Efisiensi pada Mesin Shuttle 75” SGA Tipe 1515 melalui Perbaikan Teropong Tidak Oper

Amar Amar, V. S. P. Rumiyati, Bintan Oktaviani, Rina Aprilia Puji Astutik
{"title":"Efisiensi pada Mesin Shuttle 75” SGA Tipe 1515 melalui Perbaikan Teropong Tidak Oper","authors":"Amar Amar, V. S. P. Rumiyati, Bintan Oktaviani, Rina Aprilia Puji Astutik","doi":"10.59432/jute.v6i1.56","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyebab dominan dari mesin tenun yang sering berhenti antara lain terjadinya kerusakan mesin, salah satu kerusakan pada bagian change berupa teropong yang tidak oper. Penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil analisis ditemukan tiga faktor yang mempengaruhi teropong tidak oper yaitu, faktor manusia, faktor mesin, dan faktor metode. Faktor manusia disebabkan oleh mekanik kurang teliti dalam melakukan perbaikan yang menyebabkan mesin mengalami kerusakan berulang. Faktor mesin disebabkan oleh jarak cross spindle dengan cross spindle hook yang tidak sesuai akibat adanya getaran mesin.  Faktor metode disebabkan oleh penyetelan weft feeler yang kurang tepat sehingga mengakibatkan feeler tidak bisa mendeteksi benang. Cara mengatasi faktor yang menyebabkan teropong tidak oper adalah melakukan penyetelan ulang terhadap weft feeler dengan jarak antara feeler dan palet 1,5 mm, melakukan penyetelan ulang terhadap cross spindle dengan cross spindle hook dengan jarak 0,8 mm, serta melakukan pengarahan terhadap mekanik supaya lebih meningkatkan ketelitian ketika melakukan perbaikan atau pengecekan mesin. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa jumlah teropong yang tidak oper pada salah satu mesin shuttle sebanyak 29 kali selama 7 jam dan rata-rata efisiensi selama tiga shift atau sebesar 65%. Setelah dilakukan penanganan dan perbaikan, jumlah teropong yang tidak oper mengalami penurunan sebesar 79,31 % dengan jumlah 6 kali selama 7 jam, sedangkan efisiensi mesin mengalami kenaikan sebesar 13,33% dengan rata-rata efisiensi selama tiga shift yaitu 75%.","PeriodicalId":32404,"journal":{"name":"Jema Jurnal Ilmiah Bidang Akuntansi dan Manajemen","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jema Jurnal Ilmiah Bidang Akuntansi dan Manajemen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59432/jute.v6i1.56","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penyebab dominan dari mesin tenun yang sering berhenti antara lain terjadinya kerusakan mesin, salah satu kerusakan pada bagian change berupa teropong yang tidak oper. Penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil analisis ditemukan tiga faktor yang mempengaruhi teropong tidak oper yaitu, faktor manusia, faktor mesin, dan faktor metode. Faktor manusia disebabkan oleh mekanik kurang teliti dalam melakukan perbaikan yang menyebabkan mesin mengalami kerusakan berulang. Faktor mesin disebabkan oleh jarak cross spindle dengan cross spindle hook yang tidak sesuai akibat adanya getaran mesin.  Faktor metode disebabkan oleh penyetelan weft feeler yang kurang tepat sehingga mengakibatkan feeler tidak bisa mendeteksi benang. Cara mengatasi faktor yang menyebabkan teropong tidak oper adalah melakukan penyetelan ulang terhadap weft feeler dengan jarak antara feeler dan palet 1,5 mm, melakukan penyetelan ulang terhadap cross spindle dengan cross spindle hook dengan jarak 0,8 mm, serta melakukan pengarahan terhadap mekanik supaya lebih meningkatkan ketelitian ketika melakukan perbaikan atau pengecekan mesin. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa jumlah teropong yang tidak oper pada salah satu mesin shuttle sebanyak 29 kali selama 7 jam dan rata-rata efisiensi selama tiga shift atau sebesar 65%. Setelah dilakukan penanganan dan perbaikan, jumlah teropong yang tidak oper mengalami penurunan sebesar 79,31 % dengan jumlah 6 kali selama 7 jam, sedangkan efisiensi mesin mengalami kenaikan sebesar 13,33% dengan rata-rata efisiensi selama tiga shift yaitu 75%.
75年SGA类型1515的效率通过非操作望远镜维修
织布机经常停止的主要原因包括发动机故障,其中一个变速器的不带望远镜的变化部分出现了故障。本研究采用了观察、文档和访谈的方法。分析发现了影响非操作望远镜的三个因素,即人、机器和方法因素。人类因素是由于机器在修理过程中不太仔细,导致机器不断损坏。引擎因素是由于发动机振动导致的杆向和叉向之间的距离不匹配。方法因素是由于weft馈线校准不当,导致馈线无法检测到线程。如何克服的因素导致望远镜不传球是重新调整对weft feeler feeler之间的距离和纺锤调色板1.5毫米,重新调整对十字交叉主轴钩与0.8毫米的距离,以及对机械进行指导,以便提高了精确度进行维修或检查机器的时候。实地观察显示,在一架航天飞机上没有操作的双筒望远镜的数量在7小时内增加了29倍,平均工作效率为3班或65%。在进行了维修和修理后,没有操作的双筒望远镜数量下降了79.31 %,在7个小时内减少了6倍,而机器的效率增加了13.33%,平均三班倒的效率为75%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
3
审稿时长
4 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信