Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Pembinaan Ormas Terhadap Manajemen Pembinaan Ormas Untuk Mewujudkan Efektivitas Pencapaian Program Pembinaan Ormas Di Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Garut
{"title":"Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Pembinaan Ormas Terhadap Manajemen Pembinaan Ormas Untuk Mewujudkan Efektivitas Pencapaian Program Pembinaan Ormas Di Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Garut","authors":"Hilmi Noor Ihsan","doi":"10.52434/jp.v16i01.103","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Pembinaan Ormas terhadap Manajemen Pembinaan Ormas untuk Mewujudkan Efektivitas Pencapaian Program Pembinaan Ormas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang diambil sampel berdasarkan menggunakan teknik sampel jenuh (sensus). Teknik analisis data untuk menjawab hipotesis penelitian adalah analisis statistic dengan model path analysis menggunakan Ms.excel. Pengujian terhadap hipotesis utama menunjukan nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel yaitu F-hitung = 10,9651> F-tabel = 1,5695. diperoleh nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu t-hitung = 4,2518> t-tabel = 1,6600. Dari nilai tersebut diperoleh keputusan Ho ditolak, sehingga variabel Pelaksanaan Kebijakan Pembinaan Organisasi masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen pembinaan organisasi masyarakat dalam mewujudkan efektivitas pencapaian program pembinaan organisasi masyarakat di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut, dengan besaran nilai Koefisien Determinasi (R2 YZX) sebesar = 0,6046. Nilai tersebut diartikan bahwa Pelaksanaan kebijakan pembinaan Ormas berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Pembinaan Ormas untuk mewujudkan efektivitas Pencapaian Program Pembinaan Ormas sebesar 60,46%, sedangkan sisanya sebesar 39,54% (Epsilon) dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel Pelaksanaan Kebijakan Pembinaan Organisasi masyarakat yang tidak dimasukkan ke dalam model. Hasil temuan tersebut ditemukan kurangnya motivasi terhadap pegawai di Kesbangpol.","PeriodicalId":32684,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Publik Public Administration Journal","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Administrasi Publik Public Administration Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52434/jp.v16i01.103","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Pembinaan Ormas terhadap Manajemen Pembinaan Ormas untuk Mewujudkan Efektivitas Pencapaian Program Pembinaan Ormas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang diambil sampel berdasarkan menggunakan teknik sampel jenuh (sensus). Teknik analisis data untuk menjawab hipotesis penelitian adalah analisis statistic dengan model path analysis menggunakan Ms.excel. Pengujian terhadap hipotesis utama menunjukan nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel yaitu F-hitung = 10,9651> F-tabel = 1,5695. diperoleh nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu t-hitung = 4,2518> t-tabel = 1,6600. Dari nilai tersebut diperoleh keputusan Ho ditolak, sehingga variabel Pelaksanaan Kebijakan Pembinaan Organisasi masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen pembinaan organisasi masyarakat dalam mewujudkan efektivitas pencapaian program pembinaan organisasi masyarakat di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut, dengan besaran nilai Koefisien Determinasi (R2 YZX) sebesar = 0,6046. Nilai tersebut diartikan bahwa Pelaksanaan kebijakan pembinaan Ormas berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Pembinaan Ormas untuk mewujudkan efektivitas Pencapaian Program Pembinaan Ormas sebesar 60,46%, sedangkan sisanya sebesar 39,54% (Epsilon) dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel Pelaksanaan Kebijakan Pembinaan Organisasi masyarakat yang tidak dimasukkan ke dalam model. Hasil temuan tersebut ditemukan kurangnya motivasi terhadap pegawai di Kesbangpol.