{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KEHAMILAN YANG TIDAK DIINGINKAN (KTD) PADA REMAJA DI KABUPATEN MAJALENGKA JAWA BARAT","authors":"Lisnawati Lisnawati, Raika Padmawati","doi":"10.33088/jmk.v15i2.806","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan: Di Kabupaten Majalengka kasus kehamilan tidak diinginkan pada remaja semakin meningkat dari tahun ke tahun, dari data yang diambil pada tanggal 13 Mei 2020 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ditemukan kasus kehamilan tidak diinginkan pada tahun 2018 sebanyak 251 kasus dan pada tahun 2019 terdapat 263 kasus. kasus, mayoritas kasus ini terjadi pada rentang usia 15-18 tahun. Dari 31 Kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka terdapat 5 kecamatan yang memiliki kejadian kehamilan tidak diinginkan tertinggi yaitu di Kecamatan Sumberjaya, Kecamatan Salagedang, Kecamatan Sindangwangi, Kecamatan Majalengka, dan Kecamatan Panyingkiran. Tujuan : Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja di Kabupaten Majalengka. \nMetode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan pendekatan case control. Populasinya adalah seluruh kehamilan pada masa remaja di Kabupaten Majalengka yang berjumlah 195 orang. Pengambilan sampel pada kelompok kasus menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 25 kasus dan kontrol dengan teknik proportional random sampling dengan jumlah sampel 25. Teknik analisis yang digunakan adalah chi Square dan regresi logistik sederhana. Hasil : Hubungan perilaku seksual pranikah dengan kehamilan tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,00), hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,259 dan OR = 0,3430), hubungan antara akses media informasi dengan kehamilan tidak diinginkan pada remaja. remaja (p value = 0,793 dan OR = 0,750), hubungan pola asuh dengan kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,00 dan OR 31,5). Kesimpulan: Ada hubungan antara perilaku seksual pranikah, pola asuh, dan pengaruh teman sebaya dengan kejadian kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja. Tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja dan akses media informasi dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada remaja.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Media Analis Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i2.806","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Permasalahan: Di Kabupaten Majalengka kasus kehamilan tidak diinginkan pada remaja semakin meningkat dari tahun ke tahun, dari data yang diambil pada tanggal 13 Mei 2020 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ditemukan kasus kehamilan tidak diinginkan pada tahun 2018 sebanyak 251 kasus dan pada tahun 2019 terdapat 263 kasus. kasus, mayoritas kasus ini terjadi pada rentang usia 15-18 tahun. Dari 31 Kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka terdapat 5 kecamatan yang memiliki kejadian kehamilan tidak diinginkan tertinggi yaitu di Kecamatan Sumberjaya, Kecamatan Salagedang, Kecamatan Sindangwangi, Kecamatan Majalengka, dan Kecamatan Panyingkiran. Tujuan : Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja di Kabupaten Majalengka.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan pendekatan case control. Populasinya adalah seluruh kehamilan pada masa remaja di Kabupaten Majalengka yang berjumlah 195 orang. Pengambilan sampel pada kelompok kasus menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 25 kasus dan kontrol dengan teknik proportional random sampling dengan jumlah sampel 25. Teknik analisis yang digunakan adalah chi Square dan regresi logistik sederhana. Hasil : Hubungan perilaku seksual pranikah dengan kehamilan tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,00), hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,259 dan OR = 0,3430), hubungan antara akses media informasi dengan kehamilan tidak diinginkan pada remaja. remaja (p value = 0,793 dan OR = 0,750), hubungan pola asuh dengan kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,00 dan OR 31,5). Kesimpulan: Ada hubungan antara perilaku seksual pranikah, pola asuh, dan pengaruh teman sebaya dengan kejadian kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja. Tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja dan akses media informasi dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada remaja.