{"title":"Karakterisasi dan Uji Disolusi Aspirin Hasil Rekristalisasi Penguap Pelarut","authors":"Indra Indra, Ahmad Fauzi, Ratih Aryani","doi":"10.25077/JSFK.6.2.164-170.2019","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Aspirin merupakan obat analgetik dan antipiretik yang termasuk dalam kelompok Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II dengan kelarutan rendah dan absorpsi tinggi. Pada penelitian ini telah dilakukan modifikasi kristal aspirin untuk meningkatkan laju disolusi dengan menggunakan metode rekristaliasi penguapan 3 jenis pelarut yaitu methanol (AMP), tetrahidrofuran (ATP) dan kloroform (AKP). Karakteristik sifat fisikokimia hasil rekristalisasi aspirin dilakukan menggunakan mikroskop polarisasi, X-Ray difraktometer serbuk, Spektrofotometer IR, differential scanning calorimeter (DSC) dan thermogravimetric analysis (TGA) dan evaluasi terakhir dilakukan pengujian kelarutan dan disolusi. Kristal aspirin yang dihasilkan dari metode penguapan pelarut methanol (AMP), tetrahidrofuran (ATP), dan kloroform (AKP) menghasilkan bentuk kristal jarum dengan ujung yang runcing. Kristal aspirin murni (AS) memiliki bentuk yang sama yaitu prismatik. Hasil pengamatan pada spectrum IR dan termogram DSC menunjukkan tidak terjadinya perubahan yang signifikan dibandingkan dengan kristal murni (AS). Hasil analisis pola difraktogram PXRD untuk Kristal AMP memperlihatkan adanya perbedaan pola puncak pada posisi 2θ yang berbeda. Berdasarkan hasil ini dapat diketahui bahwa rekristaliasi aspirin dengan methanol (AMP) merupakan senyawa kimia yang sama dengan internal struktur kristal yang berbeda (polimorf). Hasil uji disolusi menggunakan tipe dayung dengan medium disolusi HCl 0,1 N diketahui bahwa kristal AMP, ATP, dan AKP memiliki laju disolusi yang lebih baik dibandingkan kristal AS.","PeriodicalId":17687,"journal":{"name":"Jurnal Sains Farmasi & Klinis","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains Farmasi & Klinis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25077/JSFK.6.2.164-170.2019","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Aspirin merupakan obat analgetik dan antipiretik yang termasuk dalam kelompok Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II dengan kelarutan rendah dan absorpsi tinggi. Pada penelitian ini telah dilakukan modifikasi kristal aspirin untuk meningkatkan laju disolusi dengan menggunakan metode rekristaliasi penguapan 3 jenis pelarut yaitu methanol (AMP), tetrahidrofuran (ATP) dan kloroform (AKP). Karakteristik sifat fisikokimia hasil rekristalisasi aspirin dilakukan menggunakan mikroskop polarisasi, X-Ray difraktometer serbuk, Spektrofotometer IR, differential scanning calorimeter (DSC) dan thermogravimetric analysis (TGA) dan evaluasi terakhir dilakukan pengujian kelarutan dan disolusi. Kristal aspirin yang dihasilkan dari metode penguapan pelarut methanol (AMP), tetrahidrofuran (ATP), dan kloroform (AKP) menghasilkan bentuk kristal jarum dengan ujung yang runcing. Kristal aspirin murni (AS) memiliki bentuk yang sama yaitu prismatik. Hasil pengamatan pada spectrum IR dan termogram DSC menunjukkan tidak terjadinya perubahan yang signifikan dibandingkan dengan kristal murni (AS). Hasil analisis pola difraktogram PXRD untuk Kristal AMP memperlihatkan adanya perbedaan pola puncak pada posisi 2θ yang berbeda. Berdasarkan hasil ini dapat diketahui bahwa rekristaliasi aspirin dengan methanol (AMP) merupakan senyawa kimia yang sama dengan internal struktur kristal yang berbeda (polimorf). Hasil uji disolusi menggunakan tipe dayung dengan medium disolusi HCl 0,1 N diketahui bahwa kristal AMP, ATP, dan AKP memiliki laju disolusi yang lebih baik dibandingkan kristal AS.