A. Antonius, Yuli Arisanti, Ratna Tanjung, Yunita Mirino
{"title":"Faktor Risiko Potensial Reaksi Kusta Pada Etnis Asli di Dua Kantong Kusta – Papua","authors":"A. Antonius, Yuli Arisanti, Ratna Tanjung, Yunita Mirino","doi":"10.22435/bpk.v46i4.17","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nPapua and West Papua are two provinces in Indonesia with high rate of leprosy number. One of the problems in leprosy management is the emergence of leprosy reactions. The purpose of this study was to identified potential risk factors affecting to leprosy reaction among indigenous people in two leprosy pockets in Papua and West Papua. Cross-sectional studies were conducted in 10 months (February-November 2018) in Jayapura City and Bintuni District, by interview using questionnaire and physical examination. Successfully found 90 subjects of leprosy patients who are undergoing treatment and 18 subjects had experienced of leprosy reaction. Although no dominant potential risk factor was found, history of previous MDT consumption and history of BCG immunization become potential factors. \n \nKey words: reaction, leprosy, papua \n \nAbstrak \nPapua dan Papua Barat merupakan dua provinsi di Indonesia dengan angka kejadian kusta yang tinggi. Salah satu masalah dalam penanganan kusta adalah timbulnya reaksi kusta. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor risiko potensial yang berpengaruh pada reaksi kusta pada etnis asli di dua kantong kusta di Papua dan Papua Barat. Penelitian potong lintang dilakukan selama 10 bulan (Februari-November 2018) di Kota Jayapura dan Bintuni, menggunakan wawancara dengan kuisioner dan pemeriksaan fisik. Berhasil ditemukan 90 subyek pasien kusta yang sedang menjalani pengobatan dan 18 di antaranya pernah mengalami reaksi kusta. Meskipun tidak ditemukan faktor risiko potensial yang dominan, namun riwayat minum MDT sebelumnya dan riwayat tidak diimunisasi BCG menjadi faktor-faktor yang potensial. \nKata kunci: reaksi, kusta, papua","PeriodicalId":41475,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Kesehatan","volume":"328 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/bpk.v46i4.17","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract
Papua and West Papua are two provinces in Indonesia with high rate of leprosy number. One of the problems in leprosy management is the emergence of leprosy reactions. The purpose of this study was to identified potential risk factors affecting to leprosy reaction among indigenous people in two leprosy pockets in Papua and West Papua. Cross-sectional studies were conducted in 10 months (February-November 2018) in Jayapura City and Bintuni District, by interview using questionnaire and physical examination. Successfully found 90 subjects of leprosy patients who are undergoing treatment and 18 subjects had experienced of leprosy reaction. Although no dominant potential risk factor was found, history of previous MDT consumption and history of BCG immunization become potential factors.
Key words: reaction, leprosy, papua
Abstrak
Papua dan Papua Barat merupakan dua provinsi di Indonesia dengan angka kejadian kusta yang tinggi. Salah satu masalah dalam penanganan kusta adalah timbulnya reaksi kusta. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor risiko potensial yang berpengaruh pada reaksi kusta pada etnis asli di dua kantong kusta di Papua dan Papua Barat. Penelitian potong lintang dilakukan selama 10 bulan (Februari-November 2018) di Kota Jayapura dan Bintuni, menggunakan wawancara dengan kuisioner dan pemeriksaan fisik. Berhasil ditemukan 90 subyek pasien kusta yang sedang menjalani pengobatan dan 18 di antaranya pernah mengalami reaksi kusta. Meskipun tidak ditemukan faktor risiko potensial yang dominan, namun riwayat minum MDT sebelumnya dan riwayat tidak diimunisasi BCG menjadi faktor-faktor yang potensial.
Kata kunci: reaksi, kusta, papua
巴布亚和西巴布亚是印尼麻风病高发的两个省份。麻风病管理中的一个问题是麻风病反应的出现。本研究的目的是确定影响巴布亚和西巴布亚两个麻风病区土著人麻风病反应的潜在危险因素。在查亚普拉市和宾图尼区进行了为期10个月(2018年2月至11月)的横断面研究,采用问卷调查和体检的访谈方式。成功找到90例正在接受治疗的麻风患者和18例经历过麻风反应的受试者。虽然未发现显性潜在危险因素,但既往MDT消费史和卡介苗免疫史成为潜在危险因素。关键词:反应,麻风病,巴布亚病,巴布亚病,巴布亚病,巴布亚病,巴布亚病,巴布亚病,巴布亚病Salah satu masalah dalam penanganan kusta adalah timbulnya reaksi kusta。图juan dari penelitian ini untuk mengas确定了一个潜在的风险因素,即在巴布亚和巴布亚巴拉特之间的潜在风险。Penelitian poong lintang dilakukan selama 10 bulan(2018年2月至11月)di Kota Jayapura dan Bintuni, menggunakan wawancara dengan kuisioner dan peremeriksaan finisik。Berhasil ditemukan 90 subyek pasen kusta yang sedang menjalani pengobatan dan 18 di antaranya pernah mengalami reaksi kusta。Meskipun tidak - diemukan因子- visko阳势,namun riwayat最小MDT sebelumnya但riwayat tidak - diimunisasi BCG menjadi因子-因子阳势。Kata kunci: reaksi, kusta, papua