{"title":"Media Massa dan Online sebagai Faktor yang Berpengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Balita di Indonesia: Analisis Data Sekunder SDKI 2017","authors":"Mitra Mitra","doi":"10.22435/mpk.v32i1.4383","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) report showed that the under-five The 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) report showed that the under-fivemortality rate in Indonesia was still high at 32 deaths per 1,000 live births. The study aimed to analyzethe relationship between mass media and online and other factors with the survival of children underfive in Indonesia. The type of research was quantitative analytic using secondary data from the 2017IDHS with a cross sectional study design. The sample was mothers aged 15-49 years who hadtoddlers (last-child) totaling 8,175 respondents spread throughout Indonesia. The variables collectedconsisted of sociodemographic factors, health service factors, maternal factors, and toddler factors.Mass media and online was one of variables of sociodemographic factors. We used univariateanalysis to determine the probability of child survival, bivariate analysis using Kaplan Meir and logranktests, and multivariate analysis using Cox Regression test. The results found that the overall survivalprobability of children under five (0-59 months) in Indonesia was 97.8%. Variables that were significantly related to the survival of children under five were the use of mass media and online,mothers occupation, parity, and early initiation of breastfeeding. The most dominant variable on thesurvival of children under five was the use of mass media and online. Mothers with the characteristicsof rarely using mass media and online have a three times higher hazard for toddler survivalcompared to mothers who often use mass media and online. Mass media and online can be used as aforum for education and campaigns in providing information about health, parenting, care, and othermatters for the survival of toddlers. \nAbstrak \nLaporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa angkakematian balita di Indonesia masih tinggi yaitu 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Tujuanpenelitian adalah untuk menganalisis hubungan media massa dan online dan faktor lainnya dengankelangsungan hidup balita di Indonesia. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik menggunakan datasekunder SDKI 2017 dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian adalah iIbu usia 15-49tahun yang memiliki balita (anak terakhir) berjumlah 8.175 responden yang tersebar di seluruhIndonesia. Variabel yang dikumpulkan terdiri dari faktor sosiodemografi, faktor pelayanan kesehatan,faktor ibu, dan faktor balita. Media massa dan online merupakan salah satu variabel yang terdapatpada faktor sosiodemografi. Analisis dilakukan secara univariat untuk mengetahui probabilitaskelangsungan hidup balita, bivariat menggunakan Kaplan Meir, dan logrank test, serta multivariatdengan uji Cox Regression. Hasil menunjukkan bahwa probabilitas kelangsungan hidup balita (0-59bulan) di Indonesia secara keseluruhan adalah 97,8%. Variabel yang berhubungan signifikan dengankelangsungan hidup balita adalah penggunaan media massa dan online, pekerjaan ibu, paritas, daninisiasi menyusu dini (IMD). Variabel yang paling berpengaruh terhadap kelangsungan hidup balitaadalah penggunaan media massa dan online. Ibu dengan karakteristik jarang menggunakan mediamMassa dan online mempunyai hazard 3 tiga kali lebih tinggi untuk ketidakberkelangsungan hidupbalita dibandingkan dengan ibu yang sering menggunakan media massa dan online. Media massadan online dapat dijadikan sebagai wadah edukasi dan kampanye dalam pemberian informasi tentangkesehatan, pengasuhan, perawatan, dan hal-hal lainnya untuk kelangsungan hidup balita.","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2022-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/mpk.v32i1.4383","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) report showed that the under-five The 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) report showed that the under-fivemortality rate in Indonesia was still high at 32 deaths per 1,000 live births. The study aimed to analyzethe relationship between mass media and online and other factors with the survival of children underfive in Indonesia. The type of research was quantitative analytic using secondary data from the 2017IDHS with a cross sectional study design. The sample was mothers aged 15-49 years who hadtoddlers (last-child) totaling 8,175 respondents spread throughout Indonesia. The variables collectedconsisted of sociodemographic factors, health service factors, maternal factors, and toddler factors.Mass media and online was one of variables of sociodemographic factors. We used univariateanalysis to determine the probability of child survival, bivariate analysis using Kaplan Meir and logranktests, and multivariate analysis using Cox Regression test. The results found that the overall survivalprobability of children under five (0-59 months) in Indonesia was 97.8%. Variables that were significantly related to the survival of children under five were the use of mass media and online,mothers occupation, parity, and early initiation of breastfeeding. The most dominant variable on thesurvival of children under five was the use of mass media and online. Mothers with the characteristicsof rarely using mass media and online have a three times higher hazard for toddler survivalcompared to mothers who often use mass media and online. Mass media and online can be used as aforum for education and campaigns in providing information about health, parenting, care, and othermatters for the survival of toddlers.
Abstrak
Laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa angkakematian balita di Indonesia masih tinggi yaitu 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Tujuanpenelitian adalah untuk menganalisis hubungan media massa dan online dan faktor lainnya dengankelangsungan hidup balita di Indonesia. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik menggunakan datasekunder SDKI 2017 dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian adalah iIbu usia 15-49tahun yang memiliki balita (anak terakhir) berjumlah 8.175 responden yang tersebar di seluruhIndonesia. Variabel yang dikumpulkan terdiri dari faktor sosiodemografi, faktor pelayanan kesehatan,faktor ibu, dan faktor balita. Media massa dan online merupakan salah satu variabel yang terdapatpada faktor sosiodemografi. Analisis dilakukan secara univariat untuk mengetahui probabilitaskelangsungan hidup balita, bivariat menggunakan Kaplan Meir, dan logrank test, serta multivariatdengan uji Cox Regression. Hasil menunjukkan bahwa probabilitas kelangsungan hidup balita (0-59bulan) di Indonesia secara keseluruhan adalah 97,8%. Variabel yang berhubungan signifikan dengankelangsungan hidup balita adalah penggunaan media massa dan online, pekerjaan ibu, paritas, daninisiasi menyusu dini (IMD). Variabel yang paling berpengaruh terhadap kelangsungan hidup balitaadalah penggunaan media massa dan online. Ibu dengan karakteristik jarang menggunakan mediamMassa dan online mempunyai hazard 3 tiga kali lebih tinggi untuk ketidakberkelangsungan hidupbalita dibandingkan dengan ibu yang sering menggunakan media massa dan online. Media massadan online dapat dijadikan sebagai wadah edukasi dan kampanye dalam pemberian informasi tentangkesehatan, pengasuhan, perawatan, dan hal-hal lainnya untuk kelangsungan hidup balita.
2017年印度尼西亚人口与健康调查(IDHS)报告显示,印度尼西亚五岁以下儿童死亡率仍然很高,为每1 000例活产死亡32人。该研究旨在分析大众媒体和网络以及其他因素与印尼五岁以下儿童存活率之间的关系。研究类型是定量分析,使用2017IDHS的二手数据,采用横断面研究设计。样本是年龄在15-49岁之间的母亲,她们有幼儿(最后一个孩子),共有8175名受访者,分布在印度尼西亚各地。收集的变量包括社会人口因素、卫生服务因素、产妇因素和幼儿因素。大众传媒和网络是社会人口因素的变量之一。我们采用单因素分析确定儿童生存概率,双因素分析采用Kaplan Meir和logrank检验,多因素分析采用Cox回归检验。结果发现,印度尼西亚5岁以下儿童(0-59个月)的总体生存率为97.8%。与五岁以下儿童存活率显著相关的变量是大众媒体和网络的使用、母亲的职业、胎次和早期开始母乳喂养。影响五岁以下儿童存活率的最主要变量是大众媒体和网络的使用。与经常使用大众媒体和网络的母亲相比,很少使用大众媒体和网络的母亲在幼儿生存方面的风险高出三倍。大众媒体和网络可以作为教育和运动的论坛,提供有关幼儿生存的健康、养育、照料和其他事项的信息。[摘要]印尼人口调查(SDKI): 2017年印尼人口普查数据显示,每1000名居民中有32名居民。Tujuanpenelitian adalah untuk menganalis hubungan media massa dan online dan facktor lainnya dengankelangsungan hidup balita di Indonesia。在SDKI 2017下对孟古纳坎数据进行了定量分析。Sampel penelitian adalah ibubuusia 15-49tahun yang memiliki balita (anak terakhir) berjumlah 8.175 respondenyang tersebar di seluruindonesia。变量yang dikumpulkan terdiri,社会人口因素,pelayanan, kesehatan, ibu因素,balita因素。媒体massa和网络merupakan salah是社会人口统计学的一个可变因素。单变量方差方差分析:单变量方差方差分析:kelangsungan hidup balita,双变量方差分析:Kaplan Meir, dan logrank检验,单变量方差分析:dengan和Cox回归分析。Hasil menunjukkan bahwa probabilitas kelangsungan hidup balita (0-59bulan) di Indonesia secara keseluruhan adalah 97,8%。不同的杨伯伯,不同的人,不同的人,不同的人,不同的人,不同的人,不同的人,不同的人,不同的人,不同的人。变量杨paling berpengaruh terhadap kelangsungan hidup balitaadalah penggunaan媒体massa dan在线。蒙古国媒体蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国在线蒙古国媒体蒙古国在线蒙古国媒体massadan在线dapat dijadikan sebagai wadah edukasi dan kampanye dalam pemberian信息,tentankesehatan, pengasuhan, perawatan, danhalhallainnya untuk kelangsungan hidup balita。