{"title":"Hubungan Tingkat Ansietas dengan Kejadian Insomnia pada Lansia di Puskesmas Kecamatan Nanggalo Tahun 2022","authors":"Mutia Defitri Khairunnisa, Rosmaini Rosmaini","doi":"10.56260/sciena.v2i2.93","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Lansia akan mengalami berbagai tahapan penurunan fungsi tubuh yang akan berpengaruh terhadap kegiatan sehari-hari. Salah satu manifestasi klinis menurunnya fungsi tubuh adalah gangguan tidur seperti insomnia. Penyebab insomnia antara lain, masalah lingkungan (ruangan terlalu penuh atau berisik), penggunaan obat-obatan, kesehatan fisik dan mental, seperti ansietas (kecemasan) dan depresi. Ansietas mengakibatkan aktivitas saraf otonom dalam merespon terhadap ancaman yang tidak nyata dan tidak spesifik yang mengakibatkan terjadinya insomnia. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan tingkat ansietas dengan kejadian insomnia pada lansia di Puskesmas Kecamatan Nanggalo tahun 2022. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan jiwa (psikiatri). Metoda: Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Januari 2023. Jenis penelitian adalah analitik correlation dengan desain cross sectional. Populasi terjangkau pada penelitian adalah seluruh lansia. Sampel sebanyak 50 orang lansia dengan teknik consecutive sampling. Hasil: diperoleh kelompok usia terbanyak adalah 60-74 tahun yaitu 28 orang (56,00%), jenis kelamin terbanyak perempuan 24 orang (48,00%), tingkat ansietas terbanyak yaitu amsietas ringan dan sedang masing- masing sebanyak 21 orang (42,00%), kejadian insomnia terbanyak insomnia awal 17 orang (34,00%) serta terdapatnya hubungan yang bermakna antara tingkat ansietas dengan kejadian insomnia (p=0,000), dimana semakin meningkat ansietas semakin meningkat kejadian insomnia. (r= + 0,762). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat ansietas dengan kejadian insomnia pada lansia.","PeriodicalId":30503,"journal":{"name":"Academicus International Scientific Journal","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Academicus International Scientific Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56260/sciena.v2i2.93","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Lansia akan mengalami berbagai tahapan penurunan fungsi tubuh yang akan berpengaruh terhadap kegiatan sehari-hari. Salah satu manifestasi klinis menurunnya fungsi tubuh adalah gangguan tidur seperti insomnia. Penyebab insomnia antara lain, masalah lingkungan (ruangan terlalu penuh atau berisik), penggunaan obat-obatan, kesehatan fisik dan mental, seperti ansietas (kecemasan) dan depresi. Ansietas mengakibatkan aktivitas saraf otonom dalam merespon terhadap ancaman yang tidak nyata dan tidak spesifik yang mengakibatkan terjadinya insomnia. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan tingkat ansietas dengan kejadian insomnia pada lansia di Puskesmas Kecamatan Nanggalo tahun 2022. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan jiwa (psikiatri). Metoda: Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Januari 2023. Jenis penelitian adalah analitik correlation dengan desain cross sectional. Populasi terjangkau pada penelitian adalah seluruh lansia. Sampel sebanyak 50 orang lansia dengan teknik consecutive sampling. Hasil: diperoleh kelompok usia terbanyak adalah 60-74 tahun yaitu 28 orang (56,00%), jenis kelamin terbanyak perempuan 24 orang (48,00%), tingkat ansietas terbanyak yaitu amsietas ringan dan sedang masing- masing sebanyak 21 orang (42,00%), kejadian insomnia terbanyak insomnia awal 17 orang (34,00%) serta terdapatnya hubungan yang bermakna antara tingkat ansietas dengan kejadian insomnia (p=0,000), dimana semakin meningkat ansietas semakin meningkat kejadian insomnia. (r= + 0,762). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat ansietas dengan kejadian insomnia pada lansia.