Interferensi Morfologi Bahasa Bugis Terhadap Bahasa Indonesia Pada Peristiwa Tutur Di Pasar Tradisional Rakyat Tobonggae Kecamatan Camba Kabupaten Maros
{"title":"Interferensi Morfologi Bahasa Bugis Terhadap Bahasa Indonesia Pada Peristiwa Tutur Di Pasar Tradisional Rakyat Tobonggae Kecamatan Camba Kabupaten Maros","authors":"Syamsinar Syamsinar, Aryanti Aryanti","doi":"10.46918/idiomatik.v5i1.1414","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bentuk interferensi morfologi bahasa Bugis pada peristiwa tutur di pasar tradisional rakyat Tobonggae kecamatan Camba kabupaten Maros. Subjek penelitian ini adalah percakapan yang dilakukan penutur dan mitra tutur di pasar tradisional rakyat Tobonggae, kecamatan Camba, kabupaten Maros. Fokus penelitian ialah bentuk interferensi morfologi bahasa Bugis pada peristiwa tutur di pasar tradisional rakyat Tobonggae, kecamatan Camba, kabupaten Maros. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara mendeskripsikan data. Teknik pengumpulan data ada dua yaitu perekaman dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan ada empat yaitu, 1) tahap pengumpulan data, 2) tahap reduksi data, 3) tahap penyajian data, dan 4) tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interferensi morfologi bahasa Bugis pada peristiwa tutur di pasar tradisional rakyat Tobonggae, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros sebagai berikut: 1) Interferensi morfologi penggunaan kata dasar sebanyak lima belas data. 2) Interferensi morfologi bahasa Bugis terjadi pada bentuk afiks yaitu, a) kategori prefiks ma- sebanyak tiga data, prefiks pasebanyak lima data, prefiks taK- sebanyak 2 data, b) kategori sufiks –ngi sebanyak dua data, sufiks –nga sebanyak satu data, dan c) Kategori konfiks di-nga sebanyak satu data. 3) Interferensi morfologi bidang pemajemukan kata sebanyak empat data. 4) Klitika kategori proklitika sebanyak tiga data serta bentuk enklitika sebanyak tiga puluh empat data.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46918/idiomatik.v5i1.1414","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bentuk interferensi morfologi bahasa Bugis pada peristiwa tutur di pasar tradisional rakyat Tobonggae kecamatan Camba kabupaten Maros. Subjek penelitian ini adalah percakapan yang dilakukan penutur dan mitra tutur di pasar tradisional rakyat Tobonggae, kecamatan Camba, kabupaten Maros. Fokus penelitian ialah bentuk interferensi morfologi bahasa Bugis pada peristiwa tutur di pasar tradisional rakyat Tobonggae, kecamatan Camba, kabupaten Maros. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara mendeskripsikan data. Teknik pengumpulan data ada dua yaitu perekaman dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan ada empat yaitu, 1) tahap pengumpulan data, 2) tahap reduksi data, 3) tahap penyajian data, dan 4) tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interferensi morfologi bahasa Bugis pada peristiwa tutur di pasar tradisional rakyat Tobonggae, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros sebagai berikut: 1) Interferensi morfologi penggunaan kata dasar sebanyak lima belas data. 2) Interferensi morfologi bahasa Bugis terjadi pada bentuk afiks yaitu, a) kategori prefiks ma- sebanyak tiga data, prefiks pasebanyak lima data, prefiks taK- sebanyak 2 data, b) kategori sufiks –ngi sebanyak dua data, sufiks –nga sebanyak satu data, dan c) Kategori konfiks di-nga sebanyak satu data. 3) Interferensi morfologi bidang pemajemukan kata sebanyak empat data. 4) Klitika kategori proklitika sebanyak tiga data serta bentuk enklitika sebanyak tiga puluh empat data.