Veronika Injilia Lontaan, Perry Rumengan, S. Sunarmi
{"title":"KEBERADAAN MUSIK DANA-DANA DI KAMPUNG JAWA TONDANO","authors":"Veronika Injilia Lontaan, Perry Rumengan, S. Sunarmi","doi":"10.53682/kompetensi.v3i7.6378","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan keberadaan musik Dana-dana di Kampung Jawa Tondano. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara kepada narasumber terkait, studi pustaka dan dokumentasi dalam bentuk perekaman dan pengambilan gambar. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif berdasarkan aspek sejarah, keagamaan, adat istiadat dan sosial kemasyarakatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan musik Dana-dana di Kampung Jawa Tondano mencerminkan nilai sejarah, keagamaan, adat istiadat dan sosial kemasyarakatan. Dari segi sejarah, musik ini mencerminkan perjalanan musik Dana-dana yang sudah ada sejak tahun 1882. Musik ini dibawa oleh Abdulah Asagaf di Kampung Jawa Tondano pada dirinya diasingkan oleh pihak Belanda. Dari aspek keagamaan, musik ini mencermin nilai-nilai agama Islam. Musik Dana-dana juga sering ditampilkan dalam malam Midorareni sebagai bentuk adat istiadat yang saat ini masih dilestarikan di Kampung Jawa Tondano. Dari segi sosial kemasyarakatan, musik Dana-dana dipandang sebgai hiburan dan bentuk kesenian yang ditampilkan pada berbagai acara, seperti penyambutan, pernikahan dan berbagai hari raya keagamaan Islam. Hingga saat ini, masyarakat di Kampung Jawa Tondano terus melestarikan kesenian musik Dana-dana. Hal ini terlihat dari berkembangnya kelompok dan sanggar seni untuk musik Dana-dana. Selain itu, masyarakat di Kampung Jawa Tondano terlihat antusias ketika mengantar anak-anak mereka untuk mengikuti latihan musik dana-dana.","PeriodicalId":32417,"journal":{"name":"Jurnal Kompetensi Teknik","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kompetensi Teknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53682/kompetensi.v3i7.6378","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan keberadaan musik Dana-dana di Kampung Jawa Tondano. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara kepada narasumber terkait, studi pustaka dan dokumentasi dalam bentuk perekaman dan pengambilan gambar. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif berdasarkan aspek sejarah, keagamaan, adat istiadat dan sosial kemasyarakatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan musik Dana-dana di Kampung Jawa Tondano mencerminkan nilai sejarah, keagamaan, adat istiadat dan sosial kemasyarakatan. Dari segi sejarah, musik ini mencerminkan perjalanan musik Dana-dana yang sudah ada sejak tahun 1882. Musik ini dibawa oleh Abdulah Asagaf di Kampung Jawa Tondano pada dirinya diasingkan oleh pihak Belanda. Dari aspek keagamaan, musik ini mencermin nilai-nilai agama Islam. Musik Dana-dana juga sering ditampilkan dalam malam Midorareni sebagai bentuk adat istiadat yang saat ini masih dilestarikan di Kampung Jawa Tondano. Dari segi sosial kemasyarakatan, musik Dana-dana dipandang sebgai hiburan dan bentuk kesenian yang ditampilkan pada berbagai acara, seperti penyambutan, pernikahan dan berbagai hari raya keagamaan Islam. Hingga saat ini, masyarakat di Kampung Jawa Tondano terus melestarikan kesenian musik Dana-dana. Hal ini terlihat dari berkembangnya kelompok dan sanggar seni untuk musik Dana-dana. Selain itu, masyarakat di Kampung Jawa Tondano terlihat antusias ketika mengantar anak-anak mereka untuk mengikuti latihan musik dana-dana.