Uji Efek Analgetika Ekstrak Etanol Buah Ceplukan (Physalis angulata L.) pada Mencit Putih Jantan

I. Indriani
{"title":"Uji Efek Analgetika Ekstrak Etanol Buah Ceplukan (Physalis angulata L.) pada Mencit Putih Jantan","authors":"I. Indriani","doi":"10.30595/HMJ.V2I2.4501","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu tumbuhan obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional adalah ceplukan (Physalis angulata L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgetik dan seberapa besar daya analgetik ekstrak etanol buah ceplukan dibanding parasetamol. Penelitian ini menggunakan metode geliat dengan rangsangan kimia asam asetat dari hewan uji selama 60 menit. Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan galur DDI, yang berumur 8-12 minggu, dengan berat badan 20-30 gram sebanyak 50 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi aquadest, kelompok II sebagai kontrol positif diberi parasetamol dosis 65 mg/kg BB, kelompok III, IV dan V diberi ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dengan dosis 0,03 g/kg BB; 0,1 g/kg BB dan 0,3 g/kg BB secara peroral. Setelah diberi perlakuan, hewan uji didiamkan selama 5 menit, setelah itu disuntik dengan asam asetat 0,5 % v/v dosis 50 mg/kg BB secara intraperitoneal sebagai rangsang nyeri. Kemudian diamati jumlah kumulatif geliat tiap 5 menit selama 1 jam. Daya analgetika dihitung dengan menggunakan persamaan Hendersoth and Forsaith. Data yang diperoleh kemudian dianalisis statistik menggunakan analisis varian satu jalan (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji-t  taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) mempunyai efek analgetika. Daya analgetika tiap kelompok perlakuan ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) berturut-turut adalah kelompok III, IV dan V sebesar 22,20%; 47,84% dan 77,98%. Efek analgetika ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dosis 0,03 g/kg BB (22,20%) dan ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dosis 0,1 g/kg BB (47,84%) lebih kecil daripada parasetamol (66,42%). Ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dosis 0,3 g/kg BB (77,98%) mempunyai efek analgetika yang lebih besar daripada parasetamol (66,42%)","PeriodicalId":12963,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Herb-Medicine Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30595/HMJ.V2I2.4501","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Salah satu tumbuhan obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional adalah ceplukan (Physalis angulata L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgetik dan seberapa besar daya analgetik ekstrak etanol buah ceplukan dibanding parasetamol. Penelitian ini menggunakan metode geliat dengan rangsangan kimia asam asetat dari hewan uji selama 60 menit. Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan galur DDI, yang berumur 8-12 minggu, dengan berat badan 20-30 gram sebanyak 50 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi aquadest, kelompok II sebagai kontrol positif diberi parasetamol dosis 65 mg/kg BB, kelompok III, IV dan V diberi ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dengan dosis 0,03 g/kg BB; 0,1 g/kg BB dan 0,3 g/kg BB secara peroral. Setelah diberi perlakuan, hewan uji didiamkan selama 5 menit, setelah itu disuntik dengan asam asetat 0,5 % v/v dosis 50 mg/kg BB secara intraperitoneal sebagai rangsang nyeri. Kemudian diamati jumlah kumulatif geliat tiap 5 menit selama 1 jam. Daya analgetika dihitung dengan menggunakan persamaan Hendersoth and Forsaith. Data yang diperoleh kemudian dianalisis statistik menggunakan analisis varian satu jalan (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji-t  taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) mempunyai efek analgetika. Daya analgetika tiap kelompok perlakuan ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) berturut-turut adalah kelompok III, IV dan V sebesar 22,20%; 47,84% dan 77,98%. Efek analgetika ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dosis 0,03 g/kg BB (22,20%) dan ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dosis 0,1 g/kg BB (47,84%) lebih kecil daripada parasetamol (66,42%). Ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dosis 0,3 g/kg BB (77,98%) mempunyai efek analgetika yang lebih besar daripada parasetamol (66,42%)
传统医学中使用的草药之一是盘尼西林。这项研究的目的是确定抗酸剂的作用,以及抗酸剂提取物比扑热息痛的作用。该研究采用动物醋酸化学刺激的试金石方法进行60分钟的试验。使用的测试动物是8-12周大的雄性蛙尾,体重为20-30克,分为5个治疗组。给予消极控制的I组为消极控制的aquadest,将2组为积极控制的parasetamol剂量65毫克BB,第三组,4和V剂量的乙醇感化水果提取物(Physalis angulata L.)与0.03 g/kg BB剂量;1g /kg BB和0.3 g/kg BB独家报道。在接受治疗后,动物测试被允许休息5分钟,然后用50毫克/kg BB的乙酸注射50毫克/v。然后观察每五分钟连续一小时的累积。镇痛力是用亨德索特和福特方程计算的。然后通过一种变体(ANAVA)进行统计数据分析,然后进行95%的可靠性验证。研究表明,初熟果乙醇提取物(凤梨酸)具有镇痛作用。一组采用乙醇初榨果萃取(学名Physalis angulata L.)的镇痛力为三组、四组和五组2220%;47.84%和77.98%。初熟果乙醇提取物(学名Physalis angulata L.) 0.03 g/kg BB(22.20%)和一般乙醇乙醇提取物(75盎司[2.2.4盎司])比扑扑粉(66.42%)小。初乳果乙醇提取物(学名Physalis angulata L.) 0.3 g/kg BB(77.98%)对镇痛作用超过扑救剂(66.42%)
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信