{"title":"PEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) BANGUNAN CAGAR BUDAYA MENGGUNAKAN DATA POINT CLOUD","authors":"Waljiyanto Waljiyanto, Ni Putu Praja Chintya","doi":"10.24895/JIG.2020.26-1.1103","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia adalah negara yang kaya akan warisan budaya sebagai daya tarik wisata seperti bangunan cagar budaya. Arsip bangunan budaya belum dikelola dengan baik. Sebagian besar dari bangunan cagar budaya hanya berisi informasi atribut (nama, alamat, dan sejarah), aspek geospasial seperti alamat ter- geocoding dan peta struktural belum menjadi prioritas. Metode yang paling populer terkait dengan struktur bangunan adalah Building Information Modeling (BIM). BIM telah digunakan secara luas dalam perencanaan bangunan baru dan manajemen aset. Dalam beberapa tahun terakhir, BIM mulai digunakan dalam dokumentasi bangunan budaya. Teknik ini dikenal sebagai Heritage Building Information Modeling (HBIM). Tujuan HBIM adalah untuk melestarikan dan memantau bangunan warisan melalui model 3D. Model tersebut memuat unsur arsitektur bangunan cagar budaya dengan informasi semantiknya. Kompleksitas elemen bangunan dapat mempengaruhi Level of Detail (LoD) dari suatu model. LoD model berkorelasi dengan metode perolehan data. Makalah ini bertujuan untuk membuat model 3D bangunan budaya dan menguji LoD model 3D yang berasal dari point cloud bangunan budaya di Yogyakarta. Point cloud untuk membuat model 3D diperoleh dari survei topografi dan survey laser scanner . Atribut informasi diperoleh dengan melakukan dokumen dan penelitian lapangan.","PeriodicalId":32556,"journal":{"name":"Geomatika","volume":"145 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24895/JIG.2020.26-1.1103","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Indonesia adalah negara yang kaya akan warisan budaya sebagai daya tarik wisata seperti bangunan cagar budaya. Arsip bangunan budaya belum dikelola dengan baik. Sebagian besar dari bangunan cagar budaya hanya berisi informasi atribut (nama, alamat, dan sejarah), aspek geospasial seperti alamat ter- geocoding dan peta struktural belum menjadi prioritas. Metode yang paling populer terkait dengan struktur bangunan adalah Building Information Modeling (BIM). BIM telah digunakan secara luas dalam perencanaan bangunan baru dan manajemen aset. Dalam beberapa tahun terakhir, BIM mulai digunakan dalam dokumentasi bangunan budaya. Teknik ini dikenal sebagai Heritage Building Information Modeling (HBIM). Tujuan HBIM adalah untuk melestarikan dan memantau bangunan warisan melalui model 3D. Model tersebut memuat unsur arsitektur bangunan cagar budaya dengan informasi semantiknya. Kompleksitas elemen bangunan dapat mempengaruhi Level of Detail (LoD) dari suatu model. LoD model berkorelasi dengan metode perolehan data. Makalah ini bertujuan untuk membuat model 3D bangunan budaya dan menguji LoD model 3D yang berasal dari point cloud bangunan budaya di Yogyakarta. Point cloud untuk membuat model 3D diperoleh dari survei topografi dan survey laser scanner . Atribut informasi diperoleh dengan melakukan dokumen dan penelitian lapangan.