{"title":"PERAN VISUALISASI LABEL KEMASAN PRODUK MINUMAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN","authors":"Triandi Purnama Ramadhan","doi":"10.34010/artic.v3i0.2489","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok bisnis yang apabila dilihat dari aset dan omzet berada di bawah Usaha Besar. Namun produk UMKM biasanya memiliki kriteria yang unik, baik dari segi bahan baku, jumlah produksi, maupun target pasar. UMKM masih dinilai memiliki kelemahan dalam hal desain kemasan. Salah satunya yaitu terbatasnya kemampuan dalam penggunaan tools dan teknologi dalam membuat desain kemasan yang unik dan mewakili identitas merek. Maka solusi para pelaku UMKM adalah memilih jenis kemasan siap pakai yang tersedia di pasaran, sehingga besar kemungkinan satu bentuk kemasan dapat digunakan oleh banyak merek. Fruits Up dan Mon Chérie merupakan contoh pelaku UMKM di Bandung yang sama-sama membuat produk minuman rasa buah. Dengan kategori produk dan target pasar yang sama, akan dilihat bagaimana visualisasi label kemasan yang mereka ciptakan ditinjau dengan bagan teori ‘estetika terapan’. Berdasarkan hasil analisis dengan metode campuran dengan strategi eksploratoris sekuensial, diketahui bahwa peran visualisasi pada label kemasan merupakan elemen utama untuk membedakan identitas mereka dengan produk lain, serta sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan dan keunikan dari masing-masing produk UMKM. Unsur-unsur visual yang baik pada label harus memenuhi kaidah estetik, mudah dibaca (readable), mudah dimengerti (understandable), dan tepat sasaran. Suatu desain kemasan dapat dipengaruhi oleh maker (keunikan produk, kapasitas produksi, permodalan, penggunan teknologi, tools, dan skill) dan juga end user (need, will, lifestyle), yang kemudian dapat menghasilkan impact pada aspek estetik, praktis, dan simbolik konsumennya. Kesimpulan dari interpretasi konsumen diketahui bahwa komposisi warna dan ilustrasi lebih efektif dibandingkan unsur visual lainnya dalam membantu konsumen untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan pembelian.","PeriodicalId":72417,"journal":{"name":"Birth defects original article series","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Birth defects original article series","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34010/artic.v3i0.2489","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok bisnis yang apabila dilihat dari aset dan omzet berada di bawah Usaha Besar. Namun produk UMKM biasanya memiliki kriteria yang unik, baik dari segi bahan baku, jumlah produksi, maupun target pasar. UMKM masih dinilai memiliki kelemahan dalam hal desain kemasan. Salah satunya yaitu terbatasnya kemampuan dalam penggunaan tools dan teknologi dalam membuat desain kemasan yang unik dan mewakili identitas merek. Maka solusi para pelaku UMKM adalah memilih jenis kemasan siap pakai yang tersedia di pasaran, sehingga besar kemungkinan satu bentuk kemasan dapat digunakan oleh banyak merek. Fruits Up dan Mon Chérie merupakan contoh pelaku UMKM di Bandung yang sama-sama membuat produk minuman rasa buah. Dengan kategori produk dan target pasar yang sama, akan dilihat bagaimana visualisasi label kemasan yang mereka ciptakan ditinjau dengan bagan teori ‘estetika terapan’. Berdasarkan hasil analisis dengan metode campuran dengan strategi eksploratoris sekuensial, diketahui bahwa peran visualisasi pada label kemasan merupakan elemen utama untuk membedakan identitas mereka dengan produk lain, serta sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan dan keunikan dari masing-masing produk UMKM. Unsur-unsur visual yang baik pada label harus memenuhi kaidah estetik, mudah dibaca (readable), mudah dimengerti (understandable), dan tepat sasaran. Suatu desain kemasan dapat dipengaruhi oleh maker (keunikan produk, kapasitas produksi, permodalan, penggunan teknologi, tools, dan skill) dan juga end user (need, will, lifestyle), yang kemudian dapat menghasilkan impact pada aspek estetik, praktis, dan simbolik konsumennya. Kesimpulan dari interpretasi konsumen diketahui bahwa komposisi warna dan ilustrasi lebih efektif dibandingkan unsur visual lainnya dalam membantu konsumen untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan pembelian.