{"title":"ANALISIS POSTUR KERJA PENGANYAMAN ROTAN DENGAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSISSMENT","authors":"Darsini","doi":"10.59134/prosidng.v2i-.109","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Proses penganyaman adalah kegiatan melapisi kerangka kursi yang sesuai dengan jenis kursi dengan desain yang menarik sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Aktivitas perakitan masih dikerjakan secara manual yaitu pekerja menganyam kulit rotan pada produk dengan menggunakan tangan. Selama proses penganyaman dengan postur kerja yang berbeda-beda dan pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus. Dan saat penganyaman, pekerja duduk disebuah dingklik dengan posisi kepala menunduk. Keluhan tersebut muncul disebabkan postur kerja yang tidak ergonomi menyebabkan timbulnya rasa sakit pada beberapa bagian tubuh yang dirasakan pekerja seperti rasa kaku di bagian leher, punggung yang terasa sakit, nyeri disertai kaku pada bagian lengan. Sering para pekerja mengeluhkan kesemutan atau mati rasa dibagian kaki dan tangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat resiko dan persentasekeluhan yang dirasakan selama penganyaman. Metode yang digunakan adalah Rapid Entire Body Assissment (REBA) dan Nordic Body Map (NBM). Hasil penelitian berdasarkan metode REBA resiko kerja yang dihadapi pekerja dalam penganyaman kursi makan dengan level sedang hingga tinggi skor resiko yang dihadapi dikisaran 5–8, kategori tindakan sedang hingga tinggi sehingga perlu segera dilakukan perbaikan postur kerja. Sedangkan dengan Nordic Body Map menunjukkan segmen tubuh yang pertama pada bagian bokong dengan skor 70, segmen tubuh kedua pada bagian punggung dengan skor 68, segmen tubuh ketiga pada bagian lutut kanan dengan skor 55, segmen tubuh keempat pada bagian lengan bawah kanan dengan skor 53, dan segmen tubuh yang kelima pada bagian lengan atas kanan dengan skor 52, disebabkan postur kerja yang membungkuk saat melakukan penganyaman serta faktor umur dan lama bekerja ikut mempengaruhi kuesioner.","PeriodicalId":20616,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59134/prosidng.v2i-.109","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Proses penganyaman adalah kegiatan melapisi kerangka kursi yang sesuai dengan jenis kursi dengan desain yang menarik sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Aktivitas perakitan masih dikerjakan secara manual yaitu pekerja menganyam kulit rotan pada produk dengan menggunakan tangan. Selama proses penganyaman dengan postur kerja yang berbeda-beda dan pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus. Dan saat penganyaman, pekerja duduk disebuah dingklik dengan posisi kepala menunduk. Keluhan tersebut muncul disebabkan postur kerja yang tidak ergonomi menyebabkan timbulnya rasa sakit pada beberapa bagian tubuh yang dirasakan pekerja seperti rasa kaku di bagian leher, punggung yang terasa sakit, nyeri disertai kaku pada bagian lengan. Sering para pekerja mengeluhkan kesemutan atau mati rasa dibagian kaki dan tangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat resiko dan persentasekeluhan yang dirasakan selama penganyaman. Metode yang digunakan adalah Rapid Entire Body Assissment (REBA) dan Nordic Body Map (NBM). Hasil penelitian berdasarkan metode REBA resiko kerja yang dihadapi pekerja dalam penganyaman kursi makan dengan level sedang hingga tinggi skor resiko yang dihadapi dikisaran 5–8, kategori tindakan sedang hingga tinggi sehingga perlu segera dilakukan perbaikan postur kerja. Sedangkan dengan Nordic Body Map menunjukkan segmen tubuh yang pertama pada bagian bokong dengan skor 70, segmen tubuh kedua pada bagian punggung dengan skor 68, segmen tubuh ketiga pada bagian lutut kanan dengan skor 55, segmen tubuh keempat pada bagian lengan bawah kanan dengan skor 53, dan segmen tubuh yang kelima pada bagian lengan atas kanan dengan skor 52, disebabkan postur kerja yang membungkuk saat melakukan penganyaman serta faktor umur dan lama bekerja ikut mempengaruhi kuesioner.