PERANCANGAN MANGROVE REHABILITATION CENTER DI BENGKALIS DENGAN PENDEKATAN SIMBIOSIS KISHO KUROKAWA

Ade Prayetno, Gun Faisal, S. MiraDharma
{"title":"PERANCANGAN MANGROVE REHABILITATION CENTER DI BENGKALIS DENGAN PENDEKATAN SIMBIOSIS KISHO KUROKAWA","authors":"Ade Prayetno, Gun Faisal, S. MiraDharma","doi":"10.31289/JAUR.V5I1.4889","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK. Kabupaten Bengkalis  diperkirakan memiliki 40.916 Ha hutan magrove dan setiap tahun selalu mengalami penurunan dan kerusakan. Akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat khususnya didaerah pesisir dan eksploitasi hutan Mangrove secara berlebihan serta keadaan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Bengkalis yang tersebar dipesisir pantai mengandalkan sumber daya alam kelautan dan pesisir pantai sebagai mata pencaharian masyarakat setempat. Masyarakat melakukan intrusi terhadap ekosistem hutan magrove dengan mengalih fungsikan lahan (magrove) menjadi tambak, pemukiman nelayan, industri dan penebangan untuk berbagai keperluan seperti bahan industri panglung kayu arang, dan sebagai cerocok bangunan. Akibatnya wilayah kabupaten Bengkalis mengalami kerusakan yang cukup parah tepatnya daerah yang berahadapan langsung dengan Selat Malaka yang memiliki gelombang laut yang cukup kuat. Untuk itu agar menyadarkan masyarakat akan pentingnya Mangrove diperlukan Pusat Rehabilitasi konservasi Mangrove yang mana Pusat Rehabilitasi ini berfungsi sebagai pusat pengembangan, penelitian, serta edukasi masyarakat didalamnya terdapat pusat riset, development, laboratorium indoor dan outdoor serta cultivation area. Mangrove  Rehabilitation Center ini menggunakan pendekatan simbiosis Kisho Kurokawa yang pada dasarnya memiliki prinsip simbiosis antara alam dan manusia yang dapat memperbaiki pola pikir dan interaksi dalam rancangan yang mengacu pada fungsi pengembangan, penelitian, edukasi, serta rekreasi.","PeriodicalId":52715,"journal":{"name":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31289/JAUR.V5I1.4889","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRAK. Kabupaten Bengkalis  diperkirakan memiliki 40.916 Ha hutan magrove dan setiap tahun selalu mengalami penurunan dan kerusakan. Akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat khususnya didaerah pesisir dan eksploitasi hutan Mangrove secara berlebihan serta keadaan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Bengkalis yang tersebar dipesisir pantai mengandalkan sumber daya alam kelautan dan pesisir pantai sebagai mata pencaharian masyarakat setempat. Masyarakat melakukan intrusi terhadap ekosistem hutan magrove dengan mengalih fungsikan lahan (magrove) menjadi tambak, pemukiman nelayan, industri dan penebangan untuk berbagai keperluan seperti bahan industri panglung kayu arang, dan sebagai cerocok bangunan. Akibatnya wilayah kabupaten Bengkalis mengalami kerusakan yang cukup parah tepatnya daerah yang berahadapan langsung dengan Selat Malaka yang memiliki gelombang laut yang cukup kuat. Untuk itu agar menyadarkan masyarakat akan pentingnya Mangrove diperlukan Pusat Rehabilitasi konservasi Mangrove yang mana Pusat Rehabilitasi ini berfungsi sebagai pusat pengembangan, penelitian, serta edukasi masyarakat didalamnya terdapat pusat riset, development, laboratorium indoor dan outdoor serta cultivation area. Mangrove  Rehabilitation Center ini menggunakan pendekatan simbiosis Kisho Kurokawa yang pada dasarnya memiliki prinsip simbiosis antara alam dan manusia yang dapat memperbaiki pola pikir dan interaksi dalam rancangan yang mengacu pada fungsi pengembangan, penelitian, edukasi, serta rekreasi.
抽象。该加利斯地区估计有40916公顷的马格韦森林,每年都在减少和破坏。主要是由于人们对沿海地区缺乏认识,以及对红树林的过度开发和分散在沿海的摄政社会的社会经济状况,其结果是依靠海洋和沿海资源作为当地的生计。人们通过将其土地地块(magrove)重新划分为养殖场、渔民聚居地、工业和木材采伐等必需品,以及作为建筑的支柱,来破坏马格罗夫森林生态系统。因此,该地区对与具有足够强波的马拉卡海峡直接接触的地区造成了相当严重的破坏。为了让人们意识到红树林的重要性,需要一个红树林保护中心,这个康复中心是一个作为社会发展、研究和教育中心的中心,是研究、发展、室内和室外实验室和文化中心。红树林康复中心采用了一种共生体Kisho Kurokawa的方法,这种方法本质上是自然界和人类之间的共生原则,可以改善发展、研究、教育和娱乐功能的设计模式和相互作用。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信