Analisis Perbandingan Asas Teritorialitas dan Asas Non-Teritorialitas dalam Pemikiran Hukum Islam

Wahyudin Darmalaksana
{"title":"Analisis Perbandingan Asas Teritorialitas dan Asas Non-Teritorialitas dalam Pemikiran Hukum Islam","authors":"Wahyudin Darmalaksana","doi":"10.15575/jp.v7i1.219","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menganalisis padangan teritorialitas Abu Hanifah dan non-teritorialitas Imam Syafi’i. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analitis hukum Islam. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa asas teritorialitas Imam Abu Hanifah menegaskan bahwa seorang muslim pasti terikat untuk melaksanakan hukum Islam sepanjang orang tersebut berada di wilayah hukum di tempat syariat diberlakukan, sedangkan teori non-teritorialitas Imam al-Syafi’i menuturkan bahwa seorang muslim pasti selamanya terus terikat untuk pelaksanaan syariat di mana pun orang tersebut berada, baik pada wilayah hukum di mana syariat diberlakukan maupun pada wilayah hukum di mana syariat tidak diberlakukan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan pendapat antara Abu Hanifah dan Imam al-Syafi’i terkait hubungan internasional dalam bidang hukum Islam terletak pada asas di mana pendiri mazhab Hanafi menekankan asas teritorialitas dan pelopor mazhab Syafi’i menegaskan asas internationalitas.TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian //  TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//","PeriodicalId":30642,"journal":{"name":"Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/jp.v7i1.219","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis padangan teritorialitas Abu Hanifah dan non-teritorialitas Imam Syafi’i. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analitis hukum Islam. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa asas teritorialitas Imam Abu Hanifah menegaskan bahwa seorang muslim pasti terikat untuk melaksanakan hukum Islam sepanjang orang tersebut berada di wilayah hukum di tempat syariat diberlakukan, sedangkan teori non-teritorialitas Imam al-Syafi’i menuturkan bahwa seorang muslim pasti selamanya terus terikat untuk pelaksanaan syariat di mana pun orang tersebut berada, baik pada wilayah hukum di mana syariat diberlakukan maupun pada wilayah hukum di mana syariat tidak diberlakukan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan pendapat antara Abu Hanifah dan Imam al-Syafi’i terkait hubungan internasional dalam bidang hukum Islam terletak pada asas di mana pendiri mazhab Hanafi menekankan asas teritorialitas dan pelopor mazhab Syafi’i menegaskan asas internationalitas.TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian //  TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//
对伊斯兰法律思想中公分性和非公分性原则的比较分析
这项研究旨在分析阿布·哈尼亚的领土问题和沙斐神父的非领土问题。该研究采用定性的伊斯兰法律分析方法。研究和讨论结果表明,teritorialitas伊玛目阿布Hanifah原则申明穆斯林每天这个人一定有义务执行伊斯兰法律在syariat生效,而地方管辖权理论non-teritorialitas al-Syafi祭司'i说,穆斯林会永远继续致力于执行syariat这些人在哪里,不是在律师事务所成立的地区,就是在律师事务所不成立的地方。这项研究的结论是,阿布·哈尼亚法(Abu Hanifah)与穆斯林法有关的国际关系的伊玛目沙斐(Abu Hanifah)之间的分歧在于,哈纳菲(Hanafi)的创始人强调了宗派主义的原则,而马萨哈·沙斐(shafi shafi)的先驱重申了国际原则。翻译和x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian /翻译和复制下面的URL后面嵌入《YOUR SITE面的SNIPPET启用collaborative特征和customize小部件:Bing webtalback大师
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
15
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信