MODEL PEMASARAN BATU BATA RAMAH LINGKUNGAN BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN

Anita Oktaviana Trisna Devi, Yunita Primasanti
{"title":"MODEL PEMASARAN BATU BATA RAMAH LINGKUNGAN BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN","authors":"Anita Oktaviana Trisna Devi, Yunita Primasanti","doi":"10.14710/JATI.15.3.153-161","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Batu bata merupakan salah satu komponen yang banyak digunakan dalam pendirian sebuah bangunan, baik perumahan, hotel, apartemen, industri, maupun fasilitas-fasilitas publik. Ancaman kerusakan ligkungan akibat munculnya industri batu bata tidak dapat dihindari jika bahan baku utama, batu bata, hanya menggunakan tanah liat. Oleh karena itu, saat ini sudah mulai muncul inovasi batu bata yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah, seperti dilakukan salah satu pengrajin batu bata di daerah Kabupaten Karanganyar yang menggunakan limbah pabrik gula. Salah satu permasalahan yang umum dihadapi dalam implementasi produk ramah lingkungan adalah kurangnya kesadaran masyarakat yang disebabkan minimnya sumber informasi sehingga konsumen ragu membeli produk tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian mengenai model pemasaran batu bata ramah lingkungan dengan mempertimbangkan persepsi konsumen. Penelitian ini menggunakan metode STPD dan bauran pemasaran yang meliputi 8P. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga atribut produk yang paling banyak dipertimbangkan adalah harga, fungsi produk, dan kelebihan produk berupa tahan gempa. Di sisi lain, responden paling banyak menginginkan batu bata yang aman, sehat, berasal dari produsen terpercaya, dan ramah lingkungan. Terkait karakteristik responden terhadap pemilihan batu bata ramah lingkungan, diketahui bahwa responden property syariah lebih menyukai batu bata ramah lingkungan. AbstractBricks are one component that is widely used in buildings, both housing, hotels, apartments, industry, and public facilities. The threat of environmental damage due to damage to the brick industry cannot be released if the main raw material for bricks uses only clay. Therefore, at this time has begun to appear more environmentally friendly bricks using waste, as did one of the brick craftsmen in Karanganyar Regency who used sugar mill waste. One that questions the common problem in implementing environmentally friendly products is reducing public awareness which reduces the source of information so as to make consumers hesitate to buy the product. Therefore, it is necessary to conduct research on environmentally friendly brick models by considering consumer perceptions. This research uses STPD method and marketing mix provided by 8P. The results showed that the three most preferred product attributes were price, product function, and product strength in the form of earthquake resistance. On the other hand, respondents most like bricks that are safe, healthy, requested from trusted manufacturers, and environmentally friendly. Regarding the characteristics of respondents regarding the selection of environmentally friendly bricks, Islamic property respondents are expected to prefer environmentally friendly bricks. Keywords: environmentally friendly bricks; STPD; mix marketing","PeriodicalId":31315,"journal":{"name":"Jti Undip Jurnal Teknik Industri","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jti Undip Jurnal Teknik Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/JATI.15.3.153-161","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Batu bata merupakan salah satu komponen yang banyak digunakan dalam pendirian sebuah bangunan, baik perumahan, hotel, apartemen, industri, maupun fasilitas-fasilitas publik. Ancaman kerusakan ligkungan akibat munculnya industri batu bata tidak dapat dihindari jika bahan baku utama, batu bata, hanya menggunakan tanah liat. Oleh karena itu, saat ini sudah mulai muncul inovasi batu bata yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah, seperti dilakukan salah satu pengrajin batu bata di daerah Kabupaten Karanganyar yang menggunakan limbah pabrik gula. Salah satu permasalahan yang umum dihadapi dalam implementasi produk ramah lingkungan adalah kurangnya kesadaran masyarakat yang disebabkan minimnya sumber informasi sehingga konsumen ragu membeli produk tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian mengenai model pemasaran batu bata ramah lingkungan dengan mempertimbangkan persepsi konsumen. Penelitian ini menggunakan metode STPD dan bauran pemasaran yang meliputi 8P. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga atribut produk yang paling banyak dipertimbangkan adalah harga, fungsi produk, dan kelebihan produk berupa tahan gempa. Di sisi lain, responden paling banyak menginginkan batu bata yang aman, sehat, berasal dari produsen terpercaya, dan ramah lingkungan. Terkait karakteristik responden terhadap pemilihan batu bata ramah lingkungan, diketahui bahwa responden property syariah lebih menyukai batu bata ramah lingkungan. AbstractBricks are one component that is widely used in buildings, both housing, hotels, apartments, industry, and public facilities. The threat of environmental damage due to damage to the brick industry cannot be released if the main raw material for bricks uses only clay. Therefore, at this time has begun to appear more environmentally friendly bricks using waste, as did one of the brick craftsmen in Karanganyar Regency who used sugar mill waste. One that questions the common problem in implementing environmentally friendly products is reducing public awareness which reduces the source of information so as to make consumers hesitate to buy the product. Therefore, it is necessary to conduct research on environmentally friendly brick models by considering consumer perceptions. This research uses STPD method and marketing mix provided by 8P. The results showed that the three most preferred product attributes were price, product function, and product strength in the form of earthquake resistance. On the other hand, respondents most like bricks that are safe, healthy, requested from trusted manufacturers, and environmentally friendly. Regarding the characteristics of respondents regarding the selection of environmentally friendly bricks, Islamic property respondents are expected to prefer environmentally friendly bricks. Keywords: environmentally friendly bricks; STPD; mix marketing
以消费者的看法为基础的环保砖营销模式
砖块是建筑、住房、酒店、公寓、工业和公共设施的广泛使用的组成部分。如果主要原料砖只使用粘土,那么砖工业所造成的威胁是不可避免的。因此,目前正在进行更绿色的砖创新,利用废物,就像卡兰干亚尔区的一位砖匠所做的那样。在实现环保产品方面,最常见的问题之一是,由于缺乏信息来源,人们对该产品持怀疑态度。因此,有必要通过考虑消费者的感知来研究对环境友好砖营销模式的研究。本研究采用STPD和包括8P的市场组合方法进行研究。研究结果表明,最广泛考虑的三个产品属性是价格、产品功能和耐地震盈余。另一方面,受访者中最希望的是安全、健康、来自可信的、环保的砖块。调查人员在选择绿色砖块时的特点是,众所周知,伊斯兰属性调查人员更喜欢绿色砖块。摘要区是一对夫妻,分别使用房屋、酒店、公寓、工业和公共设施。如果主要的原料只用于粘土,环境的威胁就会被破坏。因此,在这段时间里,越来越多的环境友好的砖块通过废弃物出现,就像在摄糖厂里使用糖磨的砖块一样。一个常见的问题是,实现友好产品的环境问题正在降低信息资源的公共意识,以便使消费者犹豫是否购买产品。因此,考虑到消费者行为,有必要进行环境友好研究的建模。本研究uses STPD method和市场提供8P。结果表明,这三种最受欢迎的产品是由地震阻力形式的价格、生产功能和生产力量构成的。另一方面,反应最像安全、健康、从信任手册和环境友好中要求的砖块。考虑到环境友好因素的特点,伊斯兰属性责任预计会优先考虑环境利益。环境友好的砖块;STPD;混合营销
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
5
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信