{"title":"PENERJEMAHAN RAMAH GENDER","authors":"Farida Nur Afifah","doi":"10.22548/shf.v14i2.675","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini dilatarbelakangi oleh adanya penerjemahan bias gender dalam terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama tahun 2002 yang kemudian direvisi tahun 2019. Permasalahan yang diangkat, yaitu bagaimana metode dan kualitas penerjemahan terhadap ayat-ayat terkait gender dalam Al-Qur’an dan Terjemahnya edisi penyempurnaan 2019? Sumber data dianalisis menggunakan teori penerjemahan Peter Newmark untuk ranah metode, serta teori ekuivalensi Husein Abdul-Raof untuk menimbang kualitas terjemahan. Artkel ini menyimpulkan, pertama, metode terjemahan didominasi terjemahan komunikatif. Hal tersebut dilihat dari beberapa terjemahan yang lebih berorientasi pada penerima bahasa sasaran, banyaknya penjelasan baik singkat atau detail, sebagaimana penjelasan dalam bentuk catatan kaki atau keterangan dalam kurung. Kedua, terjemahan lebih didominasi kesepadanan level semantik dan stilistik, sehingga dapat dikatakan terjemahan ayat-ayat terkait gender sudah memahamkan dan tidak mengandung bias gender. Sedangkan dalam ketidaksepadanan didominasi level budaya, karena budaya antara penerima bahasa sumber dan bahasa sasaran berbeda.","PeriodicalId":32680,"journal":{"name":"Suhuf","volume":"149 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Suhuf","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22548/shf.v14i2.675","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Artikel ini dilatarbelakangi oleh adanya penerjemahan bias gender dalam terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama tahun 2002 yang kemudian direvisi tahun 2019. Permasalahan yang diangkat, yaitu bagaimana metode dan kualitas penerjemahan terhadap ayat-ayat terkait gender dalam Al-Qur’an dan Terjemahnya edisi penyempurnaan 2019? Sumber data dianalisis menggunakan teori penerjemahan Peter Newmark untuk ranah metode, serta teori ekuivalensi Husein Abdul-Raof untuk menimbang kualitas terjemahan. Artkel ini menyimpulkan, pertama, metode terjemahan didominasi terjemahan komunikatif. Hal tersebut dilihat dari beberapa terjemahan yang lebih berorientasi pada penerima bahasa sasaran, banyaknya penjelasan baik singkat atau detail, sebagaimana penjelasan dalam bentuk catatan kaki atau keterangan dalam kurung. Kedua, terjemahan lebih didominasi kesepadanan level semantik dan stilistik, sehingga dapat dikatakan terjemahan ayat-ayat terkait gender sudah memahamkan dan tidak mengandung bias gender. Sedangkan dalam ketidaksepadanan didominasi level budaya, karena budaya antara penerima bahasa sumber dan bahasa sasaran berbeda.