{"title":"Antara Ie dan Dadia: Perbandingan Nilai Budaya dalam Upacara Soushiki pada Masyarakat Jepang dan Upacara Ngaben pada Masyarakat Bali","authors":"Putu Krisna Ariani, Robi Wibowo","doi":"10.22146/ear.v1(1).1-16","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas mengenai perbandingan pada upacara kematian soushiki yang dilakukan oleh masyarakat Jepang dan upacara ngaben yang dilakukan oleh masyarakat Hindu Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rangkaian prosesi serta menjabarkan perbedaan dan persamaan dari kedua upacara tersebut, dilihat dari nilai budaya yang terkandung di dalamnya, yakni ie dan dadia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh dari buku, jurnal, serta data kepustakaan yang menunjang penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upacara soushiki dan upacara ngaben masing-masing memiliki tiga rangkaian prosesi utama, meliputi persiapan upacara, pelaksanaan upacara, dan kegiatan setelah upacara. Selain itu, upacara soushiki dan ngaben memiliki persamaan dan perbedaan yang dapat dilihat dari rangkaian prosesi serta sistem kekerabatan ie dan dadia yang melandasi berlangsungnya upacara soushiki dan ngaben. Pada intinya, peneliti menemukan tiga poin utama dalam perbandingan nilai budaya pada upacara soushiki dan ngaben. Pertama, pelaksanaan upacara soushiki dan ngaben memiliki kaitan yang erat dengan kepercayaan, yaitu Buddha pada upacara soushiki dan Hindu pada upacara ngaben. Kedua, pelaksanaan soushiki dan ngaben sebagai upacara kematian memiliki fungsi yang serupa, yakni mengembalikan arwah ke tempat asalnya. Ketiga, pelaksanaan upacara soushiki dan ngaben dilandasi oleh ie dan dadia sebagai suatu konsep yang menyangkut hubungan kekerabatan pada masyarakat, khususnya masyarakat Jepang dan Bali.","PeriodicalId":41122,"journal":{"name":"East Asian Economic Review","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":1.0000,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"East Asian Economic Review","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/ear.v1(1).1-16","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"ECONOMICS","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai perbandingan pada upacara kematian soushiki yang dilakukan oleh masyarakat Jepang dan upacara ngaben yang dilakukan oleh masyarakat Hindu Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rangkaian prosesi serta menjabarkan perbedaan dan persamaan dari kedua upacara tersebut, dilihat dari nilai budaya yang terkandung di dalamnya, yakni ie dan dadia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh dari buku, jurnal, serta data kepustakaan yang menunjang penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upacara soushiki dan upacara ngaben masing-masing memiliki tiga rangkaian prosesi utama, meliputi persiapan upacara, pelaksanaan upacara, dan kegiatan setelah upacara. Selain itu, upacara soushiki dan ngaben memiliki persamaan dan perbedaan yang dapat dilihat dari rangkaian prosesi serta sistem kekerabatan ie dan dadia yang melandasi berlangsungnya upacara soushiki dan ngaben. Pada intinya, peneliti menemukan tiga poin utama dalam perbandingan nilai budaya pada upacara soushiki dan ngaben. Pertama, pelaksanaan upacara soushiki dan ngaben memiliki kaitan yang erat dengan kepercayaan, yaitu Buddha pada upacara soushiki dan Hindu pada upacara ngaben. Kedua, pelaksanaan soushiki dan ngaben sebagai upacara kematian memiliki fungsi yang serupa, yakni mengembalikan arwah ke tempat asalnya. Ketiga, pelaksanaan upacara soushiki dan ngaben dilandasi oleh ie dan dadia sebagai suatu konsep yang menyangkut hubungan kekerabatan pada masyarakat, khususnya masyarakat Jepang dan Bali.