Identifikasi Metabolit Sekunder pada Sopi Kualin (SOKLIN) yang Dibuat Dengan dan Tanpa Fermentasi di Desa Kualin Nusa Tenggara Timur

Matheos J Takaeb, Marince Inforsalina Leo
{"title":"Identifikasi Metabolit Sekunder pada Sopi Kualin (SOKLIN) yang Dibuat Dengan dan Tanpa Fermentasi di Desa Kualin Nusa Tenggara Timur","authors":"Matheos J Takaeb, Marince Inforsalina Leo","doi":"10.24246/juses.v6i2p111-116","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Nusa Tenggara Timur memiliki berbagai kearifan lokal dan masih dipertahankan hingga sekarang. Budaya minum sopi sebagai sikap silaturahmi/kebersamaan dalam adat istiadat atau kehidupan sehari-hari. Desa Kualin, kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi produsen utama untuk minuman sopi yang dikenal dengan nama minumannya “SOKLIN”. Masyarakat desa Kualin menggunakan SOKLIN sebagai mata pecaharian utama. Akan tetapi, kajian sains tentang senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba pada SOKLIN belum pernah dilakukan sehingga masyarakat menganggap bahwa rendaman sopi sangat berbahaya untuk tubuh. Identifikasi metabolit sekunder pada SOKLIN dengan metode ekstraksi dan fermentasi di Desa Kualin bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan dari dua metode ini. Pada proses ekstraksi maserasi, ramuan sopi direndam menggunakan etanol yang berasal dari pemurnian hasil fermentasi buah pisang kepok melalui tahap destilasi, sedangkan pada fermentasi langsung dibuat campuran antara buah pisang kepok dan ramuan sopi yang disimpan selama 6 hari. Selanjutnya, kedua sampel dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator. Hasil evaporasi kedua sampel diidentifikasi dengan cara uji fitokimia untuk menetukan golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung didalamnya menggunakan heksan. Hasil uji fitokimia membuktikan bahwa sampel ekstraksi mengandung senyawa flavonoid dan terpenoid sedangkan sampel fermentasi langsung mengandung senyawa terpenoid. Selanjutnya, proses identifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis diperoleh serapan panjang gelombang senyawa flavonoid yaitu 486 nm dengan absorbansi 0,499 dan senyawa terpenoid pada panjang gelombang 271 dengan absorbansi 0,40. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa senyawa metabolit sekunder dalam sopi desa Kualin lebih bagus dihasilkan melalui metode ekstraksi maserasi dari pada metode fermentasi.","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"115 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24246/juses.v6i2p111-116","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Nusa Tenggara Timur memiliki berbagai kearifan lokal dan masih dipertahankan hingga sekarang. Budaya minum sopi sebagai sikap silaturahmi/kebersamaan dalam adat istiadat atau kehidupan sehari-hari. Desa Kualin, kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi produsen utama untuk minuman sopi yang dikenal dengan nama minumannya “SOKLIN”. Masyarakat desa Kualin menggunakan SOKLIN sebagai mata pecaharian utama. Akan tetapi, kajian sains tentang senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba pada SOKLIN belum pernah dilakukan sehingga masyarakat menganggap bahwa rendaman sopi sangat berbahaya untuk tubuh. Identifikasi metabolit sekunder pada SOKLIN dengan metode ekstraksi dan fermentasi di Desa Kualin bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan dari dua metode ini. Pada proses ekstraksi maserasi, ramuan sopi direndam menggunakan etanol yang berasal dari pemurnian hasil fermentasi buah pisang kepok melalui tahap destilasi, sedangkan pada fermentasi langsung dibuat campuran antara buah pisang kepok dan ramuan sopi yang disimpan selama 6 hari. Selanjutnya, kedua sampel dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator. Hasil evaporasi kedua sampel diidentifikasi dengan cara uji fitokimia untuk menetukan golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung didalamnya menggunakan heksan. Hasil uji fitokimia membuktikan bahwa sampel ekstraksi mengandung senyawa flavonoid dan terpenoid sedangkan sampel fermentasi langsung mengandung senyawa terpenoid. Selanjutnya, proses identifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis diperoleh serapan panjang gelombang senyawa flavonoid yaitu 486 nm dengan absorbansi 0,499 dan senyawa terpenoid pada panjang gelombang 271 dengan absorbansi 0,40. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa senyawa metabolit sekunder dalam sopi desa Kualin lebih bagus dihasilkan melalui metode ekstraksi maserasi dari pada metode fermentasi.
东努萨东南部有各种各样的地方智慧,至今仍保留至今。喝咖啡文化是风俗或日常生活中的一种共同的礼仪。Kualin村,我的地盘,南区东帝汶是其所谓的“SOKLIN”咖啡的主要生产商。村民们把索克林当作主要的炮口。然而,在SOKLIN中,以抗氧化剂、消炎药和抗菌为作用的次级代谢化合物的科学研究从未进行过,因此人们认为sopi的缺乏对身体是非常有害的。SOKLIN的次生代谢识别与在Kualin村的提取和发酵方法相匹配,目的是确定这两种方法中产生的次生代谢化合物。在提取maserasi的过程中,sopi的药剂是通过排毒过程被乙醇浸湿的,而在发酵过程中,它是由油炸香蕉果实和咖啡混合物直接混合而成的,这种混合物保存了6天。接下来,这两个样本都使用蒸发器转子进行粘贴。两种样本的提取结果都是通过植物化学测试确定的,以确定它们使用heksan所含的次级代谢化合物。植物化学测试证实,提取样本中含有类黄酮和松节油化合物,而直接发酵样品中含有类黄酮化合物。此外,使用uv - vise光谱仪的鉴定过程获得了一种486 nm的类黄酮波长吸收,其0.499的吸收和二一波长的分散化合物以及0.40的吸收。因此,我们可以推断,在库林村的sopi中,次级代谢化合物比发酵方法更好地产生。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信