{"title":"LITERASI KEUANGAN UMKM BERBASIS DESA","authors":"V. Sujarweni","doi":"10.30591/MONEX.V7I2.934","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Era globalisasi menyebabkan banyaknya arus modal asing yang masuk ke negara kita, pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) agenda dimana di kawasan Asia Tenggara akan membentuk suatu pasar tersendiri yang akan memungkinkan adanya perdagangan bebas barang, jasa, dan investasi sehingga kompetisi akan semakin ketat. Bisnis waralaba bermodal asing banyak dibuka di kota-kota sejumlah wilayah Indonesia. Untungnya desa-desa belum masuk bisnis waralaba tersebut, maka dari itu jangan sampai bisnis waralaba bermodal asing itu masuk di tingkat pedesaan. Apabila sampai terjadi maka kemandirian ekonomi nasional tidak akan terwujud. Salah satu upaya yang harus kita lakukan adalah melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan desa. Pemerintahan desa merupakan pemerintahan terkecil dari negara, akan lebih teliti jika pendataan, literasi keuangan, pengawasan UMKM ada di tingkat desa, apalagi ada program dana desa dengan jumlah milyaran rupiah mengalir langsung ke desa, diharapkan UMKM desa dapat mengalami kemajuan. Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013, diketahui tingkat literasi masyarakat Indonesia masih rendah. Pelaku UMKM di tingkat desa dapat diberikan literasi keuangan. Pemerintah, OJK bekerja sama dengan desa membuat program upaya kemajuan UMKM. OJK dapat berkoordinasi dengan kepala desa untuk melakukan pendataan UMKM masing-masing desa, UMKM digolongkan yang mau berkembang dan tidak. Selanjutnya dari pendataan tersebut dilakukan edukasi literasi keuangan. Bagi UMKM golongan yang mau berkembang ini diprioritaskan untuk dilakukan edukasi serta pendampingan. Adapun dana untuk penyelenggaraannya dapat dikoordinasikan dengan kepala desa setempat dengan menggunakan sedikit dana desa. Penyelenggaraan cukup diadakan di balai desa dengan materi mencakup perencanaan keuangan, pelaporan keuangan, manfaat dan proses pengajuan kredit, serta ases UMKM yang dapat menembus bursa efek Indonesia. Materi yang akan disajikan ini dibuat sederhan namun dapat dipahami oleh pemikiran masyarakat desa, mudah dipraktekkan dalam usahanya. Penulis juga telah membuat bahan materi pelaporan keuangan (ada di lampiran) yang mudah diterapkan dan sudah pernah disampaikan dalam Pelatihan kelompok Usaha Bersama yang diselenggaran oleh BKKBN dan sudah digunakan dalam usaha mereka. Materi ini dikembangkan tidak jauh dari prinsip pembuatan laporan akuntansi desa, materi berupa contoh kasus secara langsung baik untuk usaha yang bergerak dalam bidang jasa, dagang, dan industri penghasil barang. Setelah dilakukan literasi, UMKM didampingi, diawasi, dan akan dijadikan percontohan. Harapan ke depan dengan adanya dana desa milyaran rupiah ini masing-masing desa mempunyai Badan Usaha Desa seperti swalayan sebagai tempat pendistribusian hasil dari UMKM desa setempat ataupun desa-desa lain. Sehingga kebutuhan masyarakat akan dapat dipenuhi oleh hasil UMKM-UMKM desa. Bahkan jika UMKM masing-masing desa akan berkembang maka hasil-hasilnya akan dapat dieksport sampai manca negara. Kata Kunci : Literasi, UMKM, Desa","PeriodicalId":33716,"journal":{"name":"Monex Journal Research Accounting Politeknik Tegal","volume":"77 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Monex Journal Research Accounting Politeknik Tegal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30591/MONEX.V7I2.934","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Era globalisasi menyebabkan banyaknya arus modal asing yang masuk ke negara kita, pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) agenda dimana di kawasan Asia Tenggara akan membentuk suatu pasar tersendiri yang akan memungkinkan adanya perdagangan bebas barang, jasa, dan investasi sehingga kompetisi akan semakin ketat. Bisnis waralaba bermodal asing banyak dibuka di kota-kota sejumlah wilayah Indonesia. Untungnya desa-desa belum masuk bisnis waralaba tersebut, maka dari itu jangan sampai bisnis waralaba bermodal asing itu masuk di tingkat pedesaan. Apabila sampai terjadi maka kemandirian ekonomi nasional tidak akan terwujud. Salah satu upaya yang harus kita lakukan adalah melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan desa. Pemerintahan desa merupakan pemerintahan terkecil dari negara, akan lebih teliti jika pendataan, literasi keuangan, pengawasan UMKM ada di tingkat desa, apalagi ada program dana desa dengan jumlah milyaran rupiah mengalir langsung ke desa, diharapkan UMKM desa dapat mengalami kemajuan. Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013, diketahui tingkat literasi masyarakat Indonesia masih rendah. Pelaku UMKM di tingkat desa dapat diberikan literasi keuangan. Pemerintah, OJK bekerja sama dengan desa membuat program upaya kemajuan UMKM. OJK dapat berkoordinasi dengan kepala desa untuk melakukan pendataan UMKM masing-masing desa, UMKM digolongkan yang mau berkembang dan tidak. Selanjutnya dari pendataan tersebut dilakukan edukasi literasi keuangan. Bagi UMKM golongan yang mau berkembang ini diprioritaskan untuk dilakukan edukasi serta pendampingan. Adapun dana untuk penyelenggaraannya dapat dikoordinasikan dengan kepala desa setempat dengan menggunakan sedikit dana desa. Penyelenggaraan cukup diadakan di balai desa dengan materi mencakup perencanaan keuangan, pelaporan keuangan, manfaat dan proses pengajuan kredit, serta ases UMKM yang dapat menembus bursa efek Indonesia. Materi yang akan disajikan ini dibuat sederhan namun dapat dipahami oleh pemikiran masyarakat desa, mudah dipraktekkan dalam usahanya. Penulis juga telah membuat bahan materi pelaporan keuangan (ada di lampiran) yang mudah diterapkan dan sudah pernah disampaikan dalam Pelatihan kelompok Usaha Bersama yang diselenggaran oleh BKKBN dan sudah digunakan dalam usaha mereka. Materi ini dikembangkan tidak jauh dari prinsip pembuatan laporan akuntansi desa, materi berupa contoh kasus secara langsung baik untuk usaha yang bergerak dalam bidang jasa, dagang, dan industri penghasil barang. Setelah dilakukan literasi, UMKM didampingi, diawasi, dan akan dijadikan percontohan. Harapan ke depan dengan adanya dana desa milyaran rupiah ini masing-masing desa mempunyai Badan Usaha Desa seperti swalayan sebagai tempat pendistribusian hasil dari UMKM desa setempat ataupun desa-desa lain. Sehingga kebutuhan masyarakat akan dapat dipenuhi oleh hasil UMKM-UMKM desa. Bahkan jika UMKM masing-masing desa akan berkembang maka hasil-hasilnya akan dapat dieksport sampai manca negara. Kata Kunci : Literasi, UMKM, Desa