Poppy Farasari, Evita Widyawati, Friska Oktaviana, F. Farida, Yitno Yitno
{"title":"Terapi Gangguan Tidur pada Anak Tk dengan Sleep Hygiene","authors":"Poppy Farasari, Evita Widyawati, Friska Oktaviana, F. Farida, Yitno Yitno","doi":"10.35584/carejournal.v2i1.114","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gangguan tidur merupakan kelainan pada pola tidur seseorang dimana akan menimbulkan penurunan kualitas tidur yang ber dampak pada kesehatan dan keselamatan penderitanya. Terapi non farmakologi gangguan tidur antara lain adalah melalui aktivitas sleep hygiene. Sleep hygiene merupakan teknik melatih perilaku dan lingkungan yang bertujuan untuk memberikan lingkungan dan kondisi yang kondusif untuk tidur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi sleep hygiene terhadap gangguan tidur pada anak Taman Kanak-Kanak Alhidayah Desa Jombok Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Maret sampai dengan tanggal 25 April 2022 dengan menggunakan metode Quasi Experiment Design dan menggunakan pendekatan one group Pre Test dan Post Test design. Populasi pada penelitian ini adalah anak usia sekolah (4-6 tahun) yang mengalami gangguan pada tidur di Taman Kanak-Kanak berjumlah 50 anak, sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 33 responden. Variabel independentnya adalah terapi sleep hygiene, variabel dependentnya adalah gangguan tidur pada anak. Pengolahan data dengan editing, coding, scoring dan tabulating, dengan menggunakan analisa data uji Wilcoxon signed rank. Pada Hasil penelitian ini didapatkan jika sebelum dilakukan terapi sleep hygiene sebagian besar responden yaitu sebanyak 21 responden (63,6%) mengalami gangguan pada tidur berat dan sesudah sleep hygiene sebagian besar responden yaitu sebanyak 17 responden (51,5%) tidak mengalami gangguan pada tidur. Hasil dengan uji wilcoxon didapatkan bahwa P Value = 0,000 < 0,05. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi sleep hygiene terhadap gangguan tidur, hal ini terbukti jika terapi sleep hygiene mampu mengubah pola tidur pada anak menjadi lebih baik, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman salah satu penatalaksanaan gangguan tidur pada anak menggunakan terapi sleep hygiene.","PeriodicalId":51984,"journal":{"name":"Emergency Care Journal","volume":"442 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.4000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Emergency Care Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35584/carejournal.v2i1.114","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"EMERGENCY MEDICINE","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Gangguan tidur merupakan kelainan pada pola tidur seseorang dimana akan menimbulkan penurunan kualitas tidur yang ber dampak pada kesehatan dan keselamatan penderitanya. Terapi non farmakologi gangguan tidur antara lain adalah melalui aktivitas sleep hygiene. Sleep hygiene merupakan teknik melatih perilaku dan lingkungan yang bertujuan untuk memberikan lingkungan dan kondisi yang kondusif untuk tidur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi sleep hygiene terhadap gangguan tidur pada anak Taman Kanak-Kanak Alhidayah Desa Jombok Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Maret sampai dengan tanggal 25 April 2022 dengan menggunakan metode Quasi Experiment Design dan menggunakan pendekatan one group Pre Test dan Post Test design. Populasi pada penelitian ini adalah anak usia sekolah (4-6 tahun) yang mengalami gangguan pada tidur di Taman Kanak-Kanak berjumlah 50 anak, sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 33 responden. Variabel independentnya adalah terapi sleep hygiene, variabel dependentnya adalah gangguan tidur pada anak. Pengolahan data dengan editing, coding, scoring dan tabulating, dengan menggunakan analisa data uji Wilcoxon signed rank. Pada Hasil penelitian ini didapatkan jika sebelum dilakukan terapi sleep hygiene sebagian besar responden yaitu sebanyak 21 responden (63,6%) mengalami gangguan pada tidur berat dan sesudah sleep hygiene sebagian besar responden yaitu sebanyak 17 responden (51,5%) tidak mengalami gangguan pada tidur. Hasil dengan uji wilcoxon didapatkan bahwa P Value = 0,000 < 0,05. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi sleep hygiene terhadap gangguan tidur, hal ini terbukti jika terapi sleep hygiene mampu mengubah pola tidur pada anak menjadi lebih baik, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman salah satu penatalaksanaan gangguan tidur pada anak menggunakan terapi sleep hygiene.