{"title":"Tipologi Kawasan Urban Sprawl Di Kota Ungaran, Kabupaten Semarang","authors":"Tiasa Adimagistra, Yudi Basuki","doi":"10.14710/pwk.v18i3.21680","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kota-kota kecil mengalami perkembangan oleh karena pengaruh keberadaan kota besar di sekelilingnya. Salah satunya adalah Kota Ungaran. Kota Ungaran sebagai ibukota Kabupaten Semarang terletak di selatan Kota Semarang dan dilalui oleh jalan utama yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kota Solo dan DIY. Letak geografis ini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan Kota Ungaran. Selain itu juga masih murahnya harga lahan di kawasan Kota Ungaran menambah peluang untuk para pengembang membangun kawasan perumahan yang harganya lebih murah dibandingkan dengan perumahan di Kota Semarang. Akibatnya, kawasan perumahan dan lahan terbangun di Kota Ungaran semakin banyak dan berkembang. Jika ekspansi perkotaan terus terjadi maka akan terjadi urban sprawl yang akan berdampak negatif terhadap perkembangan dan pemanfaatan lahan pada Kota Ungaran, khususnya pada Kawasan hinterland dan mengakibatkan menurunnya kualitas permukiman jika tidak disertai dengan kontrol perencanaan. Kontrol perencanaan ini perlu disusun dan dilakukan dengan baik oleh pemerintah maupun pengembang. Oleh karena itu, untuk memberikan rekomendasi terkait penanganan urban sprawl di Kota Ungaran, penelitian mengenai tipologi kawasan urban sprawl di Kota Ungaran akan dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode skoring dan overlay dari variabel-variabel penentu Urban Sprawl yaitu kepadatan bangunan, kepadatan penduduk, jarak ke pusat kota, dan pola pembangunan lompatan katak (leapfrog). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 21 Desa/Kelurahan yang ada di Kota Ungaran, terdapat 9 Desa/Kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah yang sprawl dengan tipologi urban sprawl tertinggi adalah pada Desa Kawengen.","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"91 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/pwk.v18i3.21680","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kota-kota kecil mengalami perkembangan oleh karena pengaruh keberadaan kota besar di sekelilingnya. Salah satunya adalah Kota Ungaran. Kota Ungaran sebagai ibukota Kabupaten Semarang terletak di selatan Kota Semarang dan dilalui oleh jalan utama yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kota Solo dan DIY. Letak geografis ini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan Kota Ungaran. Selain itu juga masih murahnya harga lahan di kawasan Kota Ungaran menambah peluang untuk para pengembang membangun kawasan perumahan yang harganya lebih murah dibandingkan dengan perumahan di Kota Semarang. Akibatnya, kawasan perumahan dan lahan terbangun di Kota Ungaran semakin banyak dan berkembang. Jika ekspansi perkotaan terus terjadi maka akan terjadi urban sprawl yang akan berdampak negatif terhadap perkembangan dan pemanfaatan lahan pada Kota Ungaran, khususnya pada Kawasan hinterland dan mengakibatkan menurunnya kualitas permukiman jika tidak disertai dengan kontrol perencanaan. Kontrol perencanaan ini perlu disusun dan dilakukan dengan baik oleh pemerintah maupun pengembang. Oleh karena itu, untuk memberikan rekomendasi terkait penanganan urban sprawl di Kota Ungaran, penelitian mengenai tipologi kawasan urban sprawl di Kota Ungaran akan dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode skoring dan overlay dari variabel-variabel penentu Urban Sprawl yaitu kepadatan bangunan, kepadatan penduduk, jarak ke pusat kota, dan pola pembangunan lompatan katak (leapfrog). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 21 Desa/Kelurahan yang ada di Kota Ungaran, terdapat 9 Desa/Kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah yang sprawl dengan tipologi urban sprawl tertinggi adalah pada Desa Kawengen.