{"title":"KESETARAAN POSISI SUAMI DAN ISTRI DI RUANG PUBLIK DAN DOMESTIK DALAM PERSPEKTIF HADIS","authors":"Achmad Lutfi","doi":"10.24235/diyaafkar.v8i02.7067","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Biologically, men and women have different anatomy, especially with regard to reproductive function. This is human nature. The problem that arises is when natural gender differences affect all types of aspects of life. The figure of a woman or wife is often positioned as unequal to men. Women have a lower position and role than men. This unequal role and position arises from the result of social construction which results in injustice. This inequality is then socialized in the community and it becomes a prevalent tradition. The process of socializing and perpetuating this inequality is often justified by religious teaching, including hadith. In this article, through the analysis of sanad and matan, describes an attempt to reinterpret the hadiths related to the relationship between husband and wife in the public and domestic sphere. Keywords: Husband-Wife Relationship, Gender Equality Secara biologis, laki-laki dengan perempuan memiliki anatomi tubuh yang berbeda terlebih berkaitan dengan fungsi reproduksi. Hal tersebut merupakan kodrat manusia. Problematika yang muncul adalah ketika perbedaan jenis kelamin secara kodrati itu berdampak terhadap semua jenis aspek kehidupan. Sosok Perempuan atau istri tidak jarang dipososisikan tidak setara dengan laki-laki. Perempuan mimiliki posisi dan peran yang lebih rendah dari laki-laki. Peran dan kedudukan yang tidak setara ini mucul dari hasil konstruksi sosial yang menghasilkan ketidakadilan. Ketidaksetaraan itu kemudian disosialisasikan dalam komunitas sehingga menjadi sebuah tradisi. Proses sosialisasi dan pelanggengan ketidaksetaraan ini seringkali dijustifikasi ajaran agama, di antaranya Hadis. Dalam artikel ini, melalui analisis sanad dan matan , menguraikan upaya untuk malakukan reinterpretasi Hadis yang terkait dengan relasi suami dan istri di ruang publik dan domestik. Kata Kunci: Relasi Suami-Istri, Kesetaraan Gender","PeriodicalId":53103,"journal":{"name":"Jurnal Studi AlQuran","volume":"98 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Studi AlQuran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24235/diyaafkar.v8i02.7067","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Biologically, men and women have different anatomy, especially with regard to reproductive function. This is human nature. The problem that arises is when natural gender differences affect all types of aspects of life. The figure of a woman or wife is often positioned as unequal to men. Women have a lower position and role than men. This unequal role and position arises from the result of social construction which results in injustice. This inequality is then socialized in the community and it becomes a prevalent tradition. The process of socializing and perpetuating this inequality is often justified by religious teaching, including hadith. In this article, through the analysis of sanad and matan, describes an attempt to reinterpret the hadiths related to the relationship between husband and wife in the public and domestic sphere. Keywords: Husband-Wife Relationship, Gender Equality Secara biologis, laki-laki dengan perempuan memiliki anatomi tubuh yang berbeda terlebih berkaitan dengan fungsi reproduksi. Hal tersebut merupakan kodrat manusia. Problematika yang muncul adalah ketika perbedaan jenis kelamin secara kodrati itu berdampak terhadap semua jenis aspek kehidupan. Sosok Perempuan atau istri tidak jarang dipososisikan tidak setara dengan laki-laki. Perempuan mimiliki posisi dan peran yang lebih rendah dari laki-laki. Peran dan kedudukan yang tidak setara ini mucul dari hasil konstruksi sosial yang menghasilkan ketidakadilan. Ketidaksetaraan itu kemudian disosialisasikan dalam komunitas sehingga menjadi sebuah tradisi. Proses sosialisasi dan pelanggengan ketidaksetaraan ini seringkali dijustifikasi ajaran agama, di antaranya Hadis. Dalam artikel ini, melalui analisis sanad dan matan , menguraikan upaya untuk malakukan reinterpretasi Hadis yang terkait dengan relasi suami dan istri di ruang publik dan domestik. Kata Kunci: Relasi Suami-Istri, Kesetaraan Gender
从生物学上讲,男性和女性的解剖结构不同,特别是在生殖功能方面。这是人性。当自然的性别差异影响到生活的各个方面时,问题就出现了。女人或妻子的形象通常被定位为与男人不平等。女性的地位和作用比男性低。这种不平等的角色和地位是由于社会建设造成的不公正造成的。这种不平等随后在社区中被社会化,成为一种普遍的传统。这种不平等的社会化和永久化过程常常被宗教教义(包括圣训)证明是正当的。在本文中,通过对sanad和matan的分析,描述了在公共和家庭领域重新解释与夫妻关系相关的圣训的尝试。关键词:夫妻关系;性别平等;鸡翅生物学;Hal tersebut merupakan kodrat manusia。问题是,我的母语是汉语,我的母语是汉语,我的母语是汉语,我的母语是汉语。Sosok Perempuan atau istri tidak jarang dipossisikan tidak setara dengan laki-laki。Perempuan mimiliki posisi dan peran yang lebih rendah dari laki-laki。Peran dan kedudukan yang tidak setara ini mucul dari hasil konstruksi social yang menghasilkan ketidakadilan。Ketidaksetaraan an kemudian disosialisasikan dalam komunitas seingga menjadi sebuah tradisi。procssialisasi dan pelanggengan ketidaksetaraan ini seringkali disjustifikasi ajaranagama, di antaranya Hadis。Dalam artikel ini, melalui分析sanand and danmatan, menguraikan upaya untuk malakukan重新解释hadiis yang terkait dunkan释出suami danisstri di ruang公众和国内。Kata Kunci: Relasi Suami-Istri, Kesetaraan Gender