{"title":"Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien Terhadap Sikap Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Mandaya Karawang","authors":"Kinanthi Cahyaning Utami, Yanuar Jak, Dicky Yulius Pangkey","doi":"10.52643/marsi.v7i2.3035","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rumah Sakit diselenggarakan berdasarkan nilai perlindungan dan keselamatan pasien. Keselamatan pasien rumah sakit itu sendiri merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Di Indonesia, data mengenai KTD masih sulit untuk didapatkan. Di rumah sakit Mandaya pun terjadi penurunan jumlah laporan insiden dari tahun 2021 ke 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya keselamatan pasien terhadap sikap melaporkan insiden keselamatan pasien di Rumah Sakit Mandaya Karawang. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Data diambil dari data primer yang diambil oleh peneliti sendiri menggunakan kuisioner dan data sekunder yang menjadi data pendukung penelitian. Hasil penelitian ini didapatkan Budaya Keterbukaan (open culture) dan Budaya Pelaporan (reporting culture) tidak berpengaruh terhadap sikap melaporkan insiden keselamatan pasien dengan nilai signifikansi 0,619 untuk budaya keterbukaan dan 0,232 untuk budaya pelaporan. Budaya Keadilan (justice culture) dan Budaya Belajar (learning culture) berpengaruh terhadap sikap melaporkan insiden keselamatan pasien dengan nilai signifikansi masing-masing 0,000 untuk budaya keadilan dan 0,000 untuk budaya belajar. Kesimpulan dari penelitian ini secara keseluruhan, variabel budaya keselamatan (budaya keterbukaan, budaya pelaporan, budaya keadilan, dan budaya belajar) berpengaruh terhadap sikap melaporkan insiden keselamatan pasien dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Kata Kunci : Budaya Keselamatan Pasien, Insiden Keselamatan Pasien","PeriodicalId":31298,"journal":{"name":"JMMR Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JMMR Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52643/marsi.v7i2.3035","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Rumah Sakit diselenggarakan berdasarkan nilai perlindungan dan keselamatan pasien. Keselamatan pasien rumah sakit itu sendiri merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Di Indonesia, data mengenai KTD masih sulit untuk didapatkan. Di rumah sakit Mandaya pun terjadi penurunan jumlah laporan insiden dari tahun 2021 ke 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya keselamatan pasien terhadap sikap melaporkan insiden keselamatan pasien di Rumah Sakit Mandaya Karawang. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Data diambil dari data primer yang diambil oleh peneliti sendiri menggunakan kuisioner dan data sekunder yang menjadi data pendukung penelitian. Hasil penelitian ini didapatkan Budaya Keterbukaan (open culture) dan Budaya Pelaporan (reporting culture) tidak berpengaruh terhadap sikap melaporkan insiden keselamatan pasien dengan nilai signifikansi 0,619 untuk budaya keterbukaan dan 0,232 untuk budaya pelaporan. Budaya Keadilan (justice culture) dan Budaya Belajar (learning culture) berpengaruh terhadap sikap melaporkan insiden keselamatan pasien dengan nilai signifikansi masing-masing 0,000 untuk budaya keadilan dan 0,000 untuk budaya belajar. Kesimpulan dari penelitian ini secara keseluruhan, variabel budaya keselamatan (budaya keterbukaan, budaya pelaporan, budaya keadilan, dan budaya belajar) berpengaruh terhadap sikap melaporkan insiden keselamatan pasien dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Kata Kunci : Budaya Keselamatan Pasien, Insiden Keselamatan Pasien