{"title":"Analisis Jarak Titik Pengukuran Temperatur Tuang pada Kualitas Coran Aluminium Daur Ulang","authors":"Dedy Masnur, Abdur Rasyad, Putri Nawangsari, Ridwan Abdurrahman","doi":"10.37859/jst.v10i1.4750","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The melt exhibits non-uniform temperature in a crucible at the surface, middle, and bottom. Thus, selecting the proper measurement location is essential since it affects the casting quality. This study investigates the proper temperature measurement location of recycled aluminum cans in investment casting. The selection was made based on casted samples' tensile strength and porosity. The pattern was prepared using the polylactic acid mold, then coated by dipping it in ceramic slurry, and then dewaxed at 120ºC. The aluminum cans were heated up to 700ºC, and the temperature was measured at 50 mm from the crucible bottom. Finally, the melt was poured into a 100ºC ceramic shell. The processes were repeated with the measurement at 125 and 200 mm. The samples were characterized through tensile tests and porosity measurements. The results show that the optimum tensile strength (112.97 MPa) and minimum porosity (6.367%) were found in the 125 mm sample. \nAbstrak \nTemperatur logam cair tidak seragam di permukaan, tengah, dan dasar kowi. Pemilihan lokasi pengukuran yang tepat sangat penting karena mempengaruhi kualitas pengecoran. Studi ini menyelidiki titik pengukuran suhu kaleng aluminium daur ulang pada pengecoran investment. Pemilihan dilakukan berdasarkan kekuatan tarik dan porositas sampel yang dicor. Pola dibuat menggunakan cetakan using polylactic acid. Pola dilapisi dengan mencelupkannya ke dalam bubur keramik kemudian didewaxing pada temperatur 120ºC. Kaleng aluminium dipanaskan hingga 700ºC, suhu diukur pada 50 mm dari dasar kowi. Logam cair dituangkan ke dalam cetakan keramik saat temperaturnya 100ºC. Proses diulang dengan pengukuran untuk lokasi 125 dan 200 mm. Sampel dikarakterisasi melalui uji tarik dan pengukuran porositas. Hasil menunjukkan kekuatan tarik optimum (112,97 MPa) dan porositas minimum (6,367%) ditemukan pada sampel dengan lokasi pengukuran temperatur 125 mm dari dasar kowi.","PeriodicalId":17743,"journal":{"name":"Jurnal Surya Teknika","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Surya Teknika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37859/jst.v10i1.4750","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The melt exhibits non-uniform temperature in a crucible at the surface, middle, and bottom. Thus, selecting the proper measurement location is essential since it affects the casting quality. This study investigates the proper temperature measurement location of recycled aluminum cans in investment casting. The selection was made based on casted samples' tensile strength and porosity. The pattern was prepared using the polylactic acid mold, then coated by dipping it in ceramic slurry, and then dewaxed at 120ºC. The aluminum cans were heated up to 700ºC, and the temperature was measured at 50 mm from the crucible bottom. Finally, the melt was poured into a 100ºC ceramic shell. The processes were repeated with the measurement at 125 and 200 mm. The samples were characterized through tensile tests and porosity measurements. The results show that the optimum tensile strength (112.97 MPa) and minimum porosity (6.367%) were found in the 125 mm sample.
Abstrak
Temperatur logam cair tidak seragam di permukaan, tengah, dan dasar kowi. Pemilihan lokasi pengukuran yang tepat sangat penting karena mempengaruhi kualitas pengecoran. Studi ini menyelidiki titik pengukuran suhu kaleng aluminium daur ulang pada pengecoran investment. Pemilihan dilakukan berdasarkan kekuatan tarik dan porositas sampel yang dicor. Pola dibuat menggunakan cetakan using polylactic acid. Pola dilapisi dengan mencelupkannya ke dalam bubur keramik kemudian didewaxing pada temperatur 120ºC. Kaleng aluminium dipanaskan hingga 700ºC, suhu diukur pada 50 mm dari dasar kowi. Logam cair dituangkan ke dalam cetakan keramik saat temperaturnya 100ºC. Proses diulang dengan pengukuran untuk lokasi 125 dan 200 mm. Sampel dikarakterisasi melalui uji tarik dan pengukuran porositas. Hasil menunjukkan kekuatan tarik optimum (112,97 MPa) dan porositas minimum (6,367%) ditemukan pada sampel dengan lokasi pengukuran temperatur 125 mm dari dasar kowi.
熔体在坩埚的表面、中间和底部表现出不均匀的温度。因此,选择合适的测量位置至关重要,因为它影响铸件质量。研究了熔模铸造中回收铝罐的合适测温位置。根据铸件的抗拉强度和孔隙率进行选择。采用聚乳酸模具制备图案,在陶瓷浆料中浸渍涂层,在120℃下脱蜡。将铝罐加热至700℃,在距坩埚底部50mm处测量温度。最后,将熔体倒入100℃的陶瓷壳中。在125和200 mm处重复该过程。通过拉伸试验和孔隙率测量对样品进行了表征。结果表明:125 mm试样的抗拉强度为112.97 MPa,孔隙率为6.367%;[摘要]温控仪在云南、云南、云南、云南等地的应用。penilihan lokasi,企鹅,yang, tepat, sangat, pengaruhi,企鹅,penecoran。研究人员对企鹅进行了大规模的研究,并对企鹅进行了大规模的投资。[中文]:中文的意思是说,如果你有一个好的例子,你就会有一个好的例子。Pola dibuat menggunakan cetakan用聚乳酸。Pola破旧的登干门塞鲁普坎尼亚克达拉姆布克拉姆克米迪亚克米迪亚双蜡包温度120℃。Kaleng铝材dipanaskan singga 700℃,suhu diukur padas 50 mm dari dasar kowi。罗根椅子的温度为100℃。小企鹅diulang dunan untuk lokasi 125丹200毫米。样本:企鹅和岩石。Hasil menunjukkan kekuatan tarik最适温度(112,97 MPa)和最低温度(6,367%),dengan lokasi企鹅温度为125 mm dari dasar kowi。