabang). Sampel mucus dianalisis dengan cara isolasi bakteri di laboratorium. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan antara bakteri gram positif dan gram negative di tiga lokasi survei dan bakteri gram positif lebih tinggi atau dominan. Penelitian lebih lanjut yang dapat menentukan jenis bakteri serta menjelaskan hubungannya dengan ekosistem sangat disarankan untuk dilakukan.Kata Kunci : Bakteri, Scleractinian coral, gram positif dan negatif, Bunaken, Morotai, Raja Ampat","PeriodicalId":17792,"journal":{"name":"JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35800/jplt.8.1.2020.28110","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Research on hard coral (Scleractinian coral) contaminated with bacteria is still not much done, especially in Indonesian waters. This study took samples of coral mucus in 2010 at 3 (three) different locations, namely Bunaken (May); Morotai (September) and Raja Ampat (November), which focused on the analysis of Research on hard coral (Scleractinian coral) contaminated with bacteria is still not much done, especially in Indonesian waters. This study took samples of coral mucus in 2010 at 3 (three) different locations, namely Bunaken (May); Morotai (September) and Raja Ampat (November), which focused on the analysis of gram-positive and gram-negative bacteria. The method used for field sampling is time swim, which is by diving at a depth of 5-10 meters for ± 30 minutes and randomly taking samples of coral mucus using siring or by taking directly on corals (reef branching). Mucus samples were analyzed by bacterial isolation in the laboratory. The result shows that there were differences between gram-positive and gram-negative bacteria in the three research sites and that gram-positive bacteria were higher or dominant. Further research that can identify the bacteria species and explain its relationship to the ecosystem is highly recommended.Keywords: Bacteria, Scleractinian coral, gram-positive and -negative, Bunaken, Morotai, Raja Ampat                                               AbstrakPenelitian tentang karang keras (Scleractinian coral) yang terkontaminasi bakteri masih belum banyak dilakukan, terutama di perairan Indonesia. Penelitian ini mengambil sampel mucus karang pada tahun 2010 di 3 (tiga) lokasi berbeda, yakni Bunaken (Mei); Morotai (September) dan Raja Ampat (November), yang difokuskan pada analisis bakteri gram postif dan gram negatif. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel di lapangan adalah time swim, yaitu dengan penyelaman pada kedalaman 5-10 meter selama ±30 menit dan mengambil sampel mucus karang secara acak menggunakan siring atau dengan mengambil langsung pada karang (fraksi cabang). Sampel mucus dianalisis dengan cara isolasi bakteri di laboratorium. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan antara bakteri gram positif dan gram negative di tiga lokasi survei dan bakteri gram positif lebih tinggi atau dominan. Penelitian lebih lanjut yang dapat menentukan jenis bakteri serta menjelaskan hubungannya dengan ekosistem sangat disarankan untuk dilakukan.Kata Kunci : Bakteri, Scleractinian coral, gram positif dan negatif, Bunaken, Morotai, Raja Ampat
对受细菌污染的硬珊瑚(石珊瑚)的研究仍然不多,特别是在印度尼西亚水域。本研究于2010年在3个不同的地点采集了珊瑚粘液样本,分别是Bunaken(5月);Morotai(9月)和Raja Ampat(11月)的研究重点是对被细菌污染的硬珊瑚(核珊瑚)的分析,但仍然没有太多的研究,特别是在印度尼西亚水域。本研究于2010年在3个不同的地点采集了珊瑚粘液样本,分别是Bunaken(5月);Morotai(9月)和Raja Ampat(11月),其重点是分析革兰氏阳性和革兰氏阴性细菌。实地取样的方法是定时游泳,即在5-10米的深度下潜±30分钟,随机抽取珊瑚粘液样本,或直接在珊瑚上取样(珊瑚礁分支)。痰液样品在实验室进行细菌分离分析。结果表明,三个研究点革兰氏阳性菌与革兰氏阴性菌存在差异,革兰氏阳性菌数量较多或占优势。强烈建议进行进一步的研究,以确定细菌种类并解释其与生态系统的关系。关键词:细菌,核状珊瑚,革兰氏阳性和阴性,Bunaken, Morotai, Raja Ampat AbstrakPenelitian tentang karang keras(核状珊瑚)yang terkontaminasi bakteri masih belum banyak dilakukan, terutama di perairan印度尼西亚Penelitian ini mengambil样品黏液karang pada tahun 2010第3期(tiga); lokasi berbeda, yakni Bunaken (Mei);Morotai(9月)dan Raja Ampat(11月),yang difokuskan paada分析bakteri gram阳性,dan gram阴性。Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel di lapangan adalah时间游泳,yitu dunan penyelaman pada kedalaman 5-10米selama±30分钟danmengbill sample黏液karang secara akak menggunakan sisiing atau dunan mengbill langsung pada karang (fraksi cabang)。样本黏液分析:实验室分离细菌。Hasil分析menunjukkan bahwa ada perbedaa和antara巴氏革兰氏阳性和巴氏革兰氏阴性,巴氏革兰氏阳性和巴氏革兰氏阴性,巴氏革兰氏阳性和巴氏革兰氏阴性均占主导地位。Penelitian lebih lanjut yang dapat menentukan jenis bakteri serta menjelaskan hubungannya denan生态系统sangat disarankan untuk dilakukan。Kata Kunci: Bakteri,硬核珊瑚,革兰氏阳性和阴性,Bunaken, Morotai, Raja Ampat
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信