{"title":"KONSENTRASI MERKURI (Hg) DI SEDIMEN PERAIRAN CIREBON, JAWA BARAT PADA MUSIM PERALIHAN TIMUR","authors":"Ani Haryati, T. Prartono, Dwi Hindarti","doi":"10.29244/jitkt.v14i3.33788","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perairan Cirebon merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas perikanan, industri, dan manusia yang padat, sehingga dapat menyebabkan pencemaran logam berat di perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan Hg di sedimen dan hubungannya dengan karakteristik lingkungan di beberapa lokasi penelitian pada beberapa wilayah pesisir Cirebon: Bondet, Sukalila, dan Kejawanan. Sembilan titik penelitian dipilih pada setiap lokasi. Analisis in situ dilakukan untuk variabel suhu, salinitas, pH, dan DO. Selain itu, sampel sedimen permukaan diambil pada variasi kedalaman perairan antara 1-6 m. Fraksi butir, karbon organik, serta logam berat Hg dianalisis dari setiap sampel sedimen. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa suhu permukaan, salinitas, pH, dan DO Perairan Cirebon berkisar 31,09–32,30 oC; 26,4–30,10‰; 7,66–8,56; dan 4,50–6,87 mg/L. Sedimen Perairan Cirebon didominasi oleh lanau lempungan serta karbon organik sekitar 1%. Kandungan merkuri pada sedimen masih tergolong aman untuk kehidupan akuatik dengan konsentrasi 29,36–68,55 µg/kg–bk. Analisis komponen utama menunjukkan bahwa ketiga lokasi penelitian memiliki karakteristik perairan berbeda dan selanjutnya memengaruhi pola akumulasi Hg di sedimen. Secara keseluruhan, walaupun terdapat akumulasi Hg di sedimen, namun kondisi masih tergolong aman untuk kehidupan biota. Akumulasi diduga dipengaruhi oleh sumber dari daratan dan kondisi lingkungan pengendapan seperti aliran air sungai dan arus pantai.","PeriodicalId":42469,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.2000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jitkt.v14i3.33788","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"MARINE & FRESHWATER BIOLOGY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perairan Cirebon merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas perikanan, industri, dan manusia yang padat, sehingga dapat menyebabkan pencemaran logam berat di perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan Hg di sedimen dan hubungannya dengan karakteristik lingkungan di beberapa lokasi penelitian pada beberapa wilayah pesisir Cirebon: Bondet, Sukalila, dan Kejawanan. Sembilan titik penelitian dipilih pada setiap lokasi. Analisis in situ dilakukan untuk variabel suhu, salinitas, pH, dan DO. Selain itu, sampel sedimen permukaan diambil pada variasi kedalaman perairan antara 1-6 m. Fraksi butir, karbon organik, serta logam berat Hg dianalisis dari setiap sampel sedimen. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa suhu permukaan, salinitas, pH, dan DO Perairan Cirebon berkisar 31,09–32,30 oC; 26,4–30,10‰; 7,66–8,56; dan 4,50–6,87 mg/L. Sedimen Perairan Cirebon didominasi oleh lanau lempungan serta karbon organik sekitar 1%. Kandungan merkuri pada sedimen masih tergolong aman untuk kehidupan akuatik dengan konsentrasi 29,36–68,55 µg/kg–bk. Analisis komponen utama menunjukkan bahwa ketiga lokasi penelitian memiliki karakteristik perairan berbeda dan selanjutnya memengaruhi pola akumulasi Hg di sedimen. Secara keseluruhan, walaupun terdapat akumulasi Hg di sedimen, namun kondisi masih tergolong aman untuk kehidupan biota. Akumulasi diduga dipengaruhi oleh sumber dari daratan dan kondisi lingkungan pengendapan seperti aliran air sungai dan arus pantai.