{"title":"TELAAH PUSTAKA: D-DIMER PADA PASIEN COVID-19","authors":"Rini Roslaeni","doi":"10.35990/mk.v5n3.p332-342","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Corona virus disease-19 (COVID-19) adalah penyakit infeksi yang menjadi pandemi sejak tahun 2019 dan masih berlangsung sampai 2022. Gambaran klinis terutama pada sistem respirasi dengan tingkat keparahan bervariasi, mulai dari tanpa gejala hingga gejala berat dan menyebabkan kematian. Pasien COVID-19 dengan gejala berat sering mengalami gangguan juga pada sistem koagulasi yang ditandai peningkatan D-dimer. Telaah pustaka ini ditulis menggunakan data dari jurnal-jurnal elektronik yang didapatkan melalui search engine seperti Google scholar dan PubMed dengan kata kunci COVID-19, coagulation, D-dimer, fibrinolytic. D-dimer lebih tinggi 3-7 kali pada pasien dengan gejala berat. Rerata D-dimer COVID-19 dengan komplikasi perdarahan dan trombosis lebih tinggi dibandingkan tanpa komplikasi. Cut off D-dimer 1,1 µg/mL dapat digunakan sebagai prediktor thrombosis vena. Peningkatan D-dimer terjadi karena adanya aktivasi endotel yang menyebabkan peningkatan aktivasi sistem koagulasi dan fibrinolitik.","PeriodicalId":33234,"journal":{"name":"Jurnal Profesi Medika","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Profesi Medika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35990/mk.v5n3.p332-342","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Corona virus disease-19 (COVID-19) adalah penyakit infeksi yang menjadi pandemi sejak tahun 2019 dan masih berlangsung sampai 2022. Gambaran klinis terutama pada sistem respirasi dengan tingkat keparahan bervariasi, mulai dari tanpa gejala hingga gejala berat dan menyebabkan kematian. Pasien COVID-19 dengan gejala berat sering mengalami gangguan juga pada sistem koagulasi yang ditandai peningkatan D-dimer. Telaah pustaka ini ditulis menggunakan data dari jurnal-jurnal elektronik yang didapatkan melalui search engine seperti Google scholar dan PubMed dengan kata kunci COVID-19, coagulation, D-dimer, fibrinolytic. D-dimer lebih tinggi 3-7 kali pada pasien dengan gejala berat. Rerata D-dimer COVID-19 dengan komplikasi perdarahan dan trombosis lebih tinggi dibandingkan tanpa komplikasi. Cut off D-dimer 1,1 µg/mL dapat digunakan sebagai prediktor thrombosis vena. Peningkatan D-dimer terjadi karena adanya aktivasi endotel yang menyebabkan peningkatan aktivasi sistem koagulasi dan fibrinolitik.