EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DENGAN METODE ATC/DDD DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN

Laily Aristiana Putri, Ekanita Desiani, Henry Budiawan Prasetya
{"title":"EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DENGAN METODE ATC/DDD DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN","authors":"Laily Aristiana Putri, Ekanita Desiani, Henry Budiawan Prasetya","doi":"10.56127/jukeke.v2i2.885","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Demam tifoid merupakan salah satu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi. Pilihan yang tepat untuk dijadikan terapi utama pada pasien demam tifoid adalah antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik. Metode ATC/DDD adalah standar global untuk melaporkan studi penggunaan obat dan reaksi obat. Metode ATC/DDD digunakan untuk mengevaluasi dan menjadi prediksi awal ketidakrasionalan penggunaan suatu obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan dengan metode ATC/DDD pada bulan Januari-Desember tahun 2022. Jenis penelitian merupakan penelitian non eksperimental dengan desain penelitian cross-sectional bersifat deskriptif. Pengumpulan data secara retrospektif yang diperoleh dari data rekam medis pasien demam tifoid yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien dewasa usia 18-65 tahun terdiagnosa demam tifoid tanpa penyakit penyerta dan mendapat terapi antibiotik kemudian dianalisa secara kuantitatif. Rekam medis pasien demam tifoid periode Januari-Desember tahun 2022 terdapat 36 rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian dari 36 rekam medis diperoleh penggunaan antibiotik tunggal dan kombinasi sehingga diperoleh total 42 penggunaan antibiotik dengan 5 jenis yang digunakan. 5 jenis yang digunakan yaitu Ceftriaxone (38%), Levofloxacin (38%), Cefotaxime (12%), Cefuroxime (10%), dan Tetrasiklin (2%) serta diperoleh nilai DDD/100 Patient-days lebih tinggi daripada DDD yang ditetapkan WHO yaitu Ceftriaxone sebesar 44,16, Levofloxacin 30,00, Cefotaxime sebesar 6,25, Cefuroxime sebesar 6,11 dan Tetrasiklin sebesar 2,08 dengan total DDD/100 Patient-days yang diperoleh sebesar 88,60.\n ","PeriodicalId":34033,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56127/jukeke.v2i2.885","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Demam tifoid merupakan salah satu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi. Pilihan yang tepat untuk dijadikan terapi utama pada pasien demam tifoid adalah antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik. Metode ATC/DDD adalah standar global untuk melaporkan studi penggunaan obat dan reaksi obat. Metode ATC/DDD digunakan untuk mengevaluasi dan menjadi prediksi awal ketidakrasionalan penggunaan suatu obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan dengan metode ATC/DDD pada bulan Januari-Desember tahun 2022. Jenis penelitian merupakan penelitian non eksperimental dengan desain penelitian cross-sectional bersifat deskriptif. Pengumpulan data secara retrospektif yang diperoleh dari data rekam medis pasien demam tifoid yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien dewasa usia 18-65 tahun terdiagnosa demam tifoid tanpa penyakit penyerta dan mendapat terapi antibiotik kemudian dianalisa secara kuantitatif. Rekam medis pasien demam tifoid periode Januari-Desember tahun 2022 terdapat 36 rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian dari 36 rekam medis diperoleh penggunaan antibiotik tunggal dan kombinasi sehingga diperoleh total 42 penggunaan antibiotik dengan 5 jenis yang digunakan. 5 jenis yang digunakan yaitu Ceftriaxone (38%), Levofloxacin (38%), Cefotaxime (12%), Cefuroxime (10%), dan Tetrasiklin (2%) serta diperoleh nilai DDD/100 Patient-days lebih tinggi daripada DDD yang ditetapkan WHO yaitu Ceftriaxone sebesar 44,16, Levofloxacin 30,00, Cefotaxime sebesar 6,25, Cefuroxime sebesar 6,11 dan Tetrasiklin sebesar 2,08 dengan total DDD/100 Patient-days yang diperoleh sebesar 88,60.  
在我的治疗小组中,用ATC/DDD方法对伤寒患者的抗生素使用进行评估
伤寒是一种由沙门氏菌引起的全身性感染疾病。作为伤寒患者的主要治疗方法的正确选择是抗生素。不恰当地使用抗生素会使细菌对抗生素产生耐药性。空中交通管制/DDD方法是报告药物使用和药物反应研究的全球标准。ATC/DDD方法被用来评估和预测一种药物的不理性使用。这项研究是为了评估我患有2022年1月至12月间伤寒患者的抗生素使用情况。这种研究是一种非实验的研究,具有分段研究的描述性设计。从从18到65岁的伤寒患者的医疗记录中收集的数据回溯而来,他们被诊断为非传染性疾病的伤寒,并接受抗生素治疗,然后进行定量分析。2022年1月至12月期间伤寒患者的医疗记录显示,有36种医疗记录符合纳入其中的标准。来自36种医疗记录的研究是一种单一抗生素的使用和组合,共有42种抗生素使用5种。Ceftriaxone(38%),使用的5种Levofloxacin (38%), Cefotaxime(12%)、Cefuroxime(10%),四环素(2%)和DDD值- 100 Patient-days获得高于世界卫生组织规定的DDD Ceftriaxone 44.16大小、Levofloxacin 30,00 Cefotaxime 6.25万,Cefuroxime 6,11大小和四环素2,08大小总共获得的DDD - 100 Patient-days 88.60一样大。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
47
审稿时长
4 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信