Paradigma Qira>’atul Qur’a>n bis Si>rah wa Qira>’atus Si>rah bil Qur’a>n dalam Membaca Fenomena

M. Yahya
{"title":"Paradigma Qira>’atul Qur’a>n bis Si>rah wa Qira>’atus Si>rah bil Qur’a>n dalam Membaca Fenomena","authors":"M. Yahya","doi":"10.32495/NUN.V6I2.156","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Arikel ini mengelaborasi tentang fenomena Nuzululquran, baik dalam perdebatan para pegiat studi Al-Qur’an maupun dalam realitas kehidupan masyarakat.Topik ini dianggap penting sebab diskusi tentang Nuzululquran dalam khazanah keislaman bukan sekedar tafsir, tetapi justru pertarungan ideologis.Masalah yang hendak dijawab ada dua.Pertama,bagaimana Al-Qur’an membicarakan dirinya sendiri terkait dengan penanggalan penurunannya, bagaimana tafsir terhadap penanggalan yang diinformasikan oleh diri Al-Qur’an tersebut, dan surat apa saja yang dianggap pertama kali diturunkan. Kedua, mengapa terjadi friksi terkait peringatan Nuzululquran, padahal Al-Qur’an merupakan kitab suci.Dalam menjawab dua masalah tersebut, penulis menggunakan paradigma qirā’atul Qur’ān bis sīrah wa qirā’atus sīrah bil Qur’ān. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, terdapat dua temuan.Pertama, Al-Qur’an membicarakan tentang penurunannya sendiri dengan menyitir tiga kata kunci dan para mufasir kemudian mengaitkannya bahwa penurunan Al-Qur’an terjadi di bulan Ramadan, di mana saat itu disebut dengan lailatulkadar yang dipenuhi dengan keberkahan (mubarakah), dan informasi tentang penggalan Al-Qur’an yang diturunkankalipertama menunjukkan data yang berbeda, namun demikian informasi yang paling populer berdasarkan riwayat dari ‘Āisyah ra tentang Q.S. al-‘Alaq, 96:1-5.Kedua, perdebatan seputar peringatan Nuzululquran antarkelompok masyarakat memiliki kecenderungan ideologis.Nuzululquran bukan hanyapersoalan agama (baca: syariah), tetapi jugasosial, budaya, dan ekonomi","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32495/NUN.V6I2.156","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Arikel ini mengelaborasi tentang fenomena Nuzululquran, baik dalam perdebatan para pegiat studi Al-Qur’an maupun dalam realitas kehidupan masyarakat.Topik ini dianggap penting sebab diskusi tentang Nuzululquran dalam khazanah keislaman bukan sekedar tafsir, tetapi justru pertarungan ideologis.Masalah yang hendak dijawab ada dua.Pertama,bagaimana Al-Qur’an membicarakan dirinya sendiri terkait dengan penanggalan penurunannya, bagaimana tafsir terhadap penanggalan yang diinformasikan oleh diri Al-Qur’an tersebut, dan surat apa saja yang dianggap pertama kali diturunkan. Kedua, mengapa terjadi friksi terkait peringatan Nuzululquran, padahal Al-Qur’an merupakan kitab suci.Dalam menjawab dua masalah tersebut, penulis menggunakan paradigma qirā’atul Qur’ān bis sīrah wa qirā’atus sīrah bil Qur’ān. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, terdapat dua temuan.Pertama, Al-Qur’an membicarakan tentang penurunannya sendiri dengan menyitir tiga kata kunci dan para mufasir kemudian mengaitkannya bahwa penurunan Al-Qur’an terjadi di bulan Ramadan, di mana saat itu disebut dengan lailatulkadar yang dipenuhi dengan keberkahan (mubarakah), dan informasi tentang penggalan Al-Qur’an yang diturunkankalipertama menunjukkan data yang berbeda, namun demikian informasi yang paling populer berdasarkan riwayat dari ‘Āisyah ra tentang Q.S. al-‘Alaq, 96:1-5.Kedua, perdebatan seputar peringatan Nuzululquran antarkelompok masyarakat memiliki kecenderungan ideologis.Nuzululquran bukan hanyapersoalan agama (baca: syariah), tetapi jugasosial, budaya, dan ekonomi
阿里克尔详细阐述了《古兰经》的命理学现象,无论是在对可兰经的辩论中,还是在人们生活的现实中。这个话题被认为很重要,因为在khazanah keislar中关于nuzulquran的讨论不仅仅是一种解释,而是一种意识形态的斗争。需要解决的问题有两个。首先,古兰经是如何谈论自己的衰落的,如何解释古兰经告诉我们的日期,以及最初发布的字母。其次,为什么《古兰经》和《古兰经》的周年纪念有摩擦,而古兰经是神圣的。回答这两个问题中,作者使用范例qirā”阿图尔ānīs巴士古兰经哇wa qirā’来看sī重伤民ān古兰经。根据所作的研究,有两个发现。衰落之后首先,伊斯兰教'an谈论自己的引用一些三个关键词和伊斯兰教mufasir后来联系到减少'an发生在斋月,当时称为充满祝福的lailatulkadar (mubarakah),关于伊斯兰教的信息的'an diturunkankalipertama显示不同的数据,但据历史中一位最受欢迎的信息‘Āisyah ra的Q u.s.n ews al -“Alaq, 96:1-5。第二,关于社会各团体之间的《古兰经》警告的辩论有意识形态倾向。《可兰经》不仅是宗教问题(阅读:伊斯兰教法),也是社会、文化和经济问题
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
11
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信