POWER RELATIONS ON FEMALE BODY IN SENO GUMIRA AJIDARMA’S SHORT STORY

S. Ningtyas
{"title":"POWER RELATIONS ON FEMALE BODY IN SENO GUMIRA AJIDARMA’S SHORT STORY","authors":"S. Ningtyas","doi":"10.22146/poetika.v9i1.56477","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study explored the practice of power relations and the panopticon as a disciplinary mechanism in Seno Gumira Ajidarma’s Istana Tembok Bolong short story. ‘Istana tembok bolong’ in this literary work refers to a place near a train station that is separated from the outside area by a perforated wall, which turns to be a palace for the lower class of society occupying the space. By using Foucauldian analysis, this study examined the case of ‘selling matches’ as the central issue of the story being discussed. This phenomenon that occurred in Yogyakarta in the 1970s became the media of the manifestation of power over street prostitutes. The results showed that power relations operate as a means to control the body, particularly female bodies. This is because female bodies become commodities as a result of capitalism. However, in a certain situation, these street prostitutes can also hold power in a way how their bodies are enjoyed. Besides, social norms outside the palace function as a panopticon that makes the inhabitants have self-awareness as they feel constantly monitored. Penelitian ini mengeksplorasi praktik relasi kuasa dan panoptikon sebagai mekanisme pendisiplinan dalam cerita pendek Istana Tembok Bolong karya Seno Gumira Ajidarma. ‘Istana tembok bolong’ dalam karya sastra ini merujuk pada sebuah tempat di dekat stasiun kereta api yang terpisahkan dari area luarnya oleh dinding yang berlubang, yang dianggap sebagai istana oleh masyarakat kelas bawah yang menempati ruang tersebut. Dengan menggunakan analisis Foucauldian, penelitian ini melihat fenomena ‘jual korek api’, yang merupakan isu utama dari cerita yang dibahas di sini. Fenomena yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 1970-an tersebut menjadi media perwujudan kuasa terhadap pekerja seks jalanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi kuasa beroperasi sebagai alat untuk mengendalikan tubuh, terutama tubuh perempuan. Hal ini karena tubuh perempuan menjadi komoditas sebagai akibat dari kapitalisme. Namun, dalam situasi tertentu, pekerja seks jalanan tersebut juga dapat memegang kekuasaan terkait bagaimana tubuh mereka dinikmati. Selain itu, norma-norma sosial di luar istana berfungsi sebagai panoptikon yang membuat penghuninya memiliki kesadaran diri karena mereka merasa terus-menerus diawasi.","PeriodicalId":31482,"journal":{"name":"Jurnal Poetika","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Poetika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/poetika.v9i1.56477","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

This study explored the practice of power relations and the panopticon as a disciplinary mechanism in Seno Gumira Ajidarma’s Istana Tembok Bolong short story. ‘Istana tembok bolong’ in this literary work refers to a place near a train station that is separated from the outside area by a perforated wall, which turns to be a palace for the lower class of society occupying the space. By using Foucauldian analysis, this study examined the case of ‘selling matches’ as the central issue of the story being discussed. This phenomenon that occurred in Yogyakarta in the 1970s became the media of the manifestation of power over street prostitutes. The results showed that power relations operate as a means to control the body, particularly female bodies. This is because female bodies become commodities as a result of capitalism. However, in a certain situation, these street prostitutes can also hold power in a way how their bodies are enjoyed. Besides, social norms outside the palace function as a panopticon that makes the inhabitants have self-awareness as they feel constantly monitored. Penelitian ini mengeksplorasi praktik relasi kuasa dan panoptikon sebagai mekanisme pendisiplinan dalam cerita pendek Istana Tembok Bolong karya Seno Gumira Ajidarma. ‘Istana tembok bolong’ dalam karya sastra ini merujuk pada sebuah tempat di dekat stasiun kereta api yang terpisahkan dari area luarnya oleh dinding yang berlubang, yang dianggap sebagai istana oleh masyarakat kelas bawah yang menempati ruang tersebut. Dengan menggunakan analisis Foucauldian, penelitian ini melihat fenomena ‘jual korek api’, yang merupakan isu utama dari cerita yang dibahas di sini. Fenomena yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 1970-an tersebut menjadi media perwujudan kuasa terhadap pekerja seks jalanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi kuasa beroperasi sebagai alat untuk mengendalikan tubuh, terutama tubuh perempuan. Hal ini karena tubuh perempuan menjadi komoditas sebagai akibat dari kapitalisme. Namun, dalam situasi tertentu, pekerja seks jalanan tersebut juga dapat memegang kekuasaan terkait bagaimana tubuh mereka dinikmati. Selain itu, norma-norma sosial di luar istana berfungsi sebagai panoptikon yang membuat penghuninya memiliki kesadaran diri karena mereka merasa terus-menerus diawasi.
阿吉达弥短篇小说中女性身体上的权力关系
本研究探讨了古米拉·阿吉达玛的短篇小说《Istana Tembok Bolong》中的权力关系实践和监狱作为一种纪律机制。作品中的“Istana tembok bolong”是指火车站附近的一个地方,用穿孔墙与外界隔开,成为占据该空间的下层社会的宫殿。通过使用福柯式分析,本研究将“出售火柴”作为所讨论的故事的中心问题。20世纪70年代发生在日惹的这种现象成为了对街头妓女展示权力的媒介。结果表明,权力关系是控制身体,尤其是女性身体的一种手段。这是因为女性的身体成为了资本主义的商品。然而,在某种情况下,这些街头妓女也可以以一种享受她们身体的方式掌握权力。此外,宫殿外的社会规范作为一个圆形监狱的功能,使居民有自我意识,因为他们感到不断受到监视。Penelitian:我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。' Istana tembok bolong ' dalam karya sastra ini merujuk pada sebuah tempat di dekat stasiun kereta yang terpisahkan dari area luhnya oleh dinding yang berlubang, yang dianggap sebagai Istana oleh masyarakat kelas bawah yang menempati ruang tersebut。邓安蒙古纳坎分析了福柯式的、潘涅利式的“唯美主义”现象,认为“唯美主义”是“唯美主义”,是“唯美主义”。日惹的现象是:日惹的现象是:日惹的现象是:日惹的现象是:日惹的现象是:日惹的现象是:日惹的现象是:日惹。Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi kuasa beroperasi sebagai alat untuk mengendalikan tubuh, terutama tubuh perempuan。资本主义是一种社会主义。Namun, dalam sitasi tertentu, pekerja seks jalanan tersebut juga dapat memegang kekuasaan terkait bagaimana tubuh mereka dinikmati。正常-正常的社会关系;正常-正常的社会关系;正常-正常的社会关系;正常-正常社会关系;正常-正常社会关系;正常-正常社会关系;正常社会关系;
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
18
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信