Fathurrosyid Fathurrosyid, Abdul Hakim, Moh. Muhyan Nafis
{"title":"Tradisi Hataman Qur’an di Madura: Resiliensi dan Agensi Nalar Moderasi Islam","authors":"Fathurrosyid Fathurrosyid, Abdul Hakim, Moh. Muhyan Nafis","doi":"10.22548/shf.v15i1.713","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Riset ini akan menjawab dua isu utama; Pertama, argumen resiliensi tradisi Hataman Qur’an di Madura. Kedua, model agensi nalar moderasi Islam dalam tradisi Hataman Qur’an di Madura. Riset ini merupakan kerja field research yang difokuskan pada kiai langgar, santri, wali santri dan masyarakat sebagai subjeknya. Sementara objeknya berupa tradisi Hataman Qur’an di Madura. Penggunakan teori resiliensi dan nalar moderasi, serta pisau analisis wacana kritis, tulisan ini menghasilkan kesimpulan; Pertama, resiliensi tradisi Hataman Qur’an di Madura karena tiga faktor (a) social capital, kapabilitas orang Madura yang menjunjung tinggi nilai sosial (b) community competencies, karakter orang Madura yang suka bekerja sama dan berkolaborasi dengan orang lain dan (c) social connections, pelaksanaan Hataman Qur’an menggunakan jaringan dengan keluarga sebagai social bonding; balater, dan juragan sebagai social bridging dan kiai atau politisi sebagai social lingking. Kedua, agensi nalar moderasi Islam dalam Hataman Qur’an di Madura dapat ditemukan dalam pelaksanaan Aparloh, Entar Nyalase dan Jheren Kencak.","PeriodicalId":32680,"journal":{"name":"Suhuf","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Suhuf","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22548/shf.v15i1.713","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Riset ini akan menjawab dua isu utama; Pertama, argumen resiliensi tradisi Hataman Qur’an di Madura. Kedua, model agensi nalar moderasi Islam dalam tradisi Hataman Qur’an di Madura. Riset ini merupakan kerja field research yang difokuskan pada kiai langgar, santri, wali santri dan masyarakat sebagai subjeknya. Sementara objeknya berupa tradisi Hataman Qur’an di Madura. Penggunakan teori resiliensi dan nalar moderasi, serta pisau analisis wacana kritis, tulisan ini menghasilkan kesimpulan; Pertama, resiliensi tradisi Hataman Qur’an di Madura karena tiga faktor (a) social capital, kapabilitas orang Madura yang menjunjung tinggi nilai sosial (b) community competencies, karakter orang Madura yang suka bekerja sama dan berkolaborasi dengan orang lain dan (c) social connections, pelaksanaan Hataman Qur’an menggunakan jaringan dengan keluarga sebagai social bonding; balater, dan juragan sebagai social bridging dan kiai atau politisi sebagai social lingking. Kedua, agensi nalar moderasi Islam dalam Hataman Qur’an di Madura dapat ditemukan dalam pelaksanaan Aparloh, Entar Nyalase dan Jheren Kencak.